Jumat, 10 Juni 2016

RIWAYAT HIDUP SAYYIDINA UMAR BIN KHATTAB RA

Makalah sejarah peradaban islam  UTS

RIWAYAT HIDUP SAYYIDINA UMAR BIN KHATTAB R.A

Dosen pembimbing:
Bpk.M.Indra Syahputra.M.Pd.I



        Disusun Oleh:
Nama     : M.MahfudzNasir
Npm       : 1511010297
Fak/Jur   : Tarbiyah / PAI
Semester : I
Kelas       : f


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat, Karunia,serta Taufik dan Hidayah-Nya Saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Riwayat Hidup Sayyidina Umar Bin Khattab R.A” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya,Dan juga kami berterimakasihpada Bpk. M. Indra Syahputra.M.Pd.I Dosen Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam yangtelahmemberikantugas Makalah inikepadaSaya sebagai Tugas Ujian tengah Semester ini.
KamisangatberharapmakalahinidapatbergunadalamrangkamenambahwawasansertapengetahuankitamengenaiRiwayat Hidup Sayyidina Umar Bin Khattab R.a, Kami jugamenyadarisepenuhnyabahwa di dalammakalahiniterdapatkekurangandanjauhdari kata sempurna. Olehsebabitu, kami berharapadanyakritik, saran danusulan demi perbaikanmakalah yang telah kami buat di masa yang akandatang, mengingattidakadasesuatu yang sempurnatanpasaranyangmembangun.
Semogamakalahsederhanainidapatdipahamibagisiapapun yang membacanya.Sekiranyalaporan yang telahdisusuninidapatbergunabagi kami sendirimaupun orang yang membacanya.Sebelumnya kami mohonmaafapabilaterdapatkesalahan kata-kata yang kurangberkenandan kami memohonkritikdansaran yang membangun demi perbaikan di masadepan.





                                             Bandar Lampung,26 November 2015


M.Mahfudz Nasir
NPM : 1511010297

DAFTAR ISI
                                                                                                                      Hal
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A.     LatarBelakang................................................................................... 1
B.     RumusanMasalah............................................................................... 1
C.     TujuanPenyusunan............................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................... 3
A.     SAYYIDINA UMAR BIN KHATTAB  RA ....................................  3
B.     ISLAMNYA SAYYIDINA UMAR BIN KHATTAB R.A ...............  4
C.     UMAR BIN KHATTAB MENJADI KHALIFAH
( 13-23H/634-644 M)....................................................................... 6
D.     PENDIDIKAN PADA MASA KHALIFAH
UMAR BIN KHATTAB RA............................................................. 8
E.      MASA-MASA AKHIR SAYYIDINA UMAR
BIN KHATTAB R.A .......................................................................  9
F.      SAAT-SAAT KRITIS SAYYIDINA
UMAR BIN KHATTAB R.A............................................................ 10
BAB III
PENUTUP................................................................................................... 13
A.     Kesimpulan........................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 14






BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Sayyidina Umar rodhiyallahu ‘anhu adalah sosok seorang Sahabat yang namanya menjadi kebanggaan kaum muslim karna semangat keimananya, ia telah menggetarkan  hati orang orang kafir semenjak  1300 tahun yang lalu. sebelum masuk islam ia termasuk orang yang sangat ganas dalam mengganggu dan menyakiti orang islam bahkan ia  selalu berusaha membunuh baginda nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam.
Seketika Sayyidina Umar bin khattab  masuk islam itu menjadi peristiwa yang sangat mengejutkan bagi kaum kafir Qurais, akan tetapi kejadian itu menambah kekuatan bagi kaum muslim, akan tetapi setelah keislaman sayyidina umar bin khattab ia menjadi shahabat diantara Sahabat-shabat terdekat Rasul. Ia juga menjadi Khalifah umat Islam setelah kepemimpinan Abu Bakar As-Siddik.
Umar Bin Khattab menjuluki dirinya sebagai Khalifah Khalifati Rosulillah yang artinya pengganti dari pengganti Rosulullah, ia juga mendapat gelar Amirul Mukminin (komandan orang-orang yang beriman.Dan sampai dengan saat ini namanya masih terkenang oleh umat muslim sebagai seorang tokoh yang besar pengorbananya untuk umat islam, sebagai sosok seorang khalifah yang adil,bijak dan dermawan serta rendah hati.
Dalam makalah ini penyusun akan menyajikan tentang riwayat hidup dan segala hal yang berkaitan dengan sayyidina Umar bin khattab yang terkenal dengan keganasan pedangnya kala itu.

B.     Rumusan Masalah
a.       Bagai mana riwayat hidup Sayyidina Umar bin Khattab r.a ?
b.      Mengapa sayyidina Umar bisa  meninggal dengan terbunuh ?
c.       Bagai mana system pemerintahan Sayyidina Umar bin Khattab r.a ?




C.     Tujuan penyusunan

a.       Agar mengetahui riwayat hidup Sayyidina Umar bin khattab RA.
b.      Sebagai tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah sejarah peradaban islam.



























BAB II
PEMBAHASAN
A.     UMAR BIN KHATTAB R.A
            Umar Bin Khattab Bin Nufail Al-mahzumi Al Quraisy Bin Abdul Uzza dari suku  Bani Ady. Sedangkan Ibunya bernama Al Hantamah Binti Hasyim.Di tinjau dari Kakeknya  yang bernama Ka’ab, makaUmar Bin Khattab masih Keturunan dengan Rasulullah saw.
            Umar Bin Khattab di lahirkan 13 tahun setelah penyerangan Raja Abrahah ke Ka’bah (‘Ammul fiil) jadi usianya 13 tahun lebih mudah dari pada Rasullullah saw. Sejak kecil Umar terkenal sebagai Orang yang Pemberani dan dikenal sebagai ahli berkelahi. Setiap harinya ia biasa di panggil sebagai Al Hafsah Artinya Bapak dari Hafshah, sering juga di sebut sebagai Al Farruq Artinya orang yang membedakan yang benar dengan yang salah, antara yang haq dan yang bathil.
            Keluarga Umar termasuk keluarga bangsawan Quraisy yang mulia dan berkedudukan tinggi.  Pada masa jahiliyah Umar  bekerja sebagai pedagang, dan sering sekali menjadi duta bagi kaumnya dalam menyelesaikan dan membicarakan persoalan-persoalan penting sukunya dengan suku-suku arab lainya.[1]
            Umar Bin Khattab adalah seorang tokoh dari kalangan priya sejati.Rasulullah mengenalnya di Lembah-lembah dan di jalan-jalan Mekah. Dia khusyuk dalam beribadah kepada tuhanya  di Mihrab sehingga Ummu Aban Utbah mengomentari dirinya  dengan kata “ Dia adalah seorang yang di lunakan oleh urusan akhiratnya sehingga ia melupakan urusan dunianya Dia bagaikan melihat tuhan dengan Matanya”.[2]Ia kenal sebagai sosok yang pemberani, berwatak keras dan tidak mengenal rasa takut serta gentar terhadap siapapun ia mewarisi tabiat ayahnya dalam hal ketegasan yang tidak kenal rasa menyerah, kepastian yang tidak tergoyahkan dan kebulatan tekat yang tidak terpengaruhi oleh keadaan sekitarnya. Jika ia berbicara orang akan terpaksa mendengarkanya, jika ia berjalan maka langkahnya cepat seperti di kejar orang, dan jika ia berkelahi maka pukulanya adalah pukulan maut yang mematikan.[3]

B.     ISLAMNYA SAYYIDINA UMAR BIN KHATTAB RA
            Umar Bin Khattab masuk islam pada tahun ke lima dari kerasulan. Umar mempunyai pengaruh besar bagi kejayaan islam sebab tetkala masuk islam ia menolak untuk menyembunyikan dirinya yang telam menjai muslim, dengan keyakinan bahwa tidak ada yang akan berani menentang dirinya .[4]dalam sebuah hadis Rasulullah saw di kemukakan bahwa beliau telah bersabda:
Ya Allah muliakan lah islam dengan salah seorang dua laki-laki ini (yakni ‘amr bin Hisyam dan Umar Bin Khattab).
Ibnu Al Atsir meriwayatkan dari Abdullah Bin Mas’ud bahwasanya ia telah berkata : Islamnya Umar merupakan suatu kemenangan, begitu juga terpilihnya ia menjadi Khalifah hal ini Sungguh menjadi Rahmat.[5]
            Saat itu orang-orang kafir Qurays bermusyawarah untuk mencari siapakah orang yang berani membunuh baginda Nabi Muhammad saw. Umar segera menyahut “aku yang akan membunuhnya” mereka berkata “ ya kamu bisa melakukanya” Umar pun segera bangun dan pergi sambil menyandang pedangnya. Di tengah perjalananya, ia bertemu Saad bin Abi Waqosh , seorang sahabat dari kabilah Zuhrah (riwayat lain menyebutkan nama lain)  sayyidina saad bertanya kepada Umar “ mau kemana engkau, hai Umar?”  Umar menjawab “ aku mau membunuh muhammad”! (na’udzubillah) lalu shahabat Saad menjawab “kalau begitu, Banu Hasyim, Banu Zuhrah, Banu Abdi Manaf tentu tidak akan diam diri, mereka pasti tidak akan membiarkanmu hidup di muka bumi  ”Umar bertambah marah dengan jawaban tersebut seraya berkata “ tampaknya kamu telah meninggalkan Agama kita dan menjadi Agama Islam, jika demikian kamu akan ku bunuh terlebih dahulu”! sesudah berkata demikian Umar menghunus tapi ketika Umar menghunus pedang ke Saad, Saad berkata “ Hai Umar lihatlah keluargamu, Adik iparmu telah masuk Islam, mendengar hal itu Umar langsung menuju ke rumah saudara perempuanya, di sana ternyata Sayyidina Kaab sedang belajar Al-Quran dengan Adik perempuan Umar dan Suaminya, ketika melihat pintu terkunci Umar teriak , karna mendengar teriakan umar  Sayyid Kaab sembunyi di dalam dan lembaran Qur’an di luar, seketika di bukakanya pintu umar memukulkan sesuatu yang di tanganya kearah adik perempuanya hingga berdarah “ umar bertanya apakah kamu telah menjadi musuh dirimu sendiri dengan mengikuti Agama buruk ini “ Adik iparnya menjawab “bagai mana jika Agama baru ini benar” mendengar jawaban itu umar langsung menarik janggut adik iparnya seraya menjatuhkan ketanah dengan memukuli  sampai puas tetapi adik perempuanya berusaha memisah kan akan tetapi Umar justru menampar adik perempuanya sampai berdarah lalu adi perempuanya berkata ‘ Hai Umar apakah kami di pukuli hanya karena kami masuk Islam , memang kami sudah masuk Islam, dan apapun yang akan kamu lakukan kepada kami lakukanlah” setelah itu pandangan Umar tertuju pada lembaran-lembaran Al Qur’an yang tertinggal di luar,setelah itu emosinya mulai reda , Ia merasa malu atas sikapnya terhadap keluarganya, lalu umar berkata “ Apakah itu, tunjukan kepada ku” ketika umar membaca ayat itu Q.S At-Tahaa Ayat:14 Umar begitu kagum dengan keajaiban Kalamullah itu, setelah itu Umar  berubah sikab seraya berkata “ baiklah sekarang pertemukan aku dengan Muhammad. Seketika menemui Nabi Muhammad yang tadinya ingin Di bunuh justru malah mempersaksikan diri untuk masuk Islam.Ia masuk Islam pada Hari Jum’at Waktu Shubuh.
            Dengan islamnya Umar semangat Orang kafir menurun, meskipun demikian kaum muslim masih sangat sedikit jumlahnya, sedang yang memusuhi mereka tidak hanya orang kafir Mekah akan tetapi seluruh bangsa Arab, Keislamanya menimbulkan kemarahan yang sangat besar bagi kaum Musrikin, dan mereka semakin igin menghabisi kaum muslimin, tetapi kaum muslimin tidak gentar bah kan tetap berani mendirikan sholat di masjidil haram. Bahkan ada yang mengatakan  “Islammnya umar adalah kemenanngan bagi kaum muslim,hijrahnya umar merupakan pertolongan bagi kaum muslimin, dan khalifahanya merupakan rahmat bagi kaum muslimin,(dari kitab usudul Ghabah)[6]

C.     UMAR BIN KHATTAB RA MENJADI KHALIFAH (13-23H/634-644 M)

            Khalifah umat islam sebelum Umar Bin Khattab adalah AbuBakar As-Siddik Sebelum meninggal dunia, rupanya Abu Bakar As-Siddik telah menunjuk Umar bin khattab menjadi penerusnya. Rupanya masa dua tahun bagi khalifah abu bakar as-siddik belumlah cukup menjaga setabilitas keamanan terkendali, maka penunjukan ini di maksudkan untuk mencegah terjadinya perselisihan di kalangan umat islam, ketika Umar Bin Khattab menjadi khalifah , ia berkata kepada umatnya “ Orang-orang arab seperti halnya seekor unta yang keras kepala dan ini akan bertalian dengan pengendara dimana jalan yang akan di lalui,dengan nama Allah, begitulah aku akan menunjukan kepada kamu kejalan yang harus engkau lalui”.[7]
            Pada awalnya terdapat  berbagai keberatan mengenai  rencana pengangkatan Umar, Shahabat Thalhah misalnya, segera menemui Abu Bakar untuk menyampaikan rasa kecewanya.[8]Namun karena Umar adallah orang yang paling tepat untuk menduduki kursi ke khalifahan, maka pengangkatan Umar mendapat persetujuan dan baiat dari semua anggota masyarakat Islam.
            Bahkan Umar bin khattab mendapatknan gelar Amir Al-Mukminin Sehubungan dengan penaklukan-penaklukan yang di lakukan pada masa pemerintahanya.ketika para pembangkang telah di kikis habis pada pemerintahan abu Bakar As-siddik, dan era penaklukan militer telah di mulai maka khalifah Umar menganggap   bahwa tugasnya yang pertama ialah mensukseskan exspedisi yang telah di rintis oleh pendshulunya. Belum satu tahun memimpin Umar tealah menolehkan Tinta emas  dalam sejarah perluasan wilayah kekuasaan ini. Pada tahun 635 M, Damaskus yang merupakan ibu kota Syiria ditundukan, setahun kemudian  wilayah syiria jatuh ke tangan muslimin, Yordania, Pasukan Romawi yang terkenal kuat  itu tunduk kepada pasukan-pasukan Islam[9]. Lalu ekspansi meluas sampai ke damaskus,Hammah,Qinnisrin,Laziqiyah,Aleppo,Basyan dan Yerussalem. Sampai ke Afrika Utara sampai ke kota Aris,Plusium,Babilon sampai Iskandariya di Mesir lalu kota Eufrat dan Tigris Ctesiphone sbagai ibu kota Persia,Isfahan,Jurjan,Tabristan dan Azerbaijan. Dengan kesuksesan ekspansi ini kaum Muslimin menyebutnya dengan “kemenangan dari Segala Kemenangan”.
            Khalifah Umar bin Khattab pun  telah berhasil membuat dasar-dasar bagi suatu pemerintahan yang handal  untuk melayani tuntutan masyarakat baru yang terus berkembang. Umar mendirikan beberapa dewan, membangun baitul mal, mencetak mata uang, membentuk kesatuan tentara untuk melinduni daerah tepal batas,mengatur gaji,mengangkat para hakim dan Menyelenggarakan “hisbah”[10]
            Khalifah Umar Juga meletakan prinsip-prinsip demokrasi dalam pemerintahanya dengan membangun pemerintahan sipil yang sempurna. Kekuasaan umar menjamin hak yang sama bagi setiap warga Negara. Kekhalifahan Bagi Umar tidak memberikan hak istimewa tertentu. Tiada istana atau pakaian kebesaran, baik untuk Umar sendiri maupun bawahanya sehingga tidak ada perbedaan antara penguasa dan rakyat, dan mereka setiap waktu bias di hubungi oleh rakyat.
            Khalifah Umar bukan saja pandai menciptakan peraturan-peraturan baru, tapi juga memperbaiki dan mengkaji ulang terhadap kebijaksanaan yang telah ada jika itu diperlukan demi kemaslahatan umat Islam.Misalnya mengenai tanah yang di peroleh sebab peperangan. Khalifah Umar membiarkan tanah di garap sendiri oleh pemiliknya sendiri di negeri yang telah ia taklukan dan melarang kaum muslim memilikinya karena merekan menerima tunjangan dari baitul mal atau gaji bagi prajurit yang masih aktif. Sebagai gantinya, atas tanah itu di kenakan pajak (Al-Kharaj).[11]
      Umar juga menertibkan system Perpajakan tanah dan system penggajian pegawai. Terkait dengan masalah pajak khalifah Umar Bin Khattab membagi Negara  menjadi dua bagian, yaitu masyarakat muslim dan Non Muslim yang di sebut dengan ad-dzimmi. Merek adalah Negara non muslim yang mendapatkan perlindungan (suaka) dari Negarah
      Bagi warga Negara yang beragama islam, Mereka di wajibkan membayar zakat. Sedangkan bagi non muslimmereka hanya di kenakan jizyah  atau pajak perorangan dan kharaj atau pajak tanah. Sedang dalam soal hokum, khalifah menerapkan peraturan yang berbeda. Bagi muslim di berlakukan hokum islam, sedangkan non muslim di berlakukan hokum sesuai dengan adat istiadat mereka msing-masing. Dan salah satu kebijakan khalifah Umar Bin Khattab adalah penetapan tahun baru hijriyah sebagai tahun baru Islam. Sebenarnya ide penetapan tahun baru islam adalah inisiatif dari ali Bin Abi Thalib ra. Yang kemudian di tanggapi dengan baik oleh sayyidina Umar Bin khattab[12]
     
D.             PENDIDIKAN PADA MASA KEKHALIFAHAN UMAR BIN KHATTAB R.A

            Meluasnya kekuasaan Islam, mendorong  kegiatan Pendidikan Islam bertambah besar, karena mereka yang baru menganut agama Islam ingin menambah ilmu keagamaan  dari sahabat-sahabat yang menerima ilmu langsung dari Nabi. Pada masa ini telah terjadi mobilitas penuntut Ilmu Agama dari Daerah-daerah yang jauh dari Madinah, sebagai pusat Agama Islam. Gairah menuntut ilmu Agama islam ini yng kemudian  mendorong lahirnya sejumlah pembidangan disiplin ilmu keagamaan[13].

            Perkembangan pendidikan pada masa umar Bin Khattab di antaranya:

a.       Lembaga Pendidikan
            Pendidikan masa ini di bawah pengaturan Gubernur. Disamping itu kemajuan bidang pendidikan pun terlihat di berbagai bidang,seperti pos pengiriman surat, kepolisian, baitul mal dan sebagainya.Adapun sumber gaji para pendidik pada waktu itu di ambilkan dari hasil yang di kelola daerah yang di taklukan dan baitul mal.

b.      Materi pendidikan
            Ketika masa Umar Bin Khattab ra menjadi Khalifah, ia menginstruksikan kepada pendidik agar anak-anak di ajarkan : berenang,mengendarai Onta, memanah,  membaca, menghafal syair-syair yang mudah, dan pribahasa.  Dan adapula pendidikan Al-qur’an dan tafsirnya, hadis dan mengumpulkanya, dan fiqih.Ilmu-ilmu duniawi dan filsafat belum di kenal pada saat itu.

c.       Pendidik
            Pada masa khalifah Umar yang menjadi pendidik adalah beliu sendiri, serta Guru-guru yang beliau angkat. Umar merupakan seorang pendidik yang sering melakukan penyuluhan pendidikan di kota Madinah. Beliau juga menerapkan pendidikan di kota-kota dan di pasar-pasar, serta menujuk guru-guru dari Daerah-daerah yang di taklukan itu, dengan tugas mengajar isi Al-Qur’an dan ajaran Islam lainya, seperti fiqih kepada penduduk yng baru Islam, di antara sahabat yang di tunjuk Khalifah menjadi guru di antaranya Abdurrahman Ibnu Ma’qal, Imran Ibnu Al-hashim, Abd Al-Rahman Ibn Ghannam, Hasan Ibn Jabalah[14].

E.     MASA-MASA AKHIR SAYYIDINA UMAR BIN KHATTAB R.A

            Umar telah memberikan larangan kepada tawanan perang yang telah baligh untuk memasuki madinah, peraturan ini terus berlaku hingga suatu ketika Al-Mughirah Bin Syu’bah, Wali Kota waktu itu menyurati Umar bin khattab  dan memberitahukan tentangseorang hamba sahaya yang pandai membuat kerajinan, darang surat itu uga memohon agar Umar agar memperbolehkan sang hamba sahaya memasuki madinah, hamba sahaya itu mempunyai banyak pekerjaan yang berguna bagi orang banyak. Ia seorang pande besi, pengukir, dan pemahat. Demikian bunyi suratyang di tulia al-mughirah.
            Dengan menimbang hal tersebut Umar mengizinkan mengirimkan hamba sahaya ke madinah. Al-Mughirah pun memungut 100 dirham perbulan kepada hamba sahaya. Karena merasa keberatan dengan pungutan itu, sang hamba sahaya itu datang mengadu kepada Umar r.a bahwa paak yangdi tanggungnya itusangat berat. Namun Umar membantah dengan berkata bahwa jumlah itu sangatlah sekali tidak banyak. Mendengar itu sang hamba sahaya itupun pergi dengan rasa marah dan dongkol.
            Selang berapa malam berikutnya umar memanggil hamba sahaya itu dan mengatakan kepadanya “ bukankah kamu telah mengatakan kepadaku,kalau aku mau aku dapat membuatkan alat penggiling yang menggunakan angin?”.
            Lalu dengan pandangan sinis hamba sahaya itu menoleh ke arah Umarsambil berkata “ sungguh aku akan membuatkan untukmu sebuah penggiling yang akan di perbincangkan oleh orang banyak” setelah hamba sahaya mengucapkan kata-kata itu tadi, umar langsung menoleh ke arah sahabat seraya berkata “hamba sahaya ini  baru saja telah mengancamku”.
            Tak lama kemudian hamba sahaya itu yang tak lain adalah seorang Majusi bernama Abu Lu’lu’ah telah menyelipkan sebilah pisau bermata duadi pinggangnya. Ia bersembunyi di salah satu sudut masjid dalam kegelapan penghujung malam itu, ia terus menunggu Umar di situ.
            Beberapa saat kemudian Umar datang untuk membangunkan orang- orang untuk melakukan sholat ama’ah shubuh, ketika Umar mendekat ke Abu lu’lu’ah, tak lama kemudian Abu lu’lu’ah menghujamkan belati ke arah Umar tiga kali tikamanya mengenai Umar r.a saat itu abu lu’lu’ah jugamenikam dua belas laki-laki lain dan enam di antaranya meninggal duniaditengah kegaduhan itu seorang laki-laki asal irak datang dan melempar kain  besar ke arah Abu Lu’lu’ah sehingga dia tidak bisa melihat dan seketika itu ia menikam tubuhnya sendiri sehingga ia tewas seketika.

F.      SAAT-SAAT KRITIS SAYYIDINA UMAR R.A

            Dalam riwayat lain di katakan bahwa Sayyidina Umar meninggal ketika sedang Baris shaf ketika hendak takbiratul ikhram, akibat tikaman itu tubuh Umar roboh dandi gotong oleh sahabat di bawa ke rumahnya seketika itu matahari hampir terbit. Abdurrahman langsung menggantikan imam dengan membaca surat yang pendek pendek,dalam keadaan kritis tersebut Orang-orang memberikan perasan anggur akan tetapi perasan anggur justru keluar dari luka tikaman itu, lalu orang orang memberikan air susu dan ternyata air susu itu pula keluar dari  luka tikaman itu melihat hal itu orang orang menenangkanya dan berkata “ tak perlu ada yang engkau khawatirkan”
            Umar menjawab “tentu jikala ada yang perlu di khawatirkan karena pembunuhan,pasti sekarang ini aku sudah mati terbunuh!” orang yang mendengarkan Umar pun kagum seraya berkata” benar pasti demikian yang terjadi”.  Umar pun berkata “seandainya aku memiliki emas sebesar bumi ini sungguh akan ku gunakan untuk menebus driku dari mala petaka kiamat. Adapun perkara kekhalifahan aku perserahkan kepada permusyawaratan Usman bin affan, Ali Bin Abi Thalib, Thalhah, Az zubair ibnu awwam, Abdurrahman Bin auf, Saad Bin Abi Waqosh Umar pun memerintahkan Shuhaib untuk mengimami Sholat.
Dalam keadaan kritis umar uga mengatakan “segala puji bagi allah yang telah tidak menentukan kematian ku kepada orang yang telahmengaku dirinya muslim.”
Umar kemudian memanggil putranya Abdullah dan berkata” wahai abdullah Prikasalah jumlah utangku berapa semua”
            Setelah di itung ternyata utang nya sebesar 86 ribu atau sekitar itu. Maka Umar berkata “ jika hata keluarga Umar cukup Untuk membayar utang itu maka bayarlah, namun ika tidak maka mintalah pada bani addi, namun jika belum cukup pula maka mintalah kepada kaum qurays.
            Umar kemudian menyuruh abdullah “wahai abdullah pergilah amu menjumpai ummul mukminin dan aisyah dan katakan kepadanya Umar mohon di izinkan untuk di makamkan di depan sahabatnya Rasullullah dan abu bakar”.
            Abdullah segera pergi menemui Aisyah dan segera menyampaikanya Aisyahpun berkata” sebenarnya tempat itu ingin ku peruntukkan untuk diriku sendiri akan tetapi pada hari ini aku lebihmengutamakan Umar dari padadiriku”
Amdullah kemudian kembali kepada ayahnya dan mengatakan bahwa ummul mukminin memperkenankan hal itu, dan Umarlangsung berkata Alhamdu lillah.
            Ketika ada orang yang hadir di sana dan mengatakan “ Wahai amirul mukminin  angkat dan wasiatkanlah bagi kami seorangkhalifah penggantimu”
Umar menawab “ aku tidak melihat seorangpun yang lebih pantas dalam masalah ini selainbeberapa orang yang ketika Rasullullah saw wafat beliau ridho kepada mereka”.
            Umar kemudian menyebutkan enam nama sahabat di antaranya Usman Bin affan, Ali Bin Abi Thollib, Thalhah, Az zubair Ibnul  Awwam, Abdurrahman Bin auf,  dan Saad Bin Abi waqosh. Ikut hadir pula di antara mereka Abdullah Bin Umar  akan tetapi ia tidak menentukan apa apa akan ferkara ini[15].



























BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
            Umar Bin Khattab Bin Nufail Al-mahzumi Al Quraisy Bin Abdul Uzza dari suku  Bani Ady. Sedangkan Ibunya bernama Al Hantamah Binti Hasyim.Di tinjau dari Kakeknya  yang bernama Ka’ab, makaUmar Bin Khattab masih Keturunan dengan Rasulullah saw.
            Umar Bin Khattab di lahirkan 13 tahun setelah penyerangan Raja Abrahah ke Ka’bah (‘Ammul fiil) jadi usianya 13 tahun lebih mudah dari pada Rasullullah saw.Umar Bin Khattab masuk islam pada tahun ke lima dari kerasulan. Umar mempunyai pengaruh besar bagi kejayaan islam sebab tetkala masuk islam ia menolak untuk menyembunyikan dirinya yang telam menjai muslim, dengan keyakinan bahwa tidak ada yang akan berani menentang dirinya. Bahkan ada yang mengatakan  “Islammnya umar adalah kemenanngan bagi kaum muslim,hijrahnya umar merupakan pertolongan bagi kaum muslimin, dan khalifahanya merupakan rahmat bagi kaum muslimin,(dari kitab usudul Ghabah).
            Khalifah Umar bin Khattab pun  telah berhasil membuat dasar-dasar bagi suatu pemerintahan yang handal  untuk melayani tuntutan masyarakat baru yang terus berkembang. Umar mendirikan beberapa dewan, membangun baitul mal, mencetak mata uang, membentuk kesatuan tentara untuk melinduni daerah tepal batas,mengatur gaji,mengangkat para hakim dan Menyelenggarakan “hisbah”.








DAFTAR PUSTAKA

Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi.2011.Fadhail A’mal,(Bandung: Pustaka Ramadhan ).
Syamsul Munir Amin.2015.Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:Amzah)
Ust.Labib,Ust.M.Ridho.2003. 10 Sahabat Di Jamin Masuk Surga,(Surabaya: Gali Ilmu).
Abdurrahman Umairah.2002. Tokoh-Tokoh Yang Di Abadikan AL-QUR’AN,(Jakarta:Gema Insani Press).
Bahaudin.2001. Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia).
Zuhair Mahmud.2003.Wasiat-Wasiat Akhir Hayat,(Jakarta:Gema Insani Press).
Ramayulis.2011.Sejarah Pendidikan Islam,( Jakarta: Kalam Mulia).
Bahrani Suyantara.2011.Sejarah Kebudayaan Islam,(Bogor: Yudistira).






[1]Labib,M.Ridho,10 Sahabat Di Jamin Masuk Surga,(Surabaya: Gali Ilmu,2003),Hal 38
[2]Abdurrahman Umairah,Tokoh-Tokoh Yang Di Abadikan AL-QUR’AN,(Jakarta:Gema Insani Press,2002),hal.12
[3]Labib,M.Ridho,10 Sahabat Di Jamin Masuk Surga,( Surabaya:Gali Ilmu,2003),Hal 39
[4]Ibnu Hisyam,Jilid 1, hal. 364-370.
[5]Bahaudin, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,2001). Hal 403
[6]Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi, Fadhail a’mal,(Bandung: Pustaka Ramadhan,      ) hal.19-21
[7]Hasan Ibrahim Hasan,tarikh Al-Islam As-Siyasi wa Ad-Dini was-Saqofi wa Al-ijtima’i,(   Kairo:Maktabah An-Nahdhah Al-Misyriyah, Cet ke-9,1979,Hlm.210.
[8]At-Tabari tarikh At-tabri,jilid III,Mesir : Darul Ma’arif,1962, hlm.429.
[9]Syamsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:Amzah,2015) hal.99
[10]Hisbah bertugas sebagai pengawas pasar, mengotrol timbangan dan takaran,menjaga tata tertib,kesusilaan dan sebagainya.
[11]Syamsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:Amzah,2015) hal.102-103.
[12] Bahrani Suyantara,Sejarah Kebudayaan Islam,(Bogor: Yudistira,2011) hal. 29-30.
[13]Karsidjo Djojosuwarno,Life Of Omar the Great,terjemahan,(Bandung,1981)hlmn.387
[14]Ramayulis,Sejarah Pendidikan Islam,( Jakarta: Kalam Mulia,2011).hal.57-59 .
[15]Zuhair Mahmud,Wasiat-Wasiat Akhir Hayat,(Jakarta:Gema Insani Press,2003)hal 25-27.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Umat islam akan menyesal jika tidak memperhatikan hal ini

Perhatikanlah hadis nabi yang di kutip dari kitab  berikut ini. سَيَأْتِيْ زَمَانٌ عَلَى اُمَّتِيْ يَفِرُّوْنَ مِنَ الْعُلَمَاءِ وَ...