SEJARAH KEBUDAYAAN
ISLAM MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS III DAN IV
Disusun guna untuk memenuhi tugas Mata Kuliah: Sejarah Kebudayaan
Islam
Dosen Pembimbing : Bpk. Safari Daud M.Sos.I
Disusun Oleh:
Kelompok I
M.Mahfudz Nasir :
1511010297
Gusnaldi Prayuda : 1511010273
Lutfi Al Hadi :
1511010295
Ismail :
1511010284
M. Elon Darmaga : 1511010
JURUSAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN
INTAN LAMPUNG 2015/2016
KATA
PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang “Sejarah kebudayaan islam Madrasah Ibtidaiyah kelas III dan IV”.
Makalah
ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Bandar Lampung 28 Maret 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR
ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS III
A. Masyarakat Arab Sebelum Islam ............................................................... 3
B. Adat-Istiadat Masyarakat Arab Sebelum Islam ........................................ 3
C. Penyerbuan Abrahah ke Mekah Menjelang kelahiran
Nabi Muhammad saw ................................................................................. 4
D. Kelahiran Nabi Muhammad SAW.............................................................. 4
E. Masa remaja rasulullah ................................................................................ 5
F. Pertemuan dengan pendeta Nasrani ............................................................ 6
G. Muhammad Menjadi Rasul Allah .............................................................. 6
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS IV
A. Masa Awal Dakwah Nabi Muhammad Saw .............................................. 8
B. Ketabahan dan keteladanan Nabi Muhammad Saw dalam
berdakwah ..... 11
C. Keperibadian Nabi Muhammas Saw .......................................................... 12
D.
Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW ............................................................ 14
E. Masyarakat Yatsrib Sebelum Nabi
Muhammad Saw ................................ 16
F.
Hijrah Nabi Muhammad Saw. Ke Yatsrib .................................................. 17
G.
Tekanan kaum Quraisy terhadap dakwah Islam semakin keras ................. 18
H. Adanya rencana pembunuhan kafir
Quraisy terhadap Rasulullah .............. 20
I.
Adanya perintah Allah untuk berhijrah ....................................................... 21
BAB III PENUTUP............................................................................................ 23
A.
Kesimpulan ................................................................................................. 23
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nabi Muhammad saw. lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal
Tahun Gajah atau 20 April 571 Masehi. Pada waktu Muhammad berusia 3 bulan dalam
kandungan ibunya, Aminah Binti Wahab, ayahnya yang bernama Abdullah bin Abdul
Muthalib telah meninggal dunia di kota Yasrib (Madinah) dalam perjalanan
berdagang ke Negeri Syam. Nabi Muhammad saw. dilahirkan dari garis keturunan
yang terhormat. Kakeknya yang bernama Abdul Muthalib adalah seorang pemuka kaum
Quraisy di Mekah yang paling disegani. Abdul Muthalib dipercaya masyarakat
sebagai penjaga ka’bah. Dialah yang berhak memegang kunci ka’bah. Sewaktu
kecil, Nabi Muhammad saw. disusui oleh ibu asuh yang bernama Halimah Sa’diyah
diperkampungan Bani Sa’ad selama empat tahun.
Muhammad Menerima Wahyu Ketika usianya genap 40 tahun,
Muhammad mengalami peristiwa yang luar biasa. Saat dirinya sedang menyendiri
dan beribadah di Gua Hira’, dia kedatangan makhluk yang belum pernah dia lihat
sebelumnya. Makhluk itu tak lain dan tak bukan adalah Jibril, malaikat yang
bertugas menyampaikan wahyu dari Allah swt. Jibril muncul dalam wujud
manusia.,Tubuh Muhammad merinding dan menggigil ketakutan ketika Jibril
mendekatinya.
Maka dari itu dalam makalah ini kami akan membahas
tentang kisah dan sejarah Rasulullah Saw, dan sejarah kedatangan Islam di Arab
pada jaman jahiliah yang di ambil dari buku sejarah kebudayaan islam Madrasah
Ibtidaiyah kelas III dan IV.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
peristiwa kelahiran Rasulullah Saw ?
2. Bagaimana kondisi Arab pra Islam ?
3. Seperti apa kondisi kaum Qurays ketika kedatangan
Islam yang di bawa oleh Rasulullah Saw ?
4.Apa peristiwa yang terjadi pada masa Pendakwahan
Islam di Arab ?
C. Tujuan
1. Memahami Riwayat kerasulan Muhammad Saw.
2. Mengetahui Kondisi Arab pra Islam.
3. Mengetahui Sejarah Dakwah Islam pertama kali.
4. Mengetahui Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada
masa pendakwahan Islam di Arab.
BAB II
PEMBAHASAN
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS III
A. Masyarakat Arab Sebelum
Islam
Masyarakat Arab Sebelum Islam Zaman Jahiliyah atau
zaman kebodohan adalah zaman yang penuh kemusyrikan, kemaksiatan, kebodohan dan
kekejaman. Zaman tersebut terjadi sebelum Nabi Muhammad saw membawa ajaran
Islam kepada masyrakat Arab. Di zaman tersebut masyrakat Arab masih musyrik,
yaitu menyembah patung yang terbuat dari batu, kayu emas taupun perak. Bahkan
ada yang terbuat dari makanan dan buah-buahan. Setelah merasa lapar, mereka
sendiri memakan patung yang dianggap sebagai tuhan mereka tersebut.
B. Adat-Istiadat Masyarakat Arab Sebelum Islam
Masyarakat arab sebelum Islam mempunyai adat-istiadat
atau kebiasaan-kebiasaan buruk yang selalu dilakukan secara turun temurun.
Mereka sering melakukan kejahatan, seperti berikut ini :
1.Suka berperang antar suku dan antar kawan sendiri.
2. Suka berjudi mabuk-mabukan menghabiskan harta
miliknya.
3. Suka merampok harta orang lain, terutama ketika ada
kalifah (rombongan) dagang yang melewati gurun pasir.
4. Suka membunuh bayi perempuan yang lahir,karena
menganggap bahwa bayi perempuan tidak berguna.
5. Melakukan
jual beli manusia sehingga terjadilah perbudakan.
6. Suka menipu
ketika berjualan.
C. Penyerbuan Abrahah ke Mekah Menjelang kelahiran Nabi Muhammad saw
Di
kota Mekah terjadi peristiwa yang sangat menegangkan. Peristiwa penting
tersebut tepatnya terjadi pada tahun 571 Masehi. Kota Mekah diserang tentara
bergajah yang dipimpin oleh Abrahah, seorang geburnur Habsyah di Yaman. Abrahah
adalah orang kepercayaan raja Habsyah, yaitu Negus. Peristiwa pada tahun ini
pun kemudian dikenal dengan sebutan tahun gajah, yaitu tahun penyerangan
tentara bergajah yang hendak menghancurkan ka’bah. Abrahah dan balatentaranya
berniat untuk menghancurkan ka’bah dan akan memerangi siapa saja yang berani
menghalangi. Mereka iri hati karena melihat ka’bah ramai di kunjungi orang dari
berbagai daerah di Jazirah Arab. Sedangkan Gereja Qalias yang dibangun oleh
Abrahah di San’a sangat sepi. Jarang orang datang untuk beribadah di gereja
terbesar di Jazirah Arab itu. Masyarakat arab tidak tertarik untuk datang ke
gereja tersebut meskipun sebagian bangunannya terbuat dari emas.
D. Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Penyerangan tentara bergajah ke ka’bah bertepatan
dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad saw. sehingga peristiwa ini sangat
terkenal di kalangan umat Islam. Bahkan ada sebagian riwayat yang mengatakan
bahwa kehancuran dan kekalahan tentara bergajah yang dipimpin oleh Abrahah
merupakan hadiah dari Allah swt. untuk manusia dan sebagai penghormatan atas
kelahiran Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw. lahir pada tanggal 12 Rabiul
Awal Tahun Gajah atau 20 April 571 Masehi. Pada waktu Muhammad berusia 3 bulan
dalam kandungan ibunya, Aminah Binti Wahab, ayahnya yang bernama Abdullah bin
Abdul Muthalib telah meninggal dunia di kota Yasrib (Madinah) dalam perjalanan
berdagang ke Negeri Syam. Nabi Muhammad saw. dilahirkan dari garis keturunan
yang terhormat. Kakeknya yang bernama Abdul Muthalib adalah seorang pemuka kaum
Quraisy di Mekah yang paling disegani. Abdul Muthalib dipercaya masyarakat
sebagai penjaga ka’bah. Dialah yang berhak memegang kunci ka’bah. Sewaktu
kecil, Nabi Muhammad saw. disusui oleh ibu asuh yang bernama Halimah Sa’diyah
diperkampungan Bani Sa’ad selama empat tahun.
Setelah itu, ia diasuh kembali oleh ibu kandungnya.
Namun, ketika berumur enam tahun, ibunya meninggal dunia. Muhammad kecil
menjadi yatim piatu, hidup sebatang kara tanpa ayah dan ibu. Kemudian,beliau
diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Tetapi, keadaan ini tidak pernah
membuatnya sedih, apalagi berputus asa. Beliau juga tidak pernah mengeluh dan
tetap tabah, karena semua ini merupakan Allah Swt yang harus dijalani. Namun
setelah 2 tahun diasuh kakeknya (usia Muhammad waktu itu 8 tahun), kakeknya
meninggal dunia. Akhirnya, beliau diasuh oleh pamannya bernama Abu Thalib.
Pamannya sangat menyayangi Nabi Muhammad saw, karena sangat rajin, jujur,
tabah, dan bersemangat dalam bekerja. Kakek dan pamannya memiliki
E. Masa remaja rasulullah
Nabi Muhammad saw Berdagang Karena dipandang sudah cukup
usia dan pandai, Muhammad akhirnya diajak berdagang oleh pamannya. Abu Thalib
mengajak Muhammad untuk berdagang ke Negeri Syam (Syiria) pada saat usianya 12
tahun. Usia yang sangat muda untuk berdagang sampai ke luar negeri. Tetapi,
pamannya memang melakukan hal tersebut dalam rangka mendidik Muhammad.
Sekalipun hanya ikut-ikutan membantu pamannya, Muhammad sangat bersemangat dan
tekun. Ia belajar bagaimana cara berdagang dan melayani para pembeli dengan
baik. Sikapnya yang sangat sopan dan ramah membuat masyarakat disekitar Negeri
Syam tertarik. Ditambah lagi dengan paras muka Muhammad yang tampan, bersih,
dan rapih dalam berpakaian, maka semakin lengkaplah ketertarikan orang untuk
membeli barang dagangan pamannya. Ini adalah pengalaman pertama Nabi Muhammad
saw. untuk berdagang. Selama ini dia hanya tahu menggembala kambing digurun
pasir. Tetapi karena sifat dan sikapnya yang baik sangat membantu pekerjaan
barunya. Muhammad tidak pernah berbohong kepada pamannya atau kepada pembelinya
sekalipun. Sehingga pamannya sangat percaya dan banyak mengajarkan cara-cara
berdagang kepada Muhammad. Dengan suka rela Muhammad mempelajari sedikit demi
sedikit bagaimana berdagang,
F. Pertemuan dengan pendeta Nasrani
Pendeta Nasrani bernama Buhaira. Agaknya, tanda-tanda dan
ciri-ciri tertentu yang dimiliki oleh Muhammad telah diamati oleh pendeta
tersebut. Pendeta itu mengatakan kepada Abu Thalib bahwa keponakannya akan
menjadi seorang nabi terakhir didunia. Hal ini diperkuat ketika Buhaira
menyuruh paman nabi untuk membuka sebagian baju nabi. Maka terlihatlah tanda
kenabian (khatamun nubuwah) yang melekat diantara kedua belikat badannya yang
suci. Nasrani itupun semakin menyakini bahwa anak muda yang yang dijumpai nya
itu adalah benar-benar akan menjadi nabi dikemudian hari. Muhammad dengan
memiliki ciri-ciri kenabian itu adalah calon penerus para utusan Allah swt,
sebelumnya. Akhirnya Buhaira meminta Abu Thalib untuk menjaga keponakannya
dengan baik hingga dewasa. Dengan demikian Muhammad dapat mengemban tugas
sebagai nabi dengan baik. Bahkan pendeta Buhaira juga meminta Abu Thalib untuk
kembali ke Mekah karena takut akan keselamatan Muhammad. Khawatir kalau-kalau
dalam perjalanan dapat gangguan dari orang yang dapat mencelakan seorang calon
nabi dan rasul terakhir itu. Tanda-tanda kenabian yang dimiliki oleh Muhammad
tersebut diakui oleh Buhaira menasehati Abu Thalib, “ Kembalilah ke negerimu
bersama keponakanmu dan jagalah ia dari kejahatan kaum Yahudi. Sebab, demi
Tuhan, jika mereka melihatnya dan mengetahui tentang dirinya pasti mereka akan
menganiayanya. Masa depan yang besar dibentangkan baginya. Maka segeralah
kembali ke negerimu bersama anak muda ini “. Nasihat pendeta Buhaira
didengarkan oleh Abu Thalib dengan baik. Sehingga hanya setelah beberapa saat
berdagang, Abu Thalib kemudian memutuskan untuk kembali ke mekah..
G. Muhammad Menjadi Rasul Allah
Kondisi kota mekah tidak pernah damai. Penduduknya
selalu berperang, banyak terjadi pencurian, perampokan, dan kejahatan-kejahatan
lainnya. Hal ini tidak disukai oleh Muhammad. Untuk menghindari itu semua ia
lebih senang menyendiri daripada mengikuti perbuatan buruk mereka. Kebiasaan
Muhammad untuk menyendiri semakin sering dilakukan terutama menjelang umur 40
tahun. Muhammad juga tidak begitu sering mengunjungi ka’bah. Karena disekitar
ka’bah masih banyak berhala-berhala atau patung-patung milik orang kafir.
Ka’bah malah menjadi tempat pemujaan orang kafir yang menyembah patung atau
berhala. Tempat yang sering didatangi oleh muhammad untuk menyendiri adalah gua
hira’. Letak gua ini tidak terlalu jauh dari kota mekah. Di gua inilah Muhammad
menyendiri, menghindari keramaian kota, memikirkan keadaan masyarakat Arab, dan
beribadah kepada Allah swt. Cara beribadah ini seperti cara Nabi Ibrahim a.s
beribadah kepada Allah swt. Sejak kecil Muhammad tidak pernah melakukan
penyembahan seperi orang kafir Quraisy. Jika bekal yang dibawanya habis, ia
pulang kerumah untuk mengambil bekal yang sudah disipakan oleh istrinyta,
Khadijah. Setelah itu ia kembali lagi ke Gua Hira’. Dalam penyendiriannya,
Muhammad merenungkan (taffakur) dan memikirkan cara untuk memperbaiki keadaan
penduduk Mekah yang sesat. Cara beribadah seperti itu juga disebut dengan
tahannus, yaitu beribadah selama beberapa malam dan menjauhkan diri dari dosa.
Muhammad Menerima Wahyu Ketika usianya genap 40 tahun,
Muhammad mengalami peristiwa yang luar biasa. Saat dirinya sedang menyendiri
dan beribadah di Gua Hira’, dia kedatangan makhluk yang belum pernah dia lihat
sebelumnya. Makhluk itu tak lain dan tak bukan adalah Jibril, malaikat yang
bertugas menyampaikan wahyu dari Allah swt. Jibril muncul dalam wujud manusia.,Tubuh
Muhammad merinding dan menggigil ketakutan ketika Jibril mendekatinya.
Perlahan-lahan Jibril menyuruh Muhammad membacakan suatu bacaan yang belum pernah
dia ketahui sebelumnya. “Iqra ! (bacalah!)” kata Jibril “Ma ana biqari (saya
tidak dapat membacanya)” jawab Muhammad. Lalu jibril menyuruhnya lagi, tetapi
Muhammad tetap menjawab tidak bisa membaca. Jibril menarik tangan Muhammad dan
membimbingnya untuk membaca. Bacaan yang dimaksud adalah bacaan Surah Al ‘Alaq
ayat 1-5 Pada awalnya Muhammad tidak mampu mengikuti kalimat-kaliamt yang
disampaikan oleh Jibril. Namun lama-kelamaan ia sanggup mengucapkan bacaan itu
dan bahkan menghafalnya. Setelah selesai mengajarkan ayat-ayat diatas, Jibril
pun menghilang. Ia segera pulang ke rumah untuk menemui istrinya dan
menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya. Khadijah pun berusaha
menenangkan Muhammad. Pada saat nabi dalam keadaan gelisah tersebut, sang istri
tampil menegyhkan bahwa apa yang telah dialami suaminya itu adalah kebenaran.
Khadijah bahkan menyakini peristiwa itu bukan ilusi ataupun khayalan. Peran
inilah yang sering diingat Nabi, bahkan setelah istrinya itu lama meninggal
dunia. Disamping meneguhkan Nabi, Khadijah juga telah membahagiakan Nabi dengan
melahirkan keterunannya. Tidak lama, ia pergi menemui saudara sepupunya yang
menjadi pendeta Nasrani yaitu Waraqah bin Naufal. Khadijah menceritakan apa
yang telah dialami suaminya. Pendeta Nasrani ini menjelaskan kepada Khadijah
bahwa suaminya telah diutus menjadi seorang rasul. Ia mengatakan bahwa yang
datang kepada Muhammad di Gua Hira’ adalah malaikat yang menyampaikan wahyu.
Hal ini merupakan tanda bahwa Muhammad lah diangkat sebagai rasul oleh Allah
swt.
- Untuk
menyampaikan ajaran kepada umatnya.waraqah mengatakan bahwa peristiwa
seperti yang dialami oleh Muhammad juga pernah dirasakan oleh para rasul
sebelumnya, khadijah pun puas mendengar penjelasan dari saudaranya.
Khadijah adalah orang yang pertama yang dipercaya bahwa Muhammad adalah
utusan Allah swt. Peristiwa penerimaan wahyu pertama di Gua Hira’ itu
terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 611 M. Umat islam diperintahkan
untuk selalu mengingat peristiwa tersebut, agar dapat mengambil hikmah yang
terkandung dalam kejadian tersebut. Serta mengamalkan wahyu Allah swt.
Berupa Al-Qur.an Al Karim, kitab suci bagi umat Islam.
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS IV
A.
Masa Awal Dakwah Nabi Muhammad Saw
Ketika Menyepi (berkhalawat) di gua hira Nabi
Muhammad Saw menerima Wahyu Dari Allah yang pertama melalui Malaikat jibril.
Pada Saat itu Nabi Muhammad Saw berusia 40 tahun. Kemudian beliau menceritakan
kejadian itu kepada isterinya Khadijah. Mendengar cerita tersebut, Khadijah
mengajak Nabi Muhammad Saw untuk bertemu Waraqah Bin Naufal (sepupu khadijah).
Dalam pertemuan itu Waraqah menyampaikan bahwa Nabi Muhammad Saw adalah Nabi
terakhir yang diutus oleh Allah SWT.
Setelah turun wahyu yang kedua yaitu Surat Al
Muddassir 1-7, Nabi Muhammad Saw mulai berdakwah kepada umat manusia Nabi
Muhammad Saw pada saat itu meghadapi masyarakat Arab yang beum mempercayai
kebenaran, sehingga tidak mudah masyarakat Arab untuk beriman kepada Allah SWT.
Strategi yang dilakukan Rasulullah Saw ketika berdakwah yaitu:
1. Berdakwah
secara sembunyi-sembunyi
Dakwah
secara sembunyi-sembunyi adalah dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw
pertama kali. Dakwah ini dilakukan selama 3-4 tahun di rumah Arqam bin Abil
Arqam.
2. Berdakwah
Secara terang-terangan
Dakwah
ini dimulai sejak tahun ke-4 dar kenabian .firman Allah SWT yang berisi
perintah untuk berdakwah secara terang-terangan adalah Q.S Al-Hijr Ayat 94:
Artinya:
“Maka
sampaikan lah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik. (Q.S Al-Hijr 94).
Hanya sedikit orang yang menerima ajakan
Nabi Muhammad Saw. Mereka adalah Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin
Khattab. Sebagian besar dari mereka menolak.
Beberapa alasan kaum Qurays menolak
ajakan Nabi Muhammad Saw adalah:
1. Persaingan
Merebut kekuasaan
2. Hilangnya
Kasta
3. Kaum
qurays sangat menentang ajaran islam karena mereka merasa memiliki setatus
sosial yang tinggi.
4. Hilangnya
perdagangan patung.
Meskipun sejak memulai dakwah secara terang-terangan
beliau beliau mendapatkan tantangan dan cobaan yang berat namun beliau tidak
pernah gentar dan putus asa. Sehingga sehingga banyak orang yang mau percaya
terhadap seruan Nabi Muhammad Saw.
Tantangan yang paling berat ketika Nabi Muhammad Saw
berdakwah adalah dari para penguasa Mekah, kaum bangsawan,dan para pemilik
budak.
1. Tantangan
dari paman Nabi Muhammad Saw.
Paman
Nabi Muhammad Saw yang bernama Abu Lahab dan Abu jahal sangat menentang Dakwah
Nabi Muhmmad Saw.
2. Penentangan
dari Penguasa Mekah.
Kaum
Qurays tidak igin adanya persamaan derajat. Mereka khawatir kekuasaan dan usaha
daganganya terganggu oleh dakwah Nabi Muhammad Saw.
3. Pemboikotan
Bani Hasyim dan Bani Muthalib.
Kaum
kafir Qurays melarang siapapun untuk berhubungan dengan Bani Hasyim dan Bani Muthalib.
Larangan (pemboikotan) ini berlangsing selama 3 tahun dan menimbulkan
penderitaan yang luar biasa Bagi bani hasyim dan bani Muthalib. Dan tak lama
setelah pemboikotan terjadi yang di namakan amul-Huzn.
4. Penyiksaan
oleh pemilik budak dan kafir Qurays kepada para Sahabat.
Tidak
hanya Nabi Muhammad Saw saja yang mendapat tantangan dalam berdakwah. Serangan
penghinaan dan penyiksaan juga dialami oleh para sahabat.
Diantara sahabat yang mendapatkan Tantangan
Dari kaum Qurays diantaranya adalah:
a. Khadijah
binti Khuwald (istr Nabi Muhammad Saw).
b. Abu
Bakar As-Shiddiq.
c. Fatimah
binti Muhammad (Putri Nabi Muhammad Saw).
d. Ibnu
Mas’ud.
e. Keluarga
Sumayah.
f. Arqam
bin Abil Arqam.
g. Bilal
bin Rabah.
B.
Ketabahan dan keteladanan Nabi Muhammad Saw dalam berdakwah
Nabi
Muhammad Meliliki Ahlak yang Mulia, Beliau memiliki budi pekerti yang luhur.
Belia tetap sabar dan tabah dalam berdakwah meskipun mendapat banyak rintangan
dan tantangan. Beliau selalu sabar dan tabah dalam keadaan apapun.
Cara
Nabi Muhammad Saw dalam berdakwah :
1. Nabi
Muhammad Saw, berdakwah dengan memberi contoh yang baik (uswatun hasanah), baik
lisan maupun perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Nabi
Muhammad Saw, berdakwah dengan penuh kesabaran dan hati–hati, dan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami,bersikap halus, dan lemah lembut.
3. Nabi
Muhammad Saw, menganggap para pengikutnya sebagai Sahabat.
4. Nabi
Muhammad Saw, selalu bersama sahabat dalam keadaan suka maupun duka.
5. Nabi
Muhammad Saw, tidak pernah melaksanakan kehendak dalam berdakwah. Beliau hanya menyampaikan
ajaran dari Allah SAW.
6. Nabi
Muhammad Saw, tidak menggunakan kekerasan daam berdakwah.
C. Keperibadian Nabi Muhammas Saw
Pribadi
Nabi Muhammad Saw merupakan peibadi yang sempurna. Akhlaknya merupakan Ahlak
Al-qur’an. Allah SWT sendiri telah memujinya sebagai orang yang pantas
dijadikan teladan bagi seluruh Umat manusia. Oleh karena itu Nabi Muhammad Saw
Merupakan Rahmat bagi seluruh Alam. Kepribadian nabi Muhammad Saw ialah:
a. Nabi Muhammad Saw, santun dalam
Menyampaikan Kebenaran
Nabi
Muhammad Merupakan Seorang yang sopan dan santun dalam bertutur kata. Beliau
jujur dan tidak pernah berdusta srta luhur budi pekertinya. Tidak pernah
membedabedakan atau memandang seseorang
dari status sosial,warna kulit, suku bangsa atau golongan. Beliau memiliki budi
peketi yang agung. Seperti tersebut dalam firman Allah SWT
Artinya:
“Dan sesungguhnya
Engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur” (Q.S.Al-Qalam/64:4).
Bahkan
sifat nabi terhadap kaum kafir Qurays saat menuduhnya gila, beliau tidak marah,
beliau tetap teguh, tenang dan sabar. Allah SWT telah mengutamakan dan
menyempurnakan sifat dalam diri Nabi Muhammad Swt. Sehingga beliau pantas
menjadi tauladan semua umat manusia. Nabi Muhammad Saw, telah terbiasa santun
dala menyampaikan kebenaran. Kesantunan beliau diantaranya:
1. Pertama;
santun dalam berbicara.
2. Kedua;
santun dalam perbuatan.
3. Ketiga;
santun dalam pengambilan keputusan.
4. Keempat;
santun ketika berhadapan dengan orang yang membencinya.
Dan
sifat-sifat mulia yang ada Pada diri Nabi Muhammad Saw diantarnya:
1. Siddiq
Artinya jujur
dan benar. Nabi Muhammad Memiliki sifat
yang da benar dalam setiap kata dan perbuatan. Sehingga Nabi Muhammad Saw
mustahi Bersifat kizib yang berarti pendusta.
1. Amanah
Artinya
terpercaya. Jika satu urusan diberikan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa
urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.Mustahil bersifat khianat.
2. Tablig
Artinya
menyampaikan. Seorang Nabi dan Rasul berkewajiban menyampaikan perintah an
larangan Allah SWT. Maka mustahil bersifat kitman atau menyembunyikan pesan.
3. Fathonah
Artinya
Bijaksana dan Cerdas. Mustahil bagi seorang Rasul bersifat baladah atau bodoh.
b. Nabi Muhammad Saw bersifat
Rahmat bagi seluruh Alam
Dengan
jelas dalam Al-qur’an suratAl-Anbiya ayat 107
Artinya:
“dan
tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam” (Q.S Al-Anbiya 107).
Dengan
jelas Allah SWT telah menyatakan bahwa Nabi uhamma Saw, diutus sebagai rahmat
bagi seluruh alam semesta. Agar dapat menyerap rahmat dari Nabi Muhammad Saw.
Maka manusia harus menerim dan mengikuti ajaran beliau. Dan tugas Nabi Muhammad
Saw, sebaga rahmat bgi Alam juga terkandung dalam Q.S Al-Ahzab 45-46.
Artinya:
“Wahai
Nabi! Sesungguhnya kami mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira
dan pemberi peringatan, dan untuk menjadi penyeru kepada (Agama) Allah SWT
dengan izin-Nya dan sebagai cahaya yang mnerangi’’ (Q.S Al-Ahzab 45-46).
Berdasarkan
ayat di atas maka Nabi Muhammad Saw, sebagai Rasul Allah ang Mengemban Tugas Syahidan,
Mubasysyiran, Nadziran, Da’iyan Ila Allah, Dan Sirajan Muniran.
D. Isra Mi’raj Nabi
Muhammad SAW
Setelah menjadi rasul, Nabi Muhammad Saw
semakin giat berdakwah, Semakin giat pula dakwah beliau makin banyak pula
tantangan dan ancaman yang datang. Nabi semakin cemas dan khawatir akan
keberhasilan dakwahnya. Setiap kali Nabi merasa cemas dan khawatir Allah Swt
selalu menenangkan hati beliau dengan menurunkan wahyu-wahyu nya.Kala itu
Rasulullah mendapat ujian yang sangat berat,yakni dua orang terdekat beliau
yang selalu membela beliau telah wafat.Baru saja paman Abu Thalib bin Abdul
Muthalib meninggal.Tiga hari kemudian istri beliau yakni Khadijah ra.telah
dipanggil sang khaliq.Beliau benar-benar berduka kaum muslimin juga merasakan
sedih sekali.Reaksi kafir pun semakin keras memusuhi Nabi Saw.Dalam keadaan
seperti itu,Allah Swt mengutus Malaikat Jibril untuk menjemput beliau.
Pada malam tanggal 27 rajab tahun 621 M Rasulullah
sedang duduk merenung di serambi Masjid, Datanglah Jibril mendekati beliau dan
mengajaknya untuk melakukan perjalanan jauh yakni isra’ dari Masjidil Haram ke
Masjidil Aqsa dan mi’raj ke langit ke tujuh.Nabi Muhammad mengendarai buraq
yang dibawa malaikat jibril dari surga, dalam perjalanan mereka berhenti
sejenak dan melaksanakan shalat sunnah 2 rakaat di Madinah, Jibril menjelaskan
kepada Nabi Muhammad Saw bahwa tempat ini kelak adalah tempat nabi muhammad
berhijrah.setelah melanjutkan perjalanan Jibril menyuruh nabi muhammad saw
turun untuk shalat 2 rakaat di thuur sina yaitu tempat nabi musa As berbicara
langsung kepada Allah Swt.kemudian untuk yang ketiga kalinya Jibril menyuruh
nabi muhammad Saw untuk berhenti dan shalat 2 rakaat lagi di Baitul Lahm tempat
Nabi Isa As lahir.
Setelah melalui perjalanan dari langit pertama hingga
langit ketujuh,Nabi Muhammad melanjutkan perjalanan tanpa ditemani oleh
Malaikat Jibril,pada saat itulah Nabi Muhammad saw menerima perintah shalat
langsung dari Allah Swt. Peristiwa yang dialami Rasulullah ketika menjalankan
isra’ mi’raj adalah sebagai berikut :
1. Rasulullah
menyaksikan orang yang tak henti-henti memanen hasil tanamannya,sebagai
gambaran orang yang berjuang dalam membela agama Allah.Amal mereka dilipat
gandakan sampai 700 kali.
2. Nabi
Muhammad mencium bau harum,jibril menjelaskan bahwa bau tersebut adalah bau
dari kuburan mashitah beserta keluarganya yang dibunuh oleh raja Fir’aun karena
tetap teguh mempertahankan keimanannya kepada Allah Swt.
3. Gambaran
dosa dan hukuman bagi orang yang berzina,nabi diperlihatkan ada beberapa orang
yang sedang membawa daging,dan disebelah orang-orang itu terdapat daging yang
sudah membusuk kemudian orang-orang itu membuang daging yang dibawa dan
mengambil daging-daging yang sudah membusuk.
4. Gambaran
orang yang suka makan riba ,nabi diperlihatkan ada orang yang perutnya sangat
besar sehingga sukar untuk berjalan.
5. Gambaran
dosa dan hukuman orang yang suka berdusta dan mebicarakan keburukan orang
lain,nabi diperlihatkan ada orang yang memotong lidahnya sendiri setelah
terpotong kemudian tersambung kembali begitu seterusnya berulang-ulang
6. Kemudian
nabi juga diperlihatkan gambaran wajah-wajah para malaikat penjaga
neraka,wajahnya menakutkan tidak tersenyum dan tidak memperlihatkan keramahan
dan kelembutan sedikitpun.
Banyak peristiwa yang disaksikan oleh Nabi Muhammad
Saw, dalam perjalanan isra’ mi’raj tersebut. Hal ini merupakan peringatan bagi
manusia jangan sampai berbuat dosa, sekecil apapun dosa itu pasti akan ada
balasannya.
Di samping mengalami peristiwa yang menakjubkan
diatas,ada sesuatu yang lebih utama yang diperoleh Rasulullah ketika mi’raj.
Selama perjalanan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad Saw selalu ditemani dan
dipandu oleh jibril AS, namun ketika hendak naik ke sidratul Muntaha Jibril
tidak lagi menemani beliau, beliau harus naik sendiri untuk menjemput perintah
langsung sang khaliq, yakni perintah shalat lima waktu yang wajib dilaksanakan
oleh beliau dan seluruh umat islam. Setelah menerima perintah itu nabi muhammad
saw kembali ke mekkah bersama Jibril AS, Nabi tiba kembali ketempat pada malam
itu juga, sebuah perjalanan yang hanya dapat terjadi atas Qudrat dan Iradat-Nya
Subhanallah.
Sikap Rasulullah setelah kembali ialah segera menyampaikan
perintah shalat yang baru saja diterima kepada umatnya.Beliau merasa cemas akan
sikap kaumnya apakah mereka akan bisa menerima kebenaran peristiwa yang
dialaminya sementara kejadian yang dialaminya memang sangat luar biasa beliau
berfikir bagaimana caranya menyampaikan berita kepada umatnya. Rasulullah
bersifat tabligh akan selalu menyampaikan setiap wahyu Allah kepada umatnya. Beliau
tak akan menyimpan wahyu itu meskipun berat tantangan yang akan dihadapinya.
Beliau menceritakan peristiwa Isra’Mi’raj dihadapan orang quraisy,ternyata
benar banyak penduduk Quraisy tidak percaya akan kebenaran peristiwa Isra’ Mi’raj
bahkan mereka menganggap nabi sudah gila.
E. Masyarakat Yatsrib
Sebelum Nabi Muhammad Saw
Yatsrib merupakan nama lain kota Madinah.
Wilayah Yatsrib dikelilingi gunung berapi yang subur tanahnya. Sehingga menjadi
pusat pertanian dan jalur perdagangan yang ramai. Kota Yatsrib merupakan daerah
persawahan dan perkebunan, hasil terbesarnya adalah kurma dan anggur.
Masyarakatnya juga beternak seperti unta, sapi kambing dan kuda. Selain itu
mereka juga berdagang. Mata uang yang digunakan disana adalah Dirham dan Dinar,
namun adakalanya mereka berdagang dan melakukan jual beli dengan cara tukar
menukar barang (barter).
Penduduk Yatsrib sebagaian besar
merupakan pendatang. Sebelum hijrah Nabi Muhammad Saw., terdapat tiga suku
besar dari agama Yahudi di Yatsrib di ataranya suku Bani Qainuqa’, Bani Nadhir,
dan Bani Quraizhah. Selain suku Yahudi terdapat pula suku dari bangsa Arab yang
menetap di sana, di antaranya yaitu suku Aus dan Khazraj. Mereka beribadah
dengan cara menyembah berhala. Pada awalnya suku-suku di Yatsrib hidup dengan
rukun, damai dan penuh rasa kasih sayang. Mereka juga memiliki sifat-sifat
terpuji diantaranya memiliki sifat yang berani, dermawan, setia, rela berjuang,
sabar dan jujur. Selain itu mereka juga senang menerima tamu. Namun selanjutnya
mulai timbul saling curiga dan saling ancam. Perselisihan terjadi antara dua
suku besar dari bangsa Arab, yaitu suku Aus dan Khazraj. Mereka diadu domba
oleh suku Yahudi sehingga kehidupan masyarakatpun menjadi tidak teratur. Sangat
sulit untuk menjalin persatuan di bawah satu pemerintahan yang mengatur semua
kabilah. Yang menjadi penyebab utama perselisihan salah satunya adalah masalah
ekonomi. Terkadang mereka juga sering memperebutkan daerah yang subur dan
kekuasaan. Namun dua suku tersebut dapat bersatu ketika melawan Yahudi.
Meskipun kerukunan belum begitu terjalin hingga kedatangan Nabi Muhammad Saw.
ke Yatsrib.
F. Hijrah Nabi Muhammad
Saw. Ke Yatsrib
Masyarakat Yatsrib dengan penuh semangat
dan suka cita berbondongbondong menyambut kedatangan Nabi Muhammad Saw. Beserta
rombongannya. Mereka sangat bahagia karena sudah sejak lama mereka menunggu
kedatangan Nabi Muhammad Saw. Masyarakat Yatsrib menyambut Nabi Muhammad Saw.
dan Kaum Muhajirin sambil melantunkan syair dan lagu-lagu sebagai tanda
cintanya kepada beliau. Setelah Baiat Aqabah kedua, dimana penduduk Mekah dan
Madinah sudah sepakat akan melindungi Nabi dan Umat Islam, tidak akan saling
menganggu, dan akan mendukung dakwah Nabi, maka Rasulullah memerintahkan para
sahabat untuk segera berhijrah ke Yatsrib. para sahabat segera bergegas menuju
Madinah. Seorang demi seorang, sepasang demi sepasang, mereka mulai
meninggalkan Mekah pada tengah malam menuju Madinah. Masyarakat Mekah dan
Yatsrib mereka berbaur menjadi satu. Seolah mereka adalah saudara, Mereka
saling membantu dan saling menolong, bahu membahu bahkan mereka menganggap
keluarga sendiri.
Masyarakat Mekah yang hijrah ke Yatsrib
terkenal dengan sebutan Kaum Muhajirin, sedangkan masyarakat Yatsrib terkenal
dengan sebutan Kaum Anshar artinya kaum penolong. Setelah Nabi Muhammad dan
penduduk Mekah hijrah, kota Yatsrib dirubah namanya menjadi Madinah. Penduduk
Madinah pun semakin baik, semakin mengalami kemajuan baik di bidang
perdagangan, pertanian dan peradaban.
Madinah semakin maju dan terkenal.
Artinya:
“Hai orang-orang
mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan
meneguhkan kedudukanmu.”( QS. Muhammad/47:7)
G. Tekanan kaum Quraisy
terhadap dakwah Islam semakin keras
Tekanan dan siksaan kafir Quraisy
terhadap umat Islam semakin keras. Bukan hanya kaum Muslimin yang lemah, para
sahabat dan keluarga Rasulullah Saw. pun
menjadi sasaran kekejaman mereka. Apa lagi setelah istri beliau (Sayidatina
Khadijah) dan paman beliau Abu Thalib wafat pada tahun ke-10 kenabian.
Penghinaan dan penyiksaan kafir Quraisy semakin menjadi. Seperti yang dilakukan
Uqbah bin Mu’ith kepada beliau. Ketika Nabi Muhammad Saw. sedang bersujud di sekitar orangorang
Quraisy, Uqbah bin Mu’ith datang dengan membawa kotoran dan melemparkannya keatas punggung beliau. Nabi
Saw. tidak mengangkat kepalanya hingga datang Fatimah ra. membersihkannya.
Demikian beratnya tekanan dan penyiksaan yang dilakukan kafir Quraisy sehingga akhirnya demi menjaga keimanan dan
keselamatan kaum Muslimin serta keamanan dakwahnya, Rasulullah Saw.
memerintahkan para sahabat dan pengikutnya untuk hijrah ke Yatsrib.
a. Penduduk Yatsrib menerima dakwah
Rasulullah.
Ternyata penduduk Yatsrib lebih dapat
menerima dakwah Nabi Saw.
dari
pada penduduk negeri lain. Hal ini terbukti oleh baiat yang dilakukan
oleh
penduduk Yatsrib kepada Rasulullah.
b.
Adanya jaminan keamanan dari penduduk Yatsrib terhadap dakwah Nabi Muhammad Saw
Pada
tahun ke-12 kenabian (621 M) ada 12 orang penduduk Yatsrib datang ke Mekah
untuk berhaji. Mereka terdiri dari 10 orang suku Khazraj dan 2 orang suku
“Aus”. Kedatangan mereka ke Mekah, disamping untuk berhaji, mereka juga
bermaksud ingin menemui Rasulullah Saw. Namun Rasulullah Saw. tidak bersedia
menemui mereka di kota Mekah, karena khawatir akan dicelakai oleh orang-orang
kafir Quraisy. Akhirnya Nabi Saw. bersedia
menemui mereka di desa Aqabah (
sebuah desa di dekat Mina) pada suatu malam. Namun Rasulullah Saw. tidak
bersedia menemui mereka di kota Mekah, karena khawatir akan dicelakai oleh
orang-orang kafir Quraisy.
Akhirnya Nabi Saw. bersedia menemui mereka di desa Aqabah ( sebuah desa di dekat Mina)
pada suatu malam. Pada malam itu juga, mereka melakukan baiat tanda setia
kepada Rasulullah Saw. Penduduk Yatsrib yang terkenal memiliki sifat ramah,
lemah lembut, dan suka menolong itu berjanji untuk setia dan melindungi
keselamatan dan keamanan dakwah Nabi Saw, Baiat tersebut di kenal dengan nama
Baiat Aqabah Pertama ( Baiat alqabah al-Ula) atau Baiat an-Nisa’ (Baiat
Wanita). Hal itu karena diantara mereka terdapat seorang wanita, yaitu Afra
binti Ubaid Ibnu Tsa’labah. Dialah wanita Yatsrib pertama yang berbaiat kepada
Rasulullah Saw. Setelah 12 orang
berbaiat dihadapan Rasulullah Saw. Mereka meminta agar beliau mengutus
salah seorang sahabat untuk mengajarkan Al-Qur'an dan menjadi imam kaum Muslimin
di Yatsrib. Untuk itu Rasulullah Saw.
mengutus Mush’ab bin Umair agar berangkat ke Yatsrib bersama mereka.
Akhirnya mereka kembali ke Yatsrib bersama Mush’ab bin Umair untuk melakukan
dakwah Islam di sana.
c.
Permintaan penduduk Yatsrib agar Rasulullah hijrah ke negerinya
Penduduk Yatsrib yang terkenal memiliki
sifat ramah, lemah lembut, dan suka
menolong itu bukan hanya berjanji untuk setia dan melindungi Nabi Saw., namun
mereka juga meminta kepada Rasulullah Saw. Untuk berhijrah ke Yatsrib. Permintaan
itu mereka sampaikan pada peristiwa Baiat al-Aqabah. Baik pada Baiat Aqabah
Pertama maupun Kedua. Oleh karena itu Rasulullah Saw. memerintahkan kaum
Muslimin agar segera hijrah ke Yatsrib. Sebanyak 75 orang penduduk Yatsrib sedang berbaiat di
hadapan Rasulullah Saw. di desa Aqabah dan meminta beliau untuk berhijrah ke
Yatsrib. Satu tahun setelah Baiat Aqabah pertama, yakni pada tahun
ke-13kenabian (622 M) sebanyak 75 orang penduduk Yatsrib (ada riwayat yang
menyebutkan 73) dipimpin oleh Al-Barra
bin Ma’rur bersama Mush’ab bin Umair datang ke Mekah meminta agar Rasulullah
Saw. hijrah ke Yatsrib. Nabi Saw.
memanggil Mush’ab dan meminta keterangan tentang perkembangan dakwah Islam di
Yatsrib. Setelah mendengar penjelasanMush’ab tentang keberhasilannya dalam
mengajarkan agama Islam di sana, dengan didampingi pamannya yang bernama Abbas
bin Abdul Muthalib, akhirnya Nabi Saw. menemui penduduk Yatsrib di Aqabah pada
saat tengah malam.
Pada pertemuan itu penduduk Yatsrib
meminta dengan sangat agar Rasulullah Saw. berhijrah ke Yatsrib dan bersedia
menjadi pemimpin bagi mereka di sana. Pada malam itu juga mereka berbaiat
kepada Rasulullah. Setelah orang-orang Yatsrib tersebut mengucapkan baiat,
mereka diminta Rasulullah Saw. Agar memilih 12
pemimipin dan wakil mereka dalam melaksanakan tanggung jawab atas
keselamatan kaumnya masingmasing, yakni 9 orang perwakilan suku Khazraj dan 3
orang dari suku Aus.
Sepulang dari Mekah mereka mengajak
sanak famili dan kerabat mereka untuk memeluk agam Islam. Usaha mereka berhasil
dengan sangat baik. Sehingga pada saat Rasulullah Saw. hijrah ke Yatsrib pada Tanggal 12 Rabiul Awwal bertepatan pada
Tanggal 22 September 622 M, pengikut agama Islam di Yatsrib sudah lebih dari
500 orang.
H. Adanya rencana
pembunuhan kafir Quraisy terhadap Rasulullah
Berita tentang penduduk Yatsrib yang
telah banyak memeluk agama Islam akhirnya diketahui oleh orang-orang kafir
Quraisy. Orang-orang kafir itu juga telah mengetahui bahwa sebagian besar kaum
Muslimin telah berhijrah ke Yatsrib. Mereka semakin khawatir kalau Islam akan
berkembang
menjadi besar di Yatsrib. Karena itu mereka sepakat untuk membunuh Rasulullah
Saw.
Pada hari Kamis, Tanggal 26 Safar tahun
ke-14 kenabian bertepatan Tanggal 12
September 622 M. Para pemuka Quraisy mengadakan pertemuan di suatu tempat yang
bernama Darun Nadwah untuk membicarakan cara menyingkirkan Nabi Muhammad Saw.
Pertemuan itu dihadiri oleh para pemimpin suku Bani Quraisy; Bani Naufal, Bani
Asad, Bani Abdu Dar, Bani Makhzum, Bani Jamh, dan Bani Abdi Syamsy.
Dalam pertemuan itu Abu Aswad mengusulkan
agar Muhammad Saw. diusir dari Negeri Arab. Pendapat ini tidak disetujui,
karena jika Muhammad Saw. diusir maka beliau akan berdakwah di negeri lain.
Mereka khawatir pengikutnya semakin banyak dan sewaktu-waktu beliau akan
menyerang Mekah.
Sedangkan Abul Bukhturi berpendapat agar
Muhammad Saw. ditangkap dan dipenjarakan sampai mati. Pendapat ini pun ditolak,
dengan alasan Muhammad Saw. pasti akan ditolong oleh kaum muslimin Mekah dan
Yatsrib. Akhirnya pertemuan itu menerima usulan Abu Jahal agar mereka mengumpulkan
pemuda-pemuda Quraisy yang kuat dan gagah berani untuk membunuh Rasulullah Saw.
Itulah rencana jahat kafir Quraisy untuk menghalangi dakwah Islam sampai tega
akan membunuh.
Rasulullah
Saw. Namun manusia hanya dapat merencana, Allah Swt.
jualah
yang akan menentukannya.
I. Adanya perintah Allah untuk berhijrah
Pada saat pemimpin-pemimpin Quraisy
sedang merencanakan pembunuhan terhadap Nabi Saw., Allah Swt. menurunkan ayat
yang berbunyi:
“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir
(Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu
atau membunuhmu, atau mengusirmu. mereka memikirkan tipu daya dan Allah
menggagalkan tipu daya itu. dan Allah Sebaik-baik pembalas tipu daya.”(QS.
Al-Anfal: 30).
Setelah menyampaikan ayat diatas,
Jibril memberitahukan Nabi Saw. bahwa Allah Swt. telah memerintahkan beliau
untuk berhijrah ke Yatsrib.Setelah itu Nabi pun segera bersiap untuk berhijrah.
Abdullah bin Mas’ud ra.: Nabi Saw. bersabda: memaki orang muslim itu fusiq
(menyeleweng dari kebenaran agama), dan memeranginya berarti kufur (ingkar).
Artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah
keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang
dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS.
Ar-Ra’du: 11)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masyarakat Arab Sebelum Islam Zaman Jahiliyah atau
zaman kebodohan adalah zaman yang penuh kemusyrikan, kemaksiatan, kebodohan dan
kekejaman. Zaman tersebut terjadi sebelum Nabi Muhammad saw membawa ajaran
Islam kepada masyrakat Arab. Di zaman tersebut masyrakat Arab masih musyrik,
yaitu menyembah patung yang terbuat dari batu, kayu emas taupun perak. Bahkan
ada yang terbuat dari makanan dan buah-buahan. Setelah merasa lapar, mereka
sendiri memakan patung yang dianggap sebagai tuhan mereka tersebut.
Penyerangan tentara bergajah ke ka’bah bertepatan
dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad saw. sehingga peristiwa ini sangat
terkenal di kalangan umat Islam. Bahkan ada sebagian riwayat yang mengatakan
bahwa kehancuran dan kekalahan tentara bergajah yang dipimpin oleh Abrahah
merupakan hadiah dari Allah swt. untuk manusia dan sebagai penghormatan atas
kelahiran Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw. lahir pada tanggal 12 Rabiul
Awal Tahun Gajah atau 20 April 571 Masehi. Pada waktu Muhammad berusia 3 bulan
dalam kandungan ibunya, Aminah Binti Wahab, ayahnya yang bernama Abdullah bin
Abdul Muthalib telah meninggal dunia di kota Yasrib (Madinah) dalam perjalanan
berdagang ke Negeri Syam. Nabi Muhammad saw.
Ketika Menyepi (berkhalawat) di gua hira Nabi
Muhammad Saw menerima Wahyu Dari Allah yang pertama melalui Malaikat jibril.
Pada Saat itu Nabi Muhammad Saw berusia 40 tahun. Kemudian beliau menceritakan
kejadian itu kepada isterinya Khadijah. Mendengar cerita tersebut, Khadijah
mengajak Nabi Muhammad Saw untuk bertemu Waraqah Bin Naufal (sepupu khadijah).
Dalam pertemuan itu Waraqah menyampaikan bahwa Nabi Muhammad Saw adalah Nabi
terakhir yang diutus oleh Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
H.Chatibul
Umam,H.Abidin Nawawi,2008,Sejarah
Kebudayaan Islam,Kelas 3 MI,Jakarta,Menara Kudus.
Ida Herlina,Suyud
Lukman Hakim.2014,Mutommimah,Sejarah
Kebudayaan Islam:Buku Siswa/Kementrian Agama Republik Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar