Rabu, 08 Juni 2016

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS III DAN IV

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS III DAN IV
Disusun guna untuk memenuhi tugas Mata Kuliah: Sejarah Kebudayaan Islam
Dosen Pembimbing : Bpk. Safari Daud M.Sos.I

Disusun Oleh:
Kelompok I
M.Mahfudz Nasir      : 1511010297
Gusnaldi Prayuda      : 1511010273
Lutfi Al Hadi            : 1511010295
Ismail                         : 1511010284
M. Elon Darmaga      : 1511010
index.jpg
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 2015/2016

KATA PENGANTAR

 

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Sejarah kebudayaan islam Madrasah Ibtidaiyah kelas III dan IV”.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

   
Bandar Lampung 28 Maret 2016

Penyusun






DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS III
A. Masyarakat Arab Sebelum Islam  ............................................................... 3
B. Adat-Istiadat Masyarakat Arab Sebelum Islam  ........................................ 3
C. Penyerbuan Abrahah ke Mekah Menjelang kelahiran
Nabi Muhammad saw ................................................................................. 4
D. Kelahiran Nabi Muhammad SAW.............................................................. 4
E. Masa remaja rasulullah ................................................................................ 5
F. Pertemuan dengan pendeta Nasrani ............................................................ 6
G. Muhammad Menjadi Rasul Allah  .............................................................. 6

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS IV
A. Masa Awal Dakwah Nabi Muhammad Saw .............................................. 8
B. Ketabahan dan keteladanan Nabi Muhammad Saw dalam berdakwah ..... 11
C. Keperibadian Nabi Muhammas Saw .......................................................... 12
D. Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW ............................................................ 14
E. Masyarakat Yatsrib Sebelum Nabi Muhammad  Saw ................................ 16
F. Hijrah Nabi Muhammad Saw. Ke Yatsrib .................................................. 17
G. Tekanan kaum Quraisy terhadap dakwah Islam semakin keras ................. 18
H. Adanya rencana pembunuhan kafir Quraisy terhadap Rasulullah .............. 20
I.  Adanya perintah Allah untuk berhijrah ....................................................... 21

BAB III PENUTUP............................................................................................ 23

A. Kesimpulan ................................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nabi Muhammad saw. lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah atau 20 April 571 Masehi. Pada waktu Muhammad berusia 3 bulan dalam kandungan ibunya, Aminah Binti Wahab, ayahnya yang bernama Abdullah bin Abdul Muthalib telah meninggal dunia di kota Yasrib (Madinah) dalam perjalanan berdagang ke Negeri Syam. Nabi Muhammad saw. dilahirkan dari garis keturunan yang terhormat. Kakeknya yang bernama Abdul Muthalib adalah seorang pemuka kaum Quraisy di Mekah yang paling disegani. Abdul Muthalib dipercaya masyarakat sebagai penjaga ka’bah. Dialah yang berhak memegang kunci ka’bah. Sewaktu kecil, Nabi Muhammad saw. disusui oleh ibu asuh yang bernama Halimah Sa’diyah diperkampungan Bani Sa’ad selama empat tahun.
Muhammad Menerima Wahyu Ketika usianya genap 40 tahun, Muhammad mengalami peristiwa yang luar biasa. Saat dirinya sedang menyendiri dan beribadah di Gua Hira’, dia kedatangan makhluk yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Makhluk itu tak lain dan tak bukan adalah Jibril, malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu dari Allah swt. Jibril muncul dalam wujud manusia.,Tubuh Muhammad merinding dan menggigil ketakutan ketika Jibril mendekatinya.
Maka dari itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang kisah dan sejarah Rasulullah Saw, dan sejarah kedatangan Islam di Arab pada jaman jahiliah yang di ambil dari buku sejarah kebudayaan islam Madrasah Ibtidaiyah kelas III dan IV.



B. Rumusan Masalah
1.  Bagaimana peristiwa kelahiran Rasulullah Saw ?
2. Bagaimana kondisi Arab pra Islam ?
3. Seperti apa kondisi kaum Qurays ketika kedatangan Islam yang di bawa oleh Rasulullah Saw ?
4.Apa peristiwa yang terjadi pada masa Pendakwahan Islam di Arab ?
C. Tujuan
1. Memahami Riwayat kerasulan Muhammad Saw.
2. Mengetahui Kondisi Arab pra Islam.
3. Mengetahui Sejarah Dakwah Islam pertama kali.
4. Mengetahui Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa pendakwahan Islam di Arab.








BAB II
PEMBAHASAN
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS III
A. Masyarakat Arab Sebelum Islam
Masyarakat Arab Sebelum Islam Zaman Jahiliyah atau zaman kebodohan adalah zaman yang penuh kemusyrikan, kemaksiatan, kebodohan dan kekejaman. Zaman tersebut terjadi sebelum Nabi Muhammad saw membawa ajaran Islam kepada masyrakat Arab. Di zaman tersebut masyrakat Arab masih musyrik, yaitu menyembah patung yang terbuat dari batu, kayu emas taupun perak. Bahkan ada yang terbuat dari makanan dan buah-buahan. Setelah merasa lapar, mereka sendiri memakan patung yang dianggap sebagai tuhan mereka tersebut.
 B. Adat-Istiadat Masyarakat Arab Sebelum Islam
Masyarakat arab sebelum Islam mempunyai adat-istiadat atau kebiasaan-kebiasaan buruk yang selalu dilakukan secara turun temurun. Mereka sering melakukan kejahatan, seperti berikut ini :
1.Suka berperang antar suku dan antar kawan sendiri.
2. Suka berjudi mabuk-mabukan menghabiskan harta miliknya.
3. Suka merampok harta orang lain, terutama ketika ada kalifah (rombongan) dagang yang melewati gurun pasir.
4. Suka membunuh bayi perempuan yang lahir,karena menganggap bahwa bayi perempuan tidak berguna.
 5. Melakukan jual beli manusia sehingga terjadilah perbudakan.
 6. Suka menipu ketika berjualan.
C. Penyerbuan Abrahah ke Mekah Menjelang kelahiran Nabi Muhammad saw
            Di kota Mekah terjadi peristiwa yang sangat menegangkan. Peristiwa penting tersebut tepatnya terjadi pada tahun 571 Masehi. Kota Mekah diserang tentara bergajah yang dipimpin oleh Abrahah, seorang geburnur Habsyah di Yaman. Abrahah adalah orang kepercayaan raja Habsyah, yaitu Negus. Peristiwa pada tahun ini pun kemudian dikenal dengan sebutan tahun gajah, yaitu tahun penyerangan tentara bergajah yang hendak menghancurkan ka’bah. Abrahah dan balatentaranya berniat untuk menghancurkan ka’bah dan akan memerangi siapa saja yang berani menghalangi. Mereka iri hati karena melihat ka’bah ramai di kunjungi orang dari berbagai daerah di Jazirah Arab. Sedangkan Gereja Qalias yang dibangun oleh Abrahah di San’a sangat sepi. Jarang orang datang untuk beribadah di gereja terbesar di Jazirah Arab itu. Masyarakat arab tidak tertarik untuk datang ke gereja tersebut meskipun sebagian bangunannya terbuat dari emas.
D. Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Penyerangan tentara bergajah ke ka’bah bertepatan dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad saw. sehingga peristiwa ini sangat terkenal di kalangan umat Islam. Bahkan ada sebagian riwayat yang mengatakan bahwa kehancuran dan kekalahan tentara bergajah yang dipimpin oleh Abrahah merupakan hadiah dari Allah swt. untuk manusia dan sebagai penghormatan atas kelahiran Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw. lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah atau 20 April 571 Masehi. Pada waktu Muhammad berusia 3 bulan dalam kandungan ibunya, Aminah Binti Wahab, ayahnya yang bernama Abdullah bin Abdul Muthalib telah meninggal dunia di kota Yasrib (Madinah) dalam perjalanan berdagang ke Negeri Syam. Nabi Muhammad saw. dilahirkan dari garis keturunan yang terhormat. Kakeknya yang bernama Abdul Muthalib adalah seorang pemuka kaum Quraisy di Mekah yang paling disegani. Abdul Muthalib dipercaya masyarakat sebagai penjaga ka’bah. Dialah yang berhak memegang kunci ka’bah. Sewaktu kecil, Nabi Muhammad saw. disusui oleh ibu asuh yang bernama Halimah Sa’diyah diperkampungan Bani Sa’ad selama empat tahun.
Setelah itu, ia diasuh kembali oleh ibu kandungnya. Namun, ketika berumur enam tahun, ibunya meninggal dunia. Muhammad kecil menjadi yatim piatu, hidup sebatang kara tanpa ayah dan ibu. Kemudian,beliau diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Tetapi, keadaan ini tidak pernah membuatnya sedih, apalagi berputus asa. Beliau juga tidak pernah mengeluh dan tetap tabah, karena semua ini merupakan Allah Swt yang harus dijalani. Namun setelah 2 tahun diasuh kakeknya (usia Muhammad waktu itu 8 tahun), kakeknya meninggal dunia. Akhirnya, beliau diasuh oleh pamannya bernama Abu Thalib. Pamannya sangat menyayangi Nabi Muhammad saw, karena sangat rajin, jujur, tabah, dan bersemangat dalam bekerja. Kakek dan pamannya memiliki
E. Masa remaja rasulullah
Nabi Muhammad saw Berdagang Karena dipandang sudah cukup usia dan pandai, Muhammad akhirnya diajak berdagang oleh pamannya. Abu Thalib mengajak Muhammad untuk berdagang ke Negeri Syam (Syiria) pada saat usianya 12 tahun. Usia yang sangat muda untuk berdagang sampai ke luar negeri. Tetapi, pamannya memang melakukan hal tersebut dalam rangka mendidik Muhammad. Sekalipun hanya ikut-ikutan membantu pamannya, Muhammad sangat bersemangat dan tekun. Ia belajar bagaimana cara berdagang dan melayani para pembeli dengan baik. Sikapnya yang sangat sopan dan ramah membuat masyarakat disekitar Negeri Syam tertarik. Ditambah lagi dengan paras muka Muhammad yang tampan, bersih, dan rapih dalam berpakaian, maka semakin lengkaplah ketertarikan orang untuk membeli barang dagangan pamannya. Ini adalah pengalaman pertama Nabi Muhammad saw. untuk berdagang. Selama ini dia hanya tahu menggembala kambing digurun pasir. Tetapi karena sifat dan sikapnya yang baik sangat membantu pekerjaan barunya. Muhammad tidak pernah berbohong kepada pamannya atau kepada pembelinya sekalipun. Sehingga pamannya sangat percaya dan banyak mengajarkan cara-cara berdagang kepada Muhammad. Dengan suka rela Muhammad mempelajari sedikit demi sedikit bagaimana berdagang,
F. Pertemuan dengan pendeta Nasrani
Pendeta Nasrani bernama Buhaira. Agaknya, tanda-tanda dan ciri-ciri tertentu yang dimiliki oleh Muhammad telah diamati oleh pendeta tersebut. Pendeta itu mengatakan kepada Abu Thalib bahwa keponakannya akan menjadi seorang nabi terakhir didunia. Hal ini diperkuat ketika Buhaira menyuruh paman nabi untuk membuka sebagian baju nabi. Maka terlihatlah tanda kenabian (khatamun nubuwah) yang melekat diantara kedua belikat badannya yang suci. Nasrani itupun semakin menyakini bahwa anak muda yang yang dijumpai nya itu adalah benar-benar akan menjadi nabi dikemudian hari. Muhammad dengan memiliki ciri-ciri kenabian itu adalah calon penerus para utusan Allah swt, sebelumnya. Akhirnya Buhaira meminta Abu Thalib untuk menjaga keponakannya dengan baik hingga dewasa. Dengan demikian Muhammad dapat mengemban tugas sebagai nabi dengan baik. Bahkan pendeta Buhaira juga meminta Abu Thalib untuk kembali ke Mekah karena takut akan keselamatan Muhammad. Khawatir kalau-kalau dalam perjalanan dapat gangguan dari orang yang dapat mencelakan seorang calon nabi dan rasul terakhir itu. Tanda-tanda kenabian yang dimiliki oleh Muhammad tersebut diakui oleh Buhaira menasehati Abu Thalib, “ Kembalilah ke negerimu bersama keponakanmu dan jagalah ia dari kejahatan kaum Yahudi. Sebab, demi Tuhan, jika mereka melihatnya dan mengetahui tentang dirinya pasti mereka akan menganiayanya. Masa depan yang besar dibentangkan baginya. Maka segeralah kembali ke negerimu bersama anak muda ini “. Nasihat pendeta Buhaira didengarkan oleh Abu Thalib dengan baik. Sehingga hanya setelah beberapa saat berdagang, Abu Thalib kemudian memutuskan untuk kembali ke mekah..
G. Muhammad Menjadi Rasul Allah
Kondisi kota mekah tidak pernah damai. Penduduknya selalu berperang, banyak terjadi pencurian, perampokan, dan kejahatan-kejahatan lainnya. Hal ini tidak disukai oleh Muhammad. Untuk menghindari itu semua ia lebih senang menyendiri daripada mengikuti perbuatan buruk mereka. Kebiasaan Muhammad untuk menyendiri semakin sering dilakukan terutama menjelang umur 40 tahun. Muhammad juga tidak begitu sering mengunjungi ka’bah. Karena disekitar ka’bah masih banyak berhala-berhala atau patung-patung milik orang kafir. Ka’bah malah menjadi tempat pemujaan orang kafir yang menyembah patung atau berhala. Tempat yang sering didatangi oleh muhammad untuk menyendiri adalah gua hira’. Letak gua ini tidak terlalu jauh dari kota mekah. Di gua inilah Muhammad menyendiri, menghindari keramaian kota, memikirkan keadaan masyarakat Arab, dan beribadah kepada Allah swt. Cara beribadah ini seperti cara Nabi Ibrahim a.s beribadah kepada Allah swt. Sejak kecil Muhammad tidak pernah melakukan penyembahan seperi orang kafir Quraisy. Jika bekal yang dibawanya habis, ia pulang kerumah untuk mengambil bekal yang sudah disipakan oleh istrinyta, Khadijah. Setelah itu ia kembali lagi ke Gua Hira’. Dalam penyendiriannya, Muhammad merenungkan (taffakur) dan memikirkan cara untuk memperbaiki keadaan penduduk Mekah yang sesat. Cara beribadah seperti itu juga disebut dengan tahannus, yaitu beribadah selama beberapa malam dan menjauhkan diri dari dosa.
Muhammad Menerima Wahyu Ketika usianya genap 40 tahun, Muhammad mengalami peristiwa yang luar biasa. Saat dirinya sedang menyendiri dan beribadah di Gua Hira’, dia kedatangan makhluk yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Makhluk itu tak lain dan tak bukan adalah Jibril, malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu dari Allah swt. Jibril muncul dalam wujud manusia.,Tubuh Muhammad merinding dan menggigil ketakutan ketika Jibril mendekatinya. Perlahan-lahan Jibril menyuruh Muhammad membacakan suatu bacaan yang belum pernah dia ketahui sebelumnya. “Iqra ! (bacalah!)” kata Jibril “Ma ana biqari (saya tidak dapat membacanya)” jawab Muhammad. Lalu jibril menyuruhnya lagi, tetapi Muhammad tetap menjawab tidak bisa membaca. Jibril menarik tangan Muhammad dan membimbingnya untuk membaca. Bacaan yang dimaksud adalah bacaan Surah Al ‘Alaq ayat 1-5 Pada awalnya Muhammad tidak mampu mengikuti kalimat-kaliamt yang disampaikan oleh Jibril. Namun lama-kelamaan ia sanggup mengucapkan bacaan itu dan bahkan menghafalnya. Setelah selesai mengajarkan ayat-ayat diatas, Jibril pun menghilang. Ia segera pulang ke rumah untuk menemui istrinya dan menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya. Khadijah pun berusaha menenangkan Muhammad. Pada saat nabi dalam keadaan gelisah tersebut, sang istri tampil menegyhkan bahwa apa yang telah dialami suaminya itu adalah kebenaran. Khadijah bahkan menyakini peristiwa itu bukan ilusi ataupun khayalan. Peran inilah yang sering diingat Nabi, bahkan setelah istrinya itu lama meninggal dunia. Disamping meneguhkan Nabi, Khadijah juga telah membahagiakan Nabi dengan melahirkan keterunannya. Tidak lama, ia pergi menemui saudara sepupunya yang menjadi pendeta Nasrani yaitu Waraqah bin Naufal. Khadijah menceritakan apa yang telah dialami suaminya. Pendeta Nasrani ini menjelaskan kepada Khadijah bahwa suaminya telah diutus menjadi seorang rasul. Ia mengatakan bahwa yang datang kepada Muhammad di Gua Hira’ adalah malaikat yang menyampaikan wahyu. Hal ini merupakan tanda bahwa Muhammad lah diangkat sebagai rasul oleh Allah swt.
  1. Untuk menyampaikan ajaran kepada umatnya.waraqah mengatakan bahwa peristiwa seperti yang dialami oleh Muhammad juga pernah dirasakan oleh para rasul sebelumnya, khadijah pun puas mendengar penjelasan dari saudaranya. Khadijah adalah orang yang pertama yang dipercaya bahwa Muhammad adalah utusan Allah swt. Peristiwa penerimaan wahyu pertama di Gua Hira’ itu terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 611 M. Umat islam diperintahkan untuk selalu mengingat peristiwa tersebut, agar dapat mengambil hikmah yang terkandung dalam kejadian tersebut. Serta mengamalkan wahyu Allah swt. Berupa Al-Qur.an Al Karim, kitab suci bagi umat Islam.
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS IV
A. Masa Awal Dakwah Nabi Muhammad Saw
Ketika Menyepi (berkhalawat) di gua hira Nabi Muhammad Saw menerima Wahyu Dari Allah yang pertama melalui Malaikat jibril. Pada Saat itu Nabi Muhammad Saw berusia 40 tahun. Kemudian beliau menceritakan kejadian itu kepada isterinya Khadijah. Mendengar cerita tersebut, Khadijah mengajak Nabi Muhammad Saw untuk bertemu Waraqah Bin Naufal (sepupu khadijah). Dalam pertemuan itu Waraqah menyampaikan bahwa Nabi Muhammad Saw adalah Nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT.
Setelah turun wahyu yang kedua yaitu Surat Al Muddassir 1-7, Nabi Muhammad Saw mulai berdakwah kepada umat manusia Nabi Muhammad Saw pada saat itu meghadapi masyarakat Arab yang beum mempercayai kebenaran, sehingga tidak mudah masyarakat Arab untuk beriman kepada Allah SWT. Strategi yang dilakukan Rasulullah Saw ketika berdakwah yaitu:
1.      Berdakwah secara sembunyi-sembunyi
Dakwah secara sembunyi-sembunyi adalah dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw pertama kali. Dakwah ini dilakukan selama 3-4 tahun di rumah Arqam bin Abil Arqam.
2.      Berdakwah Secara terang-terangan
Dakwah ini dimulai sejak tahun ke-4 dar kenabian .firman Allah SWT yang berisi perintah untuk berdakwah secara terang-terangan adalah Q.S Al-Hijr Ayat 94:

Artinya:
“Maka sampaikan lah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik. (Q.S Al-Hijr 94).

Hanya sedikit orang yang menerima ajakan Nabi Muhammad Saw. Mereka adalah Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin Khattab. Sebagian besar dari mereka menolak.
Beberapa alasan kaum Qurays menolak ajakan Nabi Muhammad Saw adalah:
1.      Persaingan Merebut kekuasaan
2.      Hilangnya Kasta
3.      Kaum qurays sangat menentang ajaran islam karena mereka merasa memiliki setatus sosial yang tinggi.
4.      Hilangnya perdagangan patung.

Meskipun sejak memulai dakwah secara terang-terangan beliau beliau mendapatkan tantangan dan cobaan yang berat namun beliau tidak pernah gentar dan putus asa. Sehingga sehingga banyak orang yang mau percaya terhadap seruan Nabi Muhammad Saw.
Tantangan yang paling berat ketika Nabi Muhammad Saw berdakwah adalah dari para penguasa Mekah, kaum bangsawan,dan para pemilik budak.
1.      Tantangan dari paman Nabi Muhammad Saw.
Paman Nabi Muhammad Saw yang bernama Abu Lahab dan Abu jahal sangat menentang Dakwah Nabi Muhmmad Saw.
2.      Penentangan dari Penguasa Mekah.
Kaum Qurays tidak igin adanya persamaan derajat. Mereka khawatir kekuasaan dan usaha daganganya terganggu oleh dakwah Nabi Muhammad Saw.
3.      Pemboikotan Bani Hasyim dan Bani Muthalib.
Kaum kafir Qurays melarang siapapun untuk berhubungan dengan Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Larangan (pemboikotan) ini berlangsing selama 3 tahun dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa Bagi bani hasyim dan bani Muthalib. Dan tak lama setelah pemboikotan terjadi yang di namakan amul-Huzn.
4.      Penyiksaan oleh pemilik budak dan kafir Qurays kepada para Sahabat.
Tidak hanya Nabi Muhammad Saw saja yang mendapat tantangan dalam berdakwah. Serangan penghinaan dan penyiksaan juga dialami oleh para sahabat.
 Diantara sahabat yang mendapatkan Tantangan Dari kaum Qurays diantaranya adalah:
a.       Khadijah binti Khuwald (istr Nabi Muhammad Saw).
b.      Abu Bakar As-Shiddiq.
c.       Fatimah binti Muhammad (Putri Nabi Muhammad Saw).
d.      Ibnu Mas’ud.
e.       Keluarga Sumayah.
f.       Arqam bin Abil Arqam.
g.      Bilal bin Rabah.

B. Ketabahan dan keteladanan Nabi Muhammad Saw dalam berdakwah
Nabi Muhammad Meliliki Ahlak yang Mulia, Beliau memiliki budi pekerti yang luhur. Belia tetap sabar dan tabah dalam berdakwah meskipun mendapat banyak rintangan dan tantangan. Beliau selalu sabar dan tabah dalam keadaan apapun.

Cara Nabi Muhammad Saw dalam berdakwah :
1.      Nabi Muhammad Saw, berdakwah dengan memberi contoh yang baik (uswatun hasanah), baik lisan maupun perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Nabi Muhammad Saw, berdakwah dengan penuh kesabaran dan hati–hati, dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami,bersikap halus, dan lemah lembut.
3.      Nabi Muhammad Saw, menganggap para pengikutnya sebagai Sahabat.
4.      Nabi Muhammad Saw, selalu bersama sahabat dalam keadaan suka maupun duka.
5.      Nabi Muhammad Saw, tidak pernah melaksanakan kehendak dalam berdakwah. Beliau hanya menyampaikan ajaran dari Allah SAW.
6.      Nabi Muhammad Saw, tidak menggunakan kekerasan daam berdakwah.




C. Keperibadian Nabi Muhammas Saw
Pribadi Nabi Muhammad Saw merupakan peibadi yang sempurna. Akhlaknya merupakan Ahlak Al-qur’an. Allah SWT sendiri telah memujinya sebagai orang yang pantas dijadikan teladan bagi seluruh Umat manusia. Oleh karena itu Nabi Muhammad Saw Merupakan Rahmat bagi seluruh Alam. Kepribadian nabi Muhammad Saw ialah:

a. Nabi Muhammad Saw, santun dalam Menyampaikan Kebenaran
Nabi Muhammad Merupakan Seorang yang sopan dan santun dalam bertutur kata. Beliau jujur dan tidak pernah berdusta srta luhur budi pekertinya. Tidak pernah membedabedakan  atau memandang seseorang dari status sosial,warna kulit, suku bangsa atau golongan. Beliau memiliki budi peketi yang agung. Seperti tersebut dalam firman Allah SWT

Artinya:
“Dan sesungguhnya Engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur” (Q.S.Al-Qalam/64:4).

Bahkan sifat nabi terhadap kaum kafir Qurays saat menuduhnya gila, beliau tidak marah, beliau tetap teguh, tenang dan sabar. Allah SWT telah mengutamakan dan menyempurnakan sifat dalam diri Nabi Muhammad Swt. Sehingga beliau pantas menjadi tauladan semua umat manusia. Nabi Muhammad Saw, telah terbiasa santun dala menyampaikan kebenaran. Kesantunan beliau diantaranya:
1.    Pertama; santun dalam berbicara.
2.    Kedua; santun dalam perbuatan.
3.    Ketiga; santun dalam pengambilan keputusan.
4.    Keempat; santun ketika berhadapan dengan orang yang membencinya.
Dan sifat-sifat mulia yang ada Pada diri Nabi Muhammad Saw diantarnya:


1. Siddiq
Artinya jujur dan benar.  Nabi Muhammad Memiliki sifat yang da benar dalam setiap kata dan perbuatan. Sehingga Nabi Muhammad Saw mustahi Bersifat kizib yang berarti pendusta.
1.    Amanah
Artinya terpercaya. Jika satu urusan diberikan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.Mustahil bersifat khianat.
2.    Tablig
Artinya menyampaikan. Seorang Nabi dan Rasul berkewajiban menyampaikan perintah an larangan Allah SWT. Maka mustahil bersifat kitman atau menyembunyikan pesan.
3.    Fathonah
Artinya Bijaksana dan Cerdas. Mustahil bagi seorang Rasul bersifat baladah atau bodoh.

b. Nabi Muhammad Saw bersifat Rahmat bagi seluruh Alam
Dengan jelas dalam Al-qur’an suratAl-Anbiya ayat 107

Artinya:
“dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (Q.S Al-Anbiya 107).
Dengan jelas Allah SWT telah menyatakan bahwa Nabi uhamma Saw, diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. Agar dapat menyerap rahmat dari Nabi Muhammad Saw. Maka manusia harus menerim dan mengikuti ajaran beliau. Dan tugas Nabi Muhammad Saw, sebaga rahmat bgi Alam juga terkandung dalam Q.S Al-Ahzab 45-46.
Artinya:
“Wahai Nabi! Sesungguhnya kami mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk menjadi penyeru kepada (Agama) Allah SWT dengan izin-Nya dan sebagai cahaya yang mnerangi’’ (Q.S Al-Ahzab 45-46).
Berdasarkan ayat di atas maka Nabi Muhammad Saw, sebagai Rasul Allah ang Mengemban Tugas Syahidan, Mubasysyiran, Nadziran, Da’iyan Ila Allah, Dan Sirajan Muniran.
D. Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW
             Setelah menjadi rasul, Nabi Muhammad Saw semakin giat berdakwah, Semakin giat pula dakwah beliau makin banyak pula tantangan dan ancaman yang datang. Nabi semakin cemas dan khawatir akan keberhasilan dakwahnya. Setiap kali Nabi merasa cemas dan khawatir Allah Swt selalu menenangkan hati beliau dengan menurunkan wahyu-wahyu nya.Kala itu Rasulullah mendapat ujian yang sangat berat,yakni dua orang terdekat beliau yang selalu membela beliau telah wafat.Baru saja paman Abu Thalib bin Abdul Muthalib meninggal.Tiga hari kemudian istri beliau yakni Khadijah ra.telah dipanggil sang khaliq.Beliau benar-benar berduka kaum muslimin juga merasakan sedih sekali.Reaksi kafir pun semakin keras memusuhi Nabi Saw.Dalam keadaan seperti itu,Allah Swt mengutus Malaikat Jibril untuk menjemput beliau.
Pada malam tanggal 27 rajab tahun 621 M Rasulullah sedang duduk merenung di serambi Masjid, Datanglah Jibril mendekati beliau dan mengajaknya untuk melakukan perjalanan jauh yakni isra’ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan mi’raj ke langit ke tujuh.Nabi Muhammad mengendarai buraq yang dibawa malaikat jibril dari surga, dalam perjalanan mereka berhenti sejenak dan melaksanakan shalat sunnah 2 rakaat di Madinah, Jibril menjelaskan kepada Nabi Muhammad Saw bahwa tempat ini kelak adalah tempat nabi muhammad berhijrah.setelah melanjutkan perjalanan Jibril menyuruh nabi muhammad saw turun untuk shalat 2 rakaat di thuur sina yaitu tempat nabi musa As berbicara langsung kepada Allah Swt.kemudian untuk yang ketiga kalinya Jibril menyuruh nabi muhammad Saw untuk berhenti dan shalat 2 rakaat lagi di Baitul Lahm tempat Nabi Isa As lahir.
Setelah melalui perjalanan dari langit pertama hingga langit ketujuh,Nabi Muhammad melanjutkan perjalanan tanpa ditemani oleh Malaikat Jibril,pada saat itulah Nabi Muhammad saw menerima perintah shalat langsung dari Allah Swt. Peristiwa yang dialami Rasulullah ketika menjalankan isra’ mi’raj adalah sebagai berikut :
1.      Rasulullah menyaksikan orang yang tak henti-henti memanen hasil tanamannya,sebagai gambaran orang yang berjuang dalam membela agama Allah.Amal mereka dilipat gandakan sampai 700 kali.
2.      Nabi Muhammad mencium bau harum,jibril menjelaskan bahwa bau tersebut adalah bau dari kuburan mashitah beserta keluarganya yang dibunuh oleh raja Fir’aun karena tetap teguh mempertahankan keimanannya kepada Allah Swt.
3.      Gambaran dosa dan hukuman bagi orang yang berzina,nabi diperlihatkan ada beberapa orang yang sedang membawa daging,dan disebelah orang-orang itu terdapat daging yang sudah membusuk kemudian orang-orang itu membuang daging yang dibawa dan mengambil daging-daging yang sudah membusuk.
4.      Gambaran orang yang suka makan riba ,nabi diperlihatkan ada orang yang perutnya sangat besar sehingga sukar untuk berjalan.
5.      Gambaran dosa dan hukuman orang yang suka berdusta dan mebicarakan keburukan orang lain,nabi diperlihatkan ada orang yang memotong lidahnya sendiri setelah terpotong kemudian tersambung kembali begitu seterusnya berulang-ulang
6.      Kemudian nabi juga diperlihatkan gambaran wajah-wajah para malaikat penjaga neraka,wajahnya menakutkan tidak tersenyum dan tidak memperlihatkan keramahan dan kelembutan sedikitpun.
Banyak peristiwa yang disaksikan oleh Nabi Muhammad Saw, dalam perjalanan isra’ mi’raj tersebut. Hal ini merupakan peringatan bagi manusia jangan sampai berbuat dosa, sekecil apapun dosa itu pasti akan ada balasannya.
Di samping mengalami peristiwa yang menakjubkan diatas,ada sesuatu yang lebih utama yang diperoleh Rasulullah ketika mi’raj. Selama perjalanan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad Saw selalu ditemani dan dipandu oleh jibril AS, namun ketika hendak naik ke sidratul Muntaha Jibril tidak lagi menemani beliau, beliau harus naik sendiri untuk menjemput perintah langsung sang khaliq, yakni perintah shalat lima waktu yang wajib dilaksanakan oleh beliau dan seluruh umat islam. Setelah menerima perintah itu nabi muhammad saw kembali ke mekkah bersama Jibril AS, Nabi tiba kembali ketempat pada malam itu juga, sebuah perjalanan yang hanya dapat terjadi atas Qudrat dan Iradat-Nya Subhanallah.
Sikap Rasulullah setelah kembali ialah segera menyampaikan perintah shalat yang baru saja diterima kepada umatnya.Beliau merasa cemas akan sikap kaumnya apakah mereka akan bisa menerima kebenaran peristiwa yang dialaminya sementara kejadian yang dialaminya memang sangat luar biasa beliau berfikir bagaimana caranya menyampaikan berita kepada umatnya. Rasulullah bersifat tabligh akan selalu menyampaikan setiap wahyu Allah kepada umatnya. Beliau tak akan menyimpan wahyu itu meskipun berat tantangan yang akan dihadapinya. Beliau menceritakan peristiwa Isra’Mi’raj dihadapan orang quraisy,ternyata benar banyak penduduk Quraisy tidak percaya akan kebenaran peristiwa Isra’ Mi’raj bahkan mereka menganggap nabi sudah gila.
E. Masyarakat Yatsrib Sebelum Nabi Muhammad  Saw

 Yatsrib merupakan nama lain kota Madinah. Wilayah Yatsrib dikelilingi gunung berapi yang subur tanahnya. Sehingga menjadi pusat pertanian dan jalur perdagangan yang ramai. Kota Yatsrib merupakan daerah persawahan dan perkebunan, hasil terbesarnya adalah kurma dan anggur. Masyarakatnya juga beternak seperti unta, sapi kambing dan kuda. Selain itu mereka juga berdagang. Mata uang yang digunakan disana adalah Dirham dan Dinar, namun adakalanya mereka berdagang dan melakukan jual beli dengan cara tukar menukar barang (barter).
Penduduk Yatsrib sebagaian besar merupakan pendatang. Sebelum hijrah Nabi Muhammad Saw., terdapat tiga suku besar dari agama Yahudi di Yatsrib di ataranya suku Bani Qainuqa’, Bani Nadhir, dan Bani Quraizhah. Selain suku Yahudi terdapat pula suku dari bangsa Arab yang menetap di sana, di antaranya yaitu suku Aus dan Khazraj. Mereka beribadah dengan cara menyembah berhala. Pada awalnya suku-suku di Yatsrib hidup dengan rukun, damai dan penuh rasa kasih sayang. Mereka juga memiliki sifat-sifat terpuji diantaranya memiliki sifat yang berani, dermawan, setia, rela berjuang, sabar dan jujur. Selain itu mereka juga senang menerima tamu. Namun selanjutnya mulai timbul saling curiga dan saling ancam. Perselisihan terjadi antara dua suku besar dari bangsa Arab, yaitu suku Aus dan Khazraj. Mereka diadu domba oleh suku Yahudi sehingga kehidupan masyarakatpun menjadi tidak teratur. Sangat sulit untuk menjalin persatuan di bawah satu pemerintahan yang mengatur semua kabilah. Yang menjadi penyebab utama perselisihan salah satunya adalah masalah ekonomi. Terkadang mereka juga sering memperebutkan daerah yang subur dan kekuasaan. Namun dua suku tersebut dapat bersatu ketika melawan Yahudi. Meskipun kerukunan belum begitu terjalin hingga kedatangan Nabi Muhammad Saw. ke Yatsrib.

F. Hijrah Nabi Muhammad Saw. Ke Yatsrib
Masyarakat Yatsrib dengan penuh semangat dan suka cita berbondongbondong menyambut kedatangan Nabi Muhammad Saw. Beserta rombongannya. Mereka sangat bahagia karena sudah sejak lama mereka menunggu kedatangan Nabi Muhammad Saw. Masyarakat Yatsrib menyambut Nabi Muhammad Saw. dan Kaum Muhajirin sambil melantunkan syair dan lagu-lagu sebagai tanda cintanya kepada beliau. Setelah Baiat Aqabah kedua, dimana penduduk Mekah dan Madinah sudah sepakat akan melindungi Nabi dan Umat Islam, tidak akan saling menganggu, dan akan mendukung dakwah Nabi, maka Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk segera berhijrah ke Yatsrib. para sahabat segera bergegas menuju Madinah. Seorang demi seorang, sepasang demi sepasang, mereka mulai meninggalkan Mekah pada tengah malam menuju Madinah. Masyarakat Mekah dan Yatsrib mereka berbaur menjadi satu. Seolah mereka adalah saudara, Mereka saling membantu dan saling menolong, bahu membahu bahkan mereka menganggap keluarga sendiri.
Masyarakat Mekah yang hijrah ke Yatsrib terkenal dengan sebutan Kaum Muhajirin, sedangkan masyarakat Yatsrib terkenal dengan sebutan Kaum Anshar artinya kaum penolong. Setelah Nabi Muhammad dan penduduk Mekah hijrah, kota Yatsrib dirubah namanya menjadi Madinah. Penduduk Madinah pun semakin baik, semakin mengalami kemajuan baik di bidang perdagangan, pertanian dan peradaban.  Madinah semakin maju dan terkenal.

Artinya:
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”( QS. Muhammad/47:7)

G. Tekanan kaum Quraisy terhadap dakwah Islam semakin keras

Tekanan dan siksaan kafir Quraisy terhadap umat Islam semakin keras. Bukan hanya kaum Muslimin yang lemah, para sahabat dan keluarga Rasulullah  Saw. pun menjadi sasaran kekejaman mereka. Apa lagi setelah istri beliau (Sayidatina Khadijah) dan paman beliau Abu Thalib wafat pada tahun ke-10 kenabian. Penghinaan dan penyiksaan kafir Quraisy semakin menjadi. Seperti yang dilakukan Uqbah bin Mu’ith kepada beliau. Ketika Nabi Muhammad  Saw. sedang bersujud di sekitar orangorang Quraisy, Uqbah bin Mu’ith datang dengan membawa kotoran dan  melemparkannya keatas punggung beliau. Nabi Saw. tidak mengangkat kepalanya hingga datang Fatimah ra. membersihkannya. Demikian beratnya tekanan dan penyiksaan yang dilakukan kafir Quraisy  sehingga akhirnya demi menjaga keimanan dan keselamatan kaum Muslimin serta keamanan dakwahnya, Rasulullah Saw. memerintahkan para sahabat dan pengikutnya untuk hijrah ke Yatsrib.

 a. Penduduk Yatsrib menerima dakwah Rasulullah.
Ternyata penduduk Yatsrib lebih dapat menerima dakwah Nabi Saw.
dari pada penduduk negeri lain. Hal ini terbukti oleh baiat yang dilakukan
oleh penduduk Yatsrib kepada Rasulullah.

b. Adanya jaminan keamanan dari penduduk Yatsrib terhadap dakwah Nabi Muhammad Saw
            Pada tahun ke-12 kenabian (621 M) ada 12 orang penduduk Yatsrib datang ke Mekah untuk berhaji. Mereka terdiri dari 10 orang suku Khazraj dan 2 orang suku “Aus”. Kedatangan mereka ke Mekah, disamping untuk berhaji, mereka juga bermaksud ingin menemui Rasulullah Saw. Namun Rasulullah Saw. tidak bersedia menemui mereka di kota Mekah, karena khawatir akan dicelakai oleh orang-orang kafir Quraisy. Akhirnya Nabi Saw. bersedia  menemui mereka  di desa Aqabah ( sebuah desa di dekat Mina) pada suatu malam. Namun Rasulullah Saw. tidak bersedia menemui mereka di kota Mekah, karena khawatir akan dicelakai oleh orang-orang kafir Quraisy.
Akhirnya Nabi Saw. bersedia  menemui mereka  di desa Aqabah ( sebuah desa di dekat Mina) pada suatu malam. Pada malam itu juga, mereka melakukan baiat tanda setia kepada Rasulullah Saw. Penduduk Yatsrib yang terkenal memiliki sifat ramah, lemah lembut, dan suka menolong itu berjanji untuk setia dan melindungi keselamatan dan keamanan dakwah Nabi Saw, Baiat tersebut di kenal dengan nama Baiat Aqabah Pertama ( Baiat alqabah al-Ula) atau Baiat an-Nisa’ (Baiat Wanita). Hal itu karena diantara mereka terdapat seorang wanita, yaitu Afra binti Ubaid Ibnu Tsa’labah. Dialah wanita Yatsrib pertama yang berbaiat kepada Rasulullah Saw. Setelah 12 orang  berbaiat dihadapan Rasulullah Saw. Mereka meminta agar beliau mengutus salah seorang sahabat untuk mengajarkan Al-Qur'an dan menjadi imam kaum Muslimin di Yatsrib. Untuk itu Rasulullah Saw.  mengutus Mush’ab bin Umair agar berangkat ke Yatsrib bersama mereka. Akhirnya mereka kembali ke Yatsrib bersama Mush’ab bin Umair untuk melakukan dakwah Islam di sana.

c. Permintaan penduduk Yatsrib agar Rasulullah hijrah ke negerinya
Penduduk Yatsrib yang terkenal memiliki sifat ramah, lemah lembut,  dan suka menolong itu bukan hanya berjanji untuk setia dan melindungi Nabi Saw., namun mereka juga meminta kepada Rasulullah Saw. Untuk berhijrah ke Yatsrib. Permintaan itu mereka sampaikan pada peristiwa Baiat al-Aqabah. Baik pada Baiat Aqabah Pertama maupun Kedua. Oleh karena itu Rasulullah Saw. memerintahkan kaum Muslimin agar segera hijrah ke Yatsrib. Sebanyak  75 orang penduduk Yatsrib sedang berbaiat di hadapan Rasulullah Saw. di desa Aqabah dan meminta beliau untuk berhijrah ke Yatsrib. Satu tahun setelah Baiat Aqabah pertama, yakni pada tahun ke-13kenabian (622 M) sebanyak 75 orang penduduk Yatsrib (ada riwayat yang menyebutkan 73)  dipimpin oleh Al-Barra bin Ma’rur bersama Mush’ab bin Umair datang ke Mekah meminta agar Rasulullah Saw. hijrah ke Yatsrib.  Nabi Saw. memanggil Mush’ab dan meminta keterangan tentang perkembangan dakwah Islam di Yatsrib. Setelah mendengar penjelasanMush’ab tentang keberhasilannya dalam mengajarkan agama Islam di sana, dengan didampingi pamannya yang bernama Abbas bin Abdul Muthalib, akhirnya Nabi Saw. menemui penduduk Yatsrib di Aqabah pada saat tengah malam. 
Pada pertemuan itu penduduk Yatsrib meminta dengan sangat agar Rasulullah Saw. berhijrah ke Yatsrib dan bersedia menjadi pemimpin bagi mereka di sana. Pada malam itu juga mereka berbaiat kepada Rasulullah. Setelah orang-orang Yatsrib tersebut mengucapkan baiat, mereka diminta Rasulullah Saw. Agar memilih 12  pemimipin dan wakil mereka dalam melaksanakan tanggung jawab atas keselamatan kaumnya masingmasing, yakni 9 orang perwakilan suku Khazraj dan 3 orang dari suku Aus.
Sepulang dari Mekah mereka mengajak sanak famili dan kerabat mereka untuk memeluk agam Islam. Usaha mereka berhasil dengan sangat baik. Sehingga pada saat Rasulullah Saw. hijrah ke Yatsrib  pada Tanggal 12 Rabiul Awwal bertepatan pada Tanggal 22 September 622 M, pengikut agama Islam di Yatsrib sudah lebih dari 500 orang.

H. Adanya rencana pembunuhan kafir Quraisy terhadap Rasulullah

Berita tentang penduduk Yatsrib yang telah banyak memeluk agama Islam akhirnya diketahui oleh orang-orang kafir Quraisy. Orang-orang kafir itu juga telah mengetahui bahwa sebagian besar kaum Muslimin telah berhijrah ke Yatsrib. Mereka semakin khawatir kalau Islam akan
berkembang menjadi besar di Yatsrib. Karena itu mereka sepakat untuk membunuh Rasulullah Saw.
Pada hari Kamis, Tanggal 26 Safar tahun ke-14  kenabian bertepatan Tanggal 12 September 622 M. Para pemuka Quraisy mengadakan pertemuan di suatu tempat yang bernama Darun Nadwah untuk membicarakan cara menyingkirkan Nabi Muhammad Saw. Pertemuan itu dihadiri oleh para pemimpin suku Bani Quraisy; Bani Naufal, Bani Asad, Bani Abdu Dar, Bani Makhzum, Bani Jamh, dan Bani Abdi Syamsy.
Dalam pertemuan itu Abu Aswad mengusulkan agar Muhammad Saw. diusir dari Negeri Arab. Pendapat ini tidak disetujui, karena jika Muhammad Saw. diusir maka beliau akan berdakwah di negeri lain. Mereka khawatir pengikutnya semakin banyak dan sewaktu-waktu beliau akan menyerang Mekah.
Sedangkan Abul Bukhturi berpendapat agar Muhammad Saw. ditangkap dan dipenjarakan sampai mati. Pendapat ini pun ditolak, dengan alasan Muhammad Saw. pasti akan ditolong oleh kaum muslimin Mekah dan Yatsrib. Akhirnya pertemuan itu menerima usulan Abu Jahal agar mereka mengumpulkan pemuda-pemuda Quraisy yang kuat dan gagah berani untuk membunuh Rasulullah Saw. Itulah rencana jahat kafir Quraisy untuk menghalangi dakwah Islam sampai tega akan membunuh.
Rasulullah Saw. Namun manusia hanya dapat merencana, Allah Swt.
jualah yang akan menentukannya.

I.  Adanya perintah Allah untuk berhijrah

Pada saat pemimpin-pemimpin Quraisy sedang merencanakan pembunuhan terhadap Nabi Saw., Allah Swt. menurunkan ayat yang berbunyi:

 “Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. dan Allah Sebaik-baik pembalas tipu daya.”(QS. Al-Anfal: 30).

         Setelah menyampaikan ayat diatas, Jibril memberitahukan Nabi Saw. bahwa Allah Swt. telah memerintahkan beliau untuk berhijrah ke Yatsrib.Setelah itu Nabi pun segera bersiap untuk berhijrah. Abdullah bin Mas’ud ra.: Nabi Saw. bersabda: memaki orang muslim itu fusiq (menyeleweng dari kebenaran agama), dan memeranginya berarti kufur (ingkar).

Artinya:
 “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Ra’du: 11)





















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masyarakat Arab Sebelum Islam Zaman Jahiliyah atau zaman kebodohan adalah zaman yang penuh kemusyrikan, kemaksiatan, kebodohan dan kekejaman. Zaman tersebut terjadi sebelum Nabi Muhammad saw membawa ajaran Islam kepada masyrakat Arab. Di zaman tersebut masyrakat Arab masih musyrik, yaitu menyembah patung yang terbuat dari batu, kayu emas taupun perak. Bahkan ada yang terbuat dari makanan dan buah-buahan. Setelah merasa lapar, mereka sendiri memakan patung yang dianggap sebagai tuhan mereka tersebut.
Penyerangan tentara bergajah ke ka’bah bertepatan dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad saw. sehingga peristiwa ini sangat terkenal di kalangan umat Islam. Bahkan ada sebagian riwayat yang mengatakan bahwa kehancuran dan kekalahan tentara bergajah yang dipimpin oleh Abrahah merupakan hadiah dari Allah swt. untuk manusia dan sebagai penghormatan atas kelahiran Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw. lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah atau 20 April 571 Masehi. Pada waktu Muhammad berusia 3 bulan dalam kandungan ibunya, Aminah Binti Wahab, ayahnya yang bernama Abdullah bin Abdul Muthalib telah meninggal dunia di kota Yasrib (Madinah) dalam perjalanan berdagang ke Negeri Syam. Nabi Muhammad saw.
Ketika Menyepi (berkhalawat) di gua hira Nabi Muhammad Saw menerima Wahyu Dari Allah yang pertama melalui Malaikat jibril. Pada Saat itu Nabi Muhammad Saw berusia 40 tahun. Kemudian beliau menceritakan kejadian itu kepada isterinya Khadijah. Mendengar cerita tersebut, Khadijah mengajak Nabi Muhammad Saw untuk bertemu Waraqah Bin Naufal (sepupu khadijah). Dalam pertemuan itu Waraqah menyampaikan bahwa Nabi Muhammad Saw adalah Nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA
H.Chatibul Umam,H.Abidin Nawawi,2008,Sejarah Kebudayaan Islam,Kelas 3 MI,Jakarta,Menara Kudus.
Ida Herlina,Suyud Lukman Hakim.2014,Mutommimah,Sejarah Kebudayaan Islam:Buku Siswa/Kementrian Agama Republik Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Umat islam akan menyesal jika tidak memperhatikan hal ini

Perhatikanlah hadis nabi yang di kutip dari kitab  berikut ini. سَيَأْتِيْ زَمَانٌ عَلَى اُمَّتِيْ يَفِرُّوْنَ مِنَ الْعُلَمَاءِ وَ...