Makalah sejarah peradaban islam UTS
RIWAYAT HIDUP
SAYYIDINA UMAR BIN KHATTAB R.A
Dosen pembimbing:
Disusun Oleh:
Nama : M.MahfudzNasir
Npm : 1511010297
Fak/Jur : Tarbiyah / PAI
Semester : I
Kelas : f
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena dengan Rahmat, Karunia,serta Taufik dan Hidayah-Nya Saya dapat
menyelesaikan makalah tentang “Riwayat Hidup Sayyidina Umar Bin Khattab R.A” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya,Dan
juga kami berterimakasihpada Bpk. M. Indra Syahputra.M.Pd.I Dosen Mata Kuliah
Sejarah Peradaban Islam yangtelahmemberikantugas Makalah inikepadaSaya sebagai
Tugas Ujian tengah Semester ini.
KamisangatberharapmakalahinidapatbergunadalamrangkamenambahwawasansertapengetahuankitamengenaiRiwayat
Hidup Sayyidina Umar Bin Khattab R.a, Kami jugamenyadarisepenuhnyabahwa di
dalammakalahiniterdapatkekurangandanjauhdari kata sempurna. Olehsebabitu, kami berharapadanyakritik, saran danusulan demi
perbaikanmakalah yang telah kami buat di masa yang akandatang,
mengingattidakadasesuatu yang sempurnatanpasaranyangmembangun.
Semogamakalahsederhanainidapatdipahamibagisiapapun yang
membacanya.Sekiranyalaporan yang telahdisusuninidapatbergunabagi kami
sendirimaupun orang yang membacanya.Sebelumnya kami
mohonmaafapabilaterdapatkesalahan kata-kata yang kurangberkenandan kami
memohonkritikdansaran yang membangun demi perbaikan di masadepan.
Bandar Lampung,26
November 2015
M.Mahfudz Nasir
NPM : 1511010297
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A.
LatarBelakang................................................................................... 1
B.
RumusanMasalah............................................................................... 1
C.
TujuanPenyusunan............................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................... 3
A.
SAYYIDINA
UMAR BIN KHATTAB RA .................................... 3
B.
ISLAMNYA
SAYYIDINA UMAR BIN KHATTAB R.A ............... 4
C.
UMAR
BIN KHATTAB MENJADI KHALIFAH
( 13-23H/634-644 M)....................................................................... 6
D. PENDIDIKAN PADA MASA KHALIFAH
UMAR
BIN KHATTAB RA.............................................................
8
E.
MASA-MASA
AKHIR SAYYIDINA UMAR
BIN
KHATTAB R.A ....................................................................... 9
F.
SAAT-SAAT
KRITIS SAYYIDINA
UMAR BIN
KHATTAB R.A............................................................
10
BAB III
PENUTUP................................................................................................... 13
A.
Kesimpulan........................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sayyidina
Umar rodhiyallahu ‘anhu adalah sosok seorang Sahabat yang namanya menjadi
kebanggaan kaum muslim karna semangat keimananya, ia telah menggetarkan hati orang orang kafir semenjak 1300 tahun yang lalu. sebelum masuk islam ia
termasuk orang yang sangat ganas dalam mengganggu dan menyakiti orang islam
bahkan ia selalu berusaha membunuh
baginda nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam.
Seketika
Sayyidina Umar bin khattab masuk islam
itu menjadi peristiwa yang sangat mengejutkan bagi kaum kafir Qurais, akan tetapi
kejadian itu menambah kekuatan bagi kaum muslim, akan tetapi setelah keislaman
sayyidina umar bin khattab ia menjadi shahabat diantara Sahabat-shabat terdekat
Rasul. Ia juga menjadi Khalifah umat Islam setelah kepemimpinan Abu Bakar As-Siddik.
Umar
Bin Khattab menjuluki dirinya sebagai Khalifah Khalifati Rosulillah yang artinya
pengganti dari pengganti Rosulullah, ia juga mendapat gelar Amirul Mukminin
(komandan orang-orang yang beriman.Dan sampai dengan saat ini namanya masih
terkenang oleh umat muslim sebagai seorang tokoh yang besar pengorbananya untuk
umat islam, sebagai sosok seorang khalifah yang adil,bijak dan dermawan serta
rendah hati.
Dalam
makalah ini penyusun akan menyajikan tentang riwayat hidup dan segala hal yang
berkaitan dengan sayyidina Umar bin khattab yang terkenal dengan keganasan
pedangnya kala itu.
B.
Rumusan
Masalah
a. Bagai
mana riwayat hidup Sayyidina Umar bin Khattab r.a ?
b. Mengapa
sayyidina Umar bisa meninggal dengan
terbunuh ?
c. Bagai
mana system pemerintahan Sayyidina Umar bin Khattab r.a ?
C.
Tujuan
penyusunan
a. Agar
mengetahui riwayat hidup Sayyidina Umar bin khattab RA.
b. Sebagai
tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah sejarah peradaban islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
UMAR BIN KHATTAB R.A
Umar Bin Khattab Bin Nufail
Al-mahzumi Al Quraisy Bin Abdul Uzza dari suku Bani
Ady. Sedangkan Ibunya
bernama Al Hantamah Binti Hasyim.Di tinjau dari Kakeknya yang bernama Ka’ab, makaUmar Bin Khattab
masih Keturunan dengan Rasulullah saw.
Umar Bin Khattab di lahirkan 13
tahun setelah penyerangan Raja Abrahah ke Ka’bah (‘Ammul fiil) jadi usianya 13
tahun lebih mudah dari pada Rasullullah saw. Sejak kecil Umar terkenal sebagai Orang yang Pemberani dan dikenal
sebagai ahli berkelahi. Setiap harinya ia biasa di panggil sebagai Al Hafsah
Artinya Bapak dari Hafshah, sering juga di sebut sebagai Al Farruq Artinya
orang yang membedakan yang benar dengan yang salah, antara yang haq dan yang
bathil.
Keluarga Umar termasuk keluarga
bangsawan Quraisy yang mulia dan berkedudukan tinggi. Pada masa jahiliyah Umar bekerja sebagai pedagang, dan sering sekali
menjadi duta bagi kaumnya dalam menyelesaikan dan membicarakan
persoalan-persoalan penting sukunya dengan suku-suku arab lainya.[1]
Umar
Bin Khattab adalah seorang tokoh dari kalangan priya sejati.Rasulullah
mengenalnya di Lembah-lembah dan di jalan-jalan Mekah. Dia khusyuk dalam
beribadah kepada tuhanya di Mihrab
sehingga Ummu Aban Utbah mengomentari dirinya
dengan kata “ Dia adalah seorang yang di lunakan oleh urusan akhiratnya
sehingga ia melupakan urusan dunianya Dia bagaikan melihat tuhan dengan
Matanya”.[2]Ia
kenal sebagai sosok yang pemberani, berwatak keras dan tidak mengenal rasa
takut serta gentar terhadap siapapun ia mewarisi tabiat ayahnya dalam hal
ketegasan yang tidak kenal rasa menyerah, kepastian yang tidak tergoyahkan dan
kebulatan tekat yang tidak terpengaruhi oleh keadaan sekitarnya. Jika ia berbicara
orang akan terpaksa mendengarkanya, jika ia berjalan maka langkahnya cepat
seperti di kejar orang, dan jika ia berkelahi maka pukulanya adalah pukulan
maut yang mematikan.[3]
B.
ISLAMNYA
SAYYIDINA UMAR BIN KHATTAB RA
Umar Bin Khattab masuk islam pada
tahun ke lima dari kerasulan. Umar mempunyai pengaruh besar bagi kejayaan islam
sebab tetkala masuk islam ia menolak untuk menyembunyikan dirinya yang telam
menjai muslim, dengan keyakinan bahwa tidak ada yang akan berani menentang
dirinya .[4]dalam
sebuah hadis Rasulullah saw di kemukakan bahwa beliau telah bersabda:
Ya
Allah muliakan lah islam dengan salah seorang dua laki-laki ini (yakni ‘amr bin
Hisyam dan Umar Bin Khattab).
Ibnu
Al Atsir meriwayatkan dari Abdullah Bin Mas’ud bahwasanya ia telah berkata :
Islamnya Umar merupakan suatu kemenangan, begitu juga terpilihnya ia menjadi
Khalifah hal ini Sungguh menjadi Rahmat.[5]
Saat
itu orang-orang kafir Qurays bermusyawarah untuk mencari siapakah orang yang
berani membunuh baginda Nabi Muhammad saw. Umar segera menyahut “aku yang akan
membunuhnya” mereka berkata “ ya kamu bisa melakukanya” Umar pun segera bangun
dan pergi sambil menyandang pedangnya. Di tengah perjalananya, ia bertemu Saad
bin Abi Waqosh , seorang sahabat dari kabilah Zuhrah (riwayat lain menyebutkan
nama lain) sayyidina saad bertanya
kepada Umar “ mau kemana engkau, hai Umar?”
Umar menjawab “ aku mau membunuh muhammad”! (na’udzubillah) lalu
shahabat Saad menjawab “kalau begitu, Banu Hasyim, Banu Zuhrah, Banu Abdi Manaf
tentu tidak akan diam diri, mereka pasti tidak akan membiarkanmu hidup di muka
bumi ”Umar bertambah marah dengan
jawaban tersebut seraya berkata “ tampaknya kamu telah meninggalkan Agama kita
dan menjadi Agama Islam, jika demikian kamu akan ku bunuh terlebih dahulu”!
sesudah berkata demikian Umar menghunus tapi ketika Umar menghunus pedang ke
Saad, Saad berkata “ Hai Umar lihatlah keluargamu, Adik iparmu telah masuk
Islam, mendengar hal itu Umar langsung menuju ke rumah saudara perempuanya, di
sana ternyata Sayyidina Kaab sedang belajar Al-Quran dengan Adik perempuan Umar
dan Suaminya, ketika melihat pintu terkunci Umar teriak , karna mendengar
teriakan umar Sayyid Kaab sembunyi di
dalam dan lembaran Qur’an di luar, seketika di bukakanya pintu umar memukulkan
sesuatu yang di tanganya kearah adik perempuanya hingga berdarah “ umar
bertanya apakah kamu telah menjadi musuh dirimu sendiri dengan mengikuti Agama
buruk ini “ Adik iparnya menjawab “bagai mana jika Agama baru ini benar”
mendengar jawaban itu umar langsung menarik janggut adik iparnya seraya
menjatuhkan ketanah dengan memukuli
sampai puas tetapi adik perempuanya berusaha memisah kan akan tetapi
Umar justru menampar adik perempuanya sampai berdarah lalu adi perempuanya
berkata ‘ Hai Umar apakah kami di pukuli hanya karena kami masuk Islam , memang
kami sudah masuk Islam, dan apapun yang akan kamu lakukan kepada kami
lakukanlah” setelah itu pandangan Umar tertuju pada lembaran-lembaran Al Qur’an
yang tertinggal di luar,setelah itu emosinya mulai reda , Ia merasa malu atas
sikapnya terhadap keluarganya, lalu umar berkata “ Apakah itu, tunjukan kepada
ku” ketika umar membaca ayat itu Q.S At-Tahaa Ayat:14 Umar begitu kagum dengan
keajaiban Kalamullah itu, setelah itu Umar
berubah sikab seraya berkata “ baiklah sekarang pertemukan aku dengan
Muhammad. Seketika menemui Nabi Muhammad yang tadinya ingin Di bunuh justru
malah mempersaksikan diri untuk masuk Islam.Ia masuk Islam pada Hari Jum’at
Waktu Shubuh.
Dengan
islamnya Umar semangat Orang kafir menurun, meskipun demikian kaum muslim masih
sangat sedikit jumlahnya, sedang yang memusuhi mereka tidak hanya orang kafir Mekah
akan tetapi seluruh bangsa Arab, Keislamanya menimbulkan kemarahan yang sangat
besar bagi kaum Musrikin, dan mereka semakin igin menghabisi kaum muslimin, tetapi
kaum muslimin tidak gentar bah kan tetap berani mendirikan sholat di masjidil
haram. Bahkan ada yang mengatakan “Islammnya
umar adalah kemenanngan bagi kaum muslim,hijrahnya umar merupakan pertolongan
bagi kaum muslimin, dan khalifahanya merupakan rahmat bagi kaum muslimin,(dari
kitab usudul Ghabah)[6]
C.
UMAR
BIN KHATTAB RA MENJADI KHALIFAH (13-23H/634-644 M)
Khalifah
umat islam sebelum Umar Bin Khattab adalah AbuBakar As-Siddik Sebelum meninggal
dunia, rupanya Abu Bakar As-Siddik telah menunjuk Umar bin khattab menjadi
penerusnya. Rupanya masa dua tahun bagi khalifah abu bakar as-siddik belumlah
cukup menjaga setabilitas keamanan terkendali, maka penunjukan ini di maksudkan
untuk mencegah terjadinya perselisihan di kalangan umat islam, ketika Umar Bin
Khattab menjadi khalifah , ia berkata kepada umatnya “ Orang-orang arab seperti
halnya seekor unta yang keras kepala dan ini akan bertalian dengan pengendara
dimana jalan yang akan di lalui,dengan nama Allah, begitulah aku akan
menunjukan kepada kamu kejalan yang harus engkau lalui”.[7]
Pada
awalnya terdapat berbagai keberatan
mengenai rencana pengangkatan Umar,
Shahabat Thalhah misalnya, segera menemui Abu Bakar untuk menyampaikan rasa
kecewanya.[8]Namun
karena Umar adallah orang yang paling tepat untuk menduduki kursi ke khalifahan,
maka pengangkatan Umar mendapat persetujuan dan baiat dari semua anggota
masyarakat Islam.
Bahkan
Umar bin khattab mendapatknan gelar Amir Al-Mukminin Sehubungan dengan penaklukan-penaklukan
yang di lakukan pada masa pemerintahanya.ketika para pembangkang telah di kikis
habis pada pemerintahan abu Bakar As-siddik, dan era penaklukan militer telah
di mulai maka khalifah Umar menganggap
bahwa tugasnya yang pertama ialah mensukseskan exspedisi yang telah di
rintis oleh pendshulunya. Belum satu tahun memimpin Umar tealah menolehkan
Tinta emas dalam sejarah perluasan
wilayah kekuasaan ini. Pada tahun 635 M, Damaskus yang merupakan ibu kota
Syiria ditundukan, setahun kemudian
wilayah syiria jatuh ke tangan muslimin, Yordania, Pasukan Romawi yang
terkenal kuat itu tunduk kepada
pasukan-pasukan Islam[9].
Lalu ekspansi meluas sampai ke
damaskus,Hammah,Qinnisrin,Laziqiyah,Aleppo,Basyan dan Yerussalem. Sampai ke
Afrika Utara sampai ke kota Aris,Plusium,Babilon sampai Iskandariya di Mesir
lalu kota Eufrat dan Tigris Ctesiphone sbagai ibu kota
Persia,Isfahan,Jurjan,Tabristan dan Azerbaijan. Dengan kesuksesan ekspansi ini kaum
Muslimin menyebutnya dengan “kemenangan dari Segala Kemenangan”.
Khalifah
Umar bin Khattab pun telah berhasil
membuat dasar-dasar bagi suatu pemerintahan yang handal untuk melayani tuntutan masyarakat baru yang
terus berkembang. Umar mendirikan beberapa dewan, membangun baitul mal,
mencetak mata uang, membentuk kesatuan tentara untuk melinduni daerah tepal
batas,mengatur gaji,mengangkat para hakim dan Menyelenggarakan “hisbah”[10]
Khalifah
Umar Juga meletakan prinsip-prinsip demokrasi dalam pemerintahanya dengan
membangun pemerintahan sipil yang sempurna. Kekuasaan umar menjamin hak yang
sama bagi setiap warga Negara. Kekhalifahan Bagi Umar tidak memberikan hak
istimewa tertentu. Tiada istana atau pakaian kebesaran, baik untuk Umar sendiri
maupun bawahanya sehingga tidak ada perbedaan antara penguasa dan rakyat, dan
mereka setiap waktu bias di hubungi oleh rakyat.
Khalifah
Umar bukan saja pandai menciptakan peraturan-peraturan baru, tapi juga
memperbaiki dan mengkaji ulang terhadap kebijaksanaan yang telah ada jika itu
diperlukan demi kemaslahatan umat Islam.Misalnya mengenai tanah yang di peroleh
sebab peperangan. Khalifah Umar membiarkan tanah di garap sendiri oleh
pemiliknya sendiri di negeri yang telah ia taklukan dan melarang kaum muslim
memilikinya karena merekan menerima tunjangan dari baitul mal atau gaji bagi
prajurit yang masih aktif. Sebagai gantinya, atas tanah itu di kenakan pajak
(Al-Kharaj).[11]
Umar juga menertibkan system Perpajakan
tanah dan system penggajian pegawai. Terkait dengan masalah pajak khalifah Umar
Bin Khattab membagi Negara menjadi dua
bagian, yaitu masyarakat muslim dan Non Muslim yang di sebut dengan ad-dzimmi.
Merek adalah Negara non muslim yang mendapatkan perlindungan (suaka) dari
Negarah
Bagi warga Negara yang beragama islam,
Mereka di wajibkan membayar zakat. Sedangkan bagi non muslimmereka hanya di
kenakan jizyah atau pajak perorangan dan
kharaj atau pajak tanah. Sedang dalam soal hokum, khalifah menerapkan peraturan
yang berbeda. Bagi muslim di berlakukan hokum islam, sedangkan non muslim di
berlakukan hokum sesuai dengan adat istiadat mereka msing-masing. Dan salah satu
kebijakan khalifah Umar Bin Khattab adalah penetapan tahun baru hijriyah
sebagai tahun baru Islam. Sebenarnya ide penetapan tahun baru islam adalah inisiatif
dari ali Bin Abi Thalib ra. Yang kemudian di tanggapi dengan baik oleh
sayyidina Umar Bin khattab[12]
D.
PENDIDIKAN
PADA MASA KEKHALIFAHAN UMAR BIN KHATTAB R.A
Meluasnya
kekuasaan Islam, mendorong kegiatan
Pendidikan Islam bertambah besar, karena mereka yang baru menganut agama Islam
ingin menambah ilmu keagamaan dari
sahabat-sahabat yang menerima ilmu langsung dari Nabi. Pada masa ini telah terjadi
mobilitas penuntut Ilmu Agama dari Daerah-daerah yang jauh dari Madinah,
sebagai pusat Agama Islam. Gairah menuntut ilmu Agama islam ini yng
kemudian mendorong lahirnya sejumlah
pembidangan disiplin ilmu keagamaan[13].
Perkembangan
pendidikan pada masa umar Bin Khattab di antaranya:
a. Lembaga
Pendidikan
Pendidikan
masa ini di bawah pengaturan Gubernur. Disamping itu kemajuan bidang pendidikan
pun terlihat di berbagai bidang,seperti pos pengiriman surat, kepolisian,
baitul mal dan sebagainya.Adapun sumber gaji para pendidik pada waktu itu di
ambilkan dari hasil yang di kelola daerah yang di taklukan dan baitul mal.
b.
Materi pendidikan
Ketika masa Umar Bin Khattab ra
menjadi Khalifah, ia menginstruksikan kepada pendidik agar anak-anak di ajarkan
: berenang,mengendarai Onta, memanah,
membaca, menghafal syair-syair yang mudah, dan pribahasa. Dan adapula
pendidikan Al-qur’an dan tafsirnya, hadis dan mengumpulkanya, dan fiqih.Ilmu-ilmu
duniawi dan filsafat belum di kenal pada saat itu.
c.
Pendidik
Pada
masa khalifah Umar yang menjadi pendidik adalah beliu sendiri, serta Guru-guru yang
beliau angkat. Umar merupakan seorang pendidik yang sering melakukan penyuluhan
pendidikan di kota Madinah. Beliau juga menerapkan pendidikan di kota-kota dan
di pasar-pasar, serta menujuk guru-guru dari Daerah-daerah yang di taklukan
itu, dengan tugas mengajar isi Al-Qur’an dan ajaran Islam lainya, seperti fiqih
kepada penduduk yng baru Islam, di antara sahabat yang di tunjuk Khalifah
menjadi guru di antaranya Abdurrahman Ibnu Ma’qal, Imran Ibnu Al-hashim, Abd Al-Rahman
Ibn Ghannam, Hasan Ibn Jabalah[14].
E.
MASA-MASA
AKHIR SAYYIDINA UMAR BIN KHATTAB R.A
Umar telah memberikan larangan
kepada tawanan perang yang telah baligh untuk memasuki madinah, peraturan ini
terus berlaku hingga suatu ketika Al-Mughirah Bin Syu’bah, Wali Kota waktu itu
menyurati Umar bin khattab dan
memberitahukan tentangseorang hamba sahaya yang pandai membuat kerajinan,
darang surat itu uga memohon agar Umar agar memperbolehkan sang hamba sahaya
memasuki madinah, hamba sahaya itu mempunyai banyak pekerjaan yang berguna bagi
orang banyak. Ia seorang pande besi, pengukir, dan pemahat. Demikian bunyi
suratyang di tulia al-mughirah.
Dengan menimbang hal tersebut Umar
mengizinkan mengirimkan hamba sahaya ke madinah. Al-Mughirah pun memungut 100
dirham perbulan kepada hamba sahaya. Karena merasa keberatan dengan pungutan
itu, sang hamba sahaya itu datang mengadu kepada Umar r.a bahwa paak yangdi
tanggungnya itusangat berat. Namun Umar membantah dengan berkata bahwa jumlah
itu sangatlah sekali tidak banyak. Mendengar itu sang hamba sahaya itupun pergi
dengan rasa marah dan dongkol.
Selang berapa malam berikutnya umar
memanggil hamba sahaya itu dan mengatakan kepadanya “ bukankah kamu telah
mengatakan kepadaku,kalau aku mau aku dapat membuatkan alat penggiling yang
menggunakan angin?”.
Lalu dengan pandangan sinis hamba
sahaya itu menoleh ke arah Umarsambil berkata “ sungguh aku akan membuatkan
untukmu sebuah penggiling yang akan di perbincangkan oleh orang banyak” setelah
hamba sahaya mengucapkan kata-kata itu tadi, umar langsung menoleh ke arah
sahabat seraya berkata “hamba sahaya ini
baru saja telah mengancamku”.
Tak lama kemudian hamba sahaya itu
yang tak lain adalah seorang Majusi bernama Abu Lu’lu’ah telah menyelipkan
sebilah pisau bermata duadi pinggangnya. Ia bersembunyi di salah satu sudut
masjid dalam kegelapan penghujung malam itu, ia terus menunggu Umar di situ.
Beberapa saat kemudian Umar datang
untuk membangunkan orang- orang untuk melakukan sholat ama’ah shubuh, ketika
Umar mendekat ke Abu lu’lu’ah, tak lama kemudian Abu lu’lu’ah menghujamkan
belati ke arah Umar tiga kali tikamanya mengenai Umar r.a saat itu abu lu’lu’ah
jugamenikam dua belas laki-laki lain dan enam di antaranya meninggal duniaditengah
kegaduhan itu seorang laki-laki asal irak datang dan melempar kain besar ke arah Abu Lu’lu’ah sehingga dia tidak
bisa melihat dan seketika itu ia menikam tubuhnya sendiri sehingga ia tewas
seketika.
F.
SAAT-SAAT KRITIS SAYYIDINA UMAR R.A
Dalam riwayat lain di katakan bahwa
Sayyidina Umar meninggal ketika sedang Baris shaf ketika hendak takbiratul
ikhram, akibat tikaman itu tubuh Umar roboh dandi gotong oleh sahabat di bawa
ke rumahnya seketika itu matahari hampir terbit. Abdurrahman langsung
menggantikan imam dengan membaca surat yang pendek pendek,dalam keadaan kritis
tersebut Orang-orang memberikan perasan anggur akan tetapi perasan anggur
justru keluar dari luka tikaman itu, lalu orang orang memberikan air susu dan
ternyata air susu itu pula keluar dari
luka tikaman itu melihat hal itu orang orang menenangkanya dan berkata “
tak perlu ada yang engkau khawatirkan”
Umar menjawab “tentu jikala ada yang
perlu di khawatirkan karena pembunuhan,pasti sekarang ini aku sudah mati terbunuh!”
orang yang mendengarkan Umar pun kagum seraya berkata” benar pasti demikian
yang terjadi”. Umar pun berkata “seandainya
aku memiliki emas sebesar bumi ini sungguh akan ku gunakan untuk menebus driku
dari mala petaka kiamat. Adapun perkara kekhalifahan aku perserahkan kepada
permusyawaratan Usman bin affan, Ali Bin Abi Thalib, Thalhah, Az zubair ibnu
awwam, Abdurrahman Bin auf, Saad Bin Abi Waqosh Umar pun memerintahkan Shuhaib
untuk mengimami Sholat.
Dalam keadaan
kritis umar uga mengatakan “segala puji bagi allah yang telah tidak menentukan
kematian ku kepada orang yang telahmengaku dirinya muslim.”
Umar kemudian
memanggil putranya Abdullah dan berkata” wahai abdullah Prikasalah jumlah
utangku berapa semua”
Setelah di itung ternyata utang nya
sebesar 86 ribu atau sekitar itu. Maka Umar berkata “ jika hata keluarga Umar
cukup Untuk membayar utang itu maka bayarlah, namun ika tidak maka mintalah
pada bani addi, namun jika belum cukup pula maka mintalah kepada kaum qurays.
Umar kemudian menyuruh abdullah
“wahai abdullah pergilah amu menjumpai ummul mukminin dan aisyah dan katakan
kepadanya Umar mohon di izinkan untuk di makamkan di depan sahabatnya
Rasullullah dan abu bakar”.
Abdullah segera pergi menemui Aisyah
dan segera menyampaikanya Aisyahpun berkata” sebenarnya tempat itu ingin ku
peruntukkan untuk diriku sendiri akan tetapi pada hari ini aku
lebihmengutamakan Umar dari padadiriku”
Amdullah kemudian
kembali kepada ayahnya dan mengatakan bahwa ummul mukminin memperkenankan hal
itu, dan Umarlangsung berkata Alhamdu lillah.
Ketika ada orang yang hadir di sana
dan mengatakan “ Wahai amirul mukminin
angkat dan wasiatkanlah bagi kami seorangkhalifah penggantimu”
Umar menawab “ aku
tidak melihat seorangpun yang lebih pantas dalam masalah ini selainbeberapa
orang yang ketika Rasullullah saw wafat beliau ridho kepada mereka”.
Umar kemudian menyebutkan enam nama
sahabat di antaranya Usman Bin affan, Ali Bin Abi Thollib, Thalhah, Az zubair
Ibnul Awwam, Abdurrahman Bin auf, dan Saad Bin Abi waqosh. Ikut hadir pula di
antara mereka Abdullah Bin Umar akan
tetapi ia tidak menentukan apa apa akan ferkara ini[15].
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Umar Bin
Khattab Bin Nufail Al-mahzumi Al Quraisy Bin Abdul Uzza dari suku Bani
Ady. Sedangkan Ibunya
bernama Al Hantamah Binti Hasyim.Di tinjau dari Kakeknya yang bernama Ka’ab, makaUmar Bin Khattab
masih Keturunan dengan Rasulullah saw.
Umar Bin
Khattab di lahirkan 13 tahun setelah penyerangan Raja Abrahah ke Ka’bah (‘Ammul
fiil) jadi usianya 13 tahun lebih mudah dari pada Rasullullah saw.Umar Bin Khattab
masuk islam pada tahun ke lima dari kerasulan. Umar mempunyai pengaruh besar
bagi kejayaan islam sebab tetkala masuk islam ia menolak untuk menyembunyikan
dirinya yang telam menjai muslim, dengan keyakinan bahwa tidak ada yang akan
berani menentang dirinya. Bahkan ada yang mengatakan “Islammnya umar adalah kemenanngan bagi kaum
muslim,hijrahnya umar merupakan pertolongan bagi kaum muslimin, dan
khalifahanya merupakan rahmat bagi kaum muslimin,(dari kitab usudul Ghabah).
Khalifah
Umar bin Khattab pun telah berhasil
membuat dasar-dasar bagi suatu pemerintahan yang handal untuk melayani tuntutan masyarakat baru yang
terus berkembang. Umar mendirikan beberapa dewan, membangun baitul mal,
mencetak mata uang, membentuk kesatuan tentara untuk melinduni daerah tepal
batas,mengatur gaji,mengangkat para hakim dan Menyelenggarakan “hisbah”.
DAFTAR PUSTAKA
Maulana
Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi.2011.Fadhail A’mal,(Bandung: Pustaka Ramadhan ).
Syamsul Munir
Amin.2015.Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:Amzah)
Ust.Labib,Ust.M.Ridho.2003. 10 Sahabat Di Jamin Masuk Surga,(Surabaya: Gali Ilmu).
Abdurrahman
Umairah.2002. Tokoh-Tokoh Yang Di Abadikan AL-QUR’AN,(Jakarta:Gema Insani Press).
Bahaudin.2001. Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia).
Zuhair Mahmud.2003.Wasiat-Wasiat Akhir Hayat,(Jakarta:Gema Insani Press).
Ramayulis.2011.Sejarah Pendidikan Islam,( Jakarta:
Kalam Mulia).
Bahrani
Suyantara.2011.Sejarah Kebudayaan Islam,(Bogor:
Yudistira).
[1]Labib,M.Ridho,10 Sahabat Di Jamin
Masuk Surga,(Surabaya: Gali Ilmu,2003),Hal 38
[2]Abdurrahman Umairah,Tokoh-Tokoh Yang Di Abadikan AL-QUR’AN,(Jakarta:Gema
Insani Press,2002),hal.12
[3]Labib,M.Ridho,10 Sahabat Di Jamin Masuk Surga,( Surabaya:Gali
Ilmu,2003),Hal 39
[4]Ibnu Hisyam,Jilid 1, hal. 364-370.
[5]Bahaudin, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,2001). Hal
403
[7]Hasan
Ibrahim Hasan,tarikh Al-Islam As-Siyasi
wa Ad-Dini was-Saqofi wa Al-ijtima’i,(
Kairo:Maktabah An-Nahdhah Al-Misyriyah, Cet ke-9,1979,Hlm.210.
[8]At-Tabari
tarikh At-tabri,jilid III,Mesir :
Darul Ma’arif,1962, hlm.429.
[10]Hisbah
bertugas sebagai pengawas pasar, mengotrol timbangan dan takaran,menjaga tata
tertib,kesusilaan dan sebagainya.
[12]
Bahrani Suyantara,Sejarah Kebudayaan
Islam,(Bogor: Yudistira,2011) hal. 29-30.
[13]Karsidjo
Djojosuwarno,Life Of Omar the Great,terjemahan,(Bandung,1981)hlmn.387
[14]Ramayulis,Sejarah Pendidikan Islam,( Jakarta:
Kalam Mulia,2011).hal.57-59 .
[15]Zuhair Mahmud,Wasiat-Wasiat Akhir
Hayat,(Jakarta:Gema Insani Press,2003)hal 25-27.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar