Jumat, 10 Juni 2016

islam pada awal masuknya islam diindonesia

ISLAM PADA AWAL MASUKNYA DI INDONESIA
(Sejarah Peradaban Islam)

Dosen :
Bpk. M.Indra Syahputra.M.Pd.I

             Di susun Oleh:

M.Mahfudz Nasir : 1511010297
M.Asrori                :1511010299
Herma Santika       : 1511010275
Tugas Kelompok 10 Kelas F Semester 1





JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Islam Pada Awal Masuknya Islam Ke Indonesia” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bpk. M.Indra Syahputra.M.Pd.I Dosen Mata Kuliah Sejarah peradaban Islam Islam yang telah memberikan tugas ini kepada kami .
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Islam pada Masa awal masuknya islam ke indonesia, Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.






Bandar Lampung, 12 Desember 2015



Penyusun

DAFTAR ISI
                                                                                                                      Hal
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................
A.     Latar Belakang..................................................................................
B.     Rumusan Masalah..............................................................................
C.     Tujuan Penyusunan............................................................................

BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................
A.     Kedatangan Islam Di Indonesia .........................................................
B.     Jalur Dan Cara Islamisasi Di Indonesia ..............................................
C.     Kerajaan-Kerajaan Islam Sebelum Penjajahan Belanda .....................


BAB III
PENUTUP...................................................................................................
A.     Kesimpulan........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Sejak Zaman Pra sejarah, penduduk kepulauan indonesia di kenal sebagai pelayar-pelayar yang sanggup mengarungi lautan lepas. Sejak awal masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan perdagangan antara kepulauan indonesia dengan berbagai daerah asia Tenggara.                                                                                     Pedagang-pedagang muslim asal arab,persia, india, juga sudah ada yang sampai ke kepulauan indonesia intuk berdagang. Ketika islam pertamakali berkembang di timur tengah. Hubungan perdagangan ini juga menjadi hubungan penyebaran agama yang lama semakin insentif. Dan di indonesia penyebaran islam sangat di terima dengan mudah oleh masyarakat indonesia kala itu karena beberapa faktor. Dan di indonesia kala penyebaran agama islam banyak sekali jalur-jalur yang di gunakan, dan banyak sekali kerajaan-kerajaan islam kala itu.              Dan di sini pemakalah akan mencoba menjelaskan tentang masuknya islam di indonesia , proses penyebaranya, dan kerajaan-kerajaan islam di indonesia kala sebelum era penjajahan belanda.

B.     Rumusan Masalah
1.              Bagai mana Proses masuknya Islam di Indonesia?
2.              Bagai mana Jalur islamisasi di indonesia?
3.             Apa saja kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia sebelum penjajahan belanda?

C.     Tujuan
1.      Agar mengetahui Proses masuknya Islam di Indonesia.
2.      Agar memahami Jalur Islamisasi di Indonesia.
3.      Agar mengetahui Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia sebelum penjajahan Belanda.
BAB II
PEMBAHASAN

A.     MASUKNYA ISLAM DI  INDONESIA

            Ada 2 pendapat mengenai masuknya islam di indonesia.Pertama, Pendapat lama, yang mengatakan bahwa islam masuk ke indonesia pada abad ke-13 M. Pendapat ini di kemukakan oleh parah sarjana, antara lain N.H. Krom dan Van Den Berg. Kemudian ternyata pendapat lama tersebut mendapat sanggahan  dan bantahan.[1]Kedua, pendapat baru yang mengatakan bahwa islam masuk ke indonesia pada abad ke-7 M atau abad 1Hijriyah. Pendapat baru ini di kemukakan oleh  H. Agus Salim, M. Zainal Arifin Abbas, Hamka, Sayed Alwi bin Tahir alhadad, A. Hasjmy, dan Thomas W. Arnold.[2]
            Menurut kesimpulan  “Seminar Masuknya Islam di indonesia” di Medan tahun 1963, Islam masuk ke Indonesia sudah semenjak abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 M.
            “Seminar Masuknya Islam di Indonesia” tersebut menghasilkan keputusan sebagai berikut.
1.      Menurut sumber-sumber yang kita ketahui, Islam untuk pertama kalinya telah masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah (abad ke-7 Masehi) dan langsung dari Arab.
2.      Daerah yang  pertama di datangi oleh Islam ialah pesisir Sumatra, dan bahwa setelah terbentuknya masyarakat Islam, maka raja Islam yang pertama  berada di Aceh.
3        Dalam proses pengislaman selanjutnya, orang-orang Indonesia ikut aktif mengambil bagian.
3.      Mubaligh-mubaligh Islam yang pertama-tama itu selain sebagai penyiar Islam juga sebagai saudagar.
4.      Penyiaran Islam di Indonesia dilakukan dengan cara damai.
5.      Kedatangan Islam ke Indonesia, membawa kecerdasan dan peradaban yang tinggi  dalam membentuk kepeeribadian bangsa Indonesia.[3]

            Orang Islam yang pertama mengunjungi  Indonesia Kemungkinan besar adalalah saudagar Arab pada abad ke-7 yang singgah di Sumatra dalam perjalanan menuju ke Cina. Menyusul mereka adalah saudagar dari Gujarat yang berdagang lada dan yang telah membangun sejak tahun 1100 percampuran yang unik antara perdagangan dengan usaha  mengembangkan Islam  di Indonesia. Bahkan di ceritakan  bahwa ketika Islam berkembang pada abad pertama, 1H (7 Masehi), rasulullah telah mengutus Sa’ad bin abi Waqqash berziarah pada Kaisar Cina dan memperkenalkan Islam di negri Cina. Diketahui  pada abad pertama Hijriyah sudah ada pemukiman masyarakat muslim di kanton. Bahkan Syed Naguib Al-attas, dalam karangannya Prelimary Statement on the Malay-Indonesia Archipelago, menyebutkan bahwa orang-orang muslim yang berpindah dari kanton pada abad pertama Hijriyah (abad ke-7 M), Kemudian bermukim di Palimbang dan Kedah. Mereka yangg bermukiim di sana telah menjalankan ibadah dan Adat –istiadat Islam dengan sangat baik.  Pendapat sanada mengenai masuknya Islam di abad pertama hijriyah, dikemukakan pula oleh Thomas W. Mengatakan, “mungkin agama ini telah di bawa kemari oleh pedagang-pedagang Arab sejak abad-abad pertamaa hijriyah, lama sebelom kita memiliki catatan sejarah di mana sebenarnya pengaruh mereka telah mulai terasa”.[4]
            Menurut Arnold meskipun baru abad ke-9, para ahli ilmu bumi arab menyebut-nyebut kepulauan Indonesia di dalam tulisan-tulisan mereka. Namun, dalam tarikh Cina pada tahun 674 M, tersebut suatu catatan tentang seorang pemimpin Arab yang menetap di pantai barat Sumatra.
            Menurut hemat penulis, pendapat yang mengataakan bahwa Islam masuk ke Indonesia  sejak abad pertama hijriyah (abad ke-7 M), dan langsung daari arab, itu lebih kuat, mengingat beberapa alasan yang telah di kemukakan diatas. Bahkan dimungkinkan bahwa sejak masa hidup Nabi Muhammad SAW, agama Islam telah masuk kedaerah Nusantara. Menurut literatur kuno Tiongkok, sekitar tahun 625 M telah ada sebuah perkampungan Arab Islam di pesisir Sumatra (Barus).[5]  Jadi hanya 9 tahun sejak Rasulullah SAW, memproklamirkan dakwa Islam secara terbuka, di pesisir Sumatra suda terdapat  perkampungan Islam.[6] Menengok catatan sejarah,pada seperempat abad ke-7 M, kerajaan Budha Sriwijaya tengah berkuasa atas Sumatra. Untuk bisa mendirikan sebua perkampungan yang berbeda dari agama resmi kerajaan perkampungan Arab Islam tentu membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelom di izinkan penguasa atau raja,
Harus bersosialisasi dengan baik terlebih dahulu kepada penguasa hingga akrab dan di percaya oleh kalangan kerajaan Buddha Sriwijayah oleh kalangan kerajaan maupun rakyat sekitar. Di samping itu, menambah populasi muslim di wilayah yang sama, yang berarti para pedagang Arab ini melakukan pembauran dengan jalan menikahi perempuan-perempuan pribumi  dan memiliki anak, setelah semua itu terpenuhi baru mereka para pedagang Arab Islam ini bisa mendirikan sebuah kampung di mana nilai-nilai Islam bisa hidup di bawah kekuasaan kerajaan Buddha Sriwijaya.
            Akan tetapi, pada periode ini Islam belom berkembang  secara menyeluruh dan hanya beberapa wilayah yang sudah memeluk Islam, yang di samping menyebarkan Islam, misalnya sebagian Sumatra dan sebagian pantai utara Jawa.        
             Adapun perkembangan selanjutnya, Islam berkembang secara  lebih besar pada abad ke-12 M yang di bawa oleh para mubaligh islam,  Mereka juga sebagai saudagar. Adapun dari periode ini, Islam di kembangkan oleh saudagar dari Arab dan mungkin saudagar dari Gujarat serta penduduk pribumi sendiri.
             Sejak islam di kenal di indonesia itulah, islam terus berkembang pesat. Menurut para sejarawan, Islam masuk ke Indonesia melalui beberapa jalur , sehingga dengan cepat dapat di terima oleh masyarakat indonesia yang waktu itu masih kuat menganut paham lama, yaitu menganut agama Hindu, Buddha, bahkan Animisme dan dinamisme.
B.     JALUR DAN CARA ISLAMISASI DI INDONESIA
            Menurut uka tjandrasasmita, saluran atau jalur islamisasi yang berkembang ada enam[7], yaitu :
1. Jalur perdagangan
Uka Tjandrasasmita menyebutkan bahwa para pedagang muslim banyak yang bermukim di pesisir pulau jawa yang penduduknya ketika itu masih kafir. Mereka berhasil mendirikan masjid-masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan karenanya anak-anak orang muslim itu menjadi orang jawa dan kaya-kaya. Di beberapa tempat, pengusa-penguasa jawa yang, yang menjabat sebagai bupati-bupati majapahit yang di tempatkan dipesisir utara jawa banyak yang masuk islam, bukan hanya faktor politik dalam negeri yang sedang goyah, tetapi terutama karena faktor hubungan ekonomi perdagangan-perdagangan muslim. Dalam perkembangan selanjutnya mereka mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya.
2. Jalur perkawinan
Dari sudut ekonomi pedagang muslim memiliki setatus ekonomi yang lebih baik, sehingga banyak puteri bangsawan tertarik untuk menjadi istri saudagar-saudagar itu. Sebelum kawin mereka di islamkan terlebih dahulu. Setelah merekan memiliki keturunan, lingkungan mereka makin luas. Akibatnya timbul kampung-kampung, daerah-daerah, dan kerajaan-kerajaan muslim. Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan apabila terjadi antar saudagar muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati, karena raja, adipati, atau bangsawan itu kemudian turut mempercepat proses islamisasi.
3. Jalur tasawuf
Pengajaran tasawuf atau para sufi,  Mereka mahir dalam hal magis dan memiliki kekuatan-kekuatan menyembuhkan, mengajarkan teosofi yang bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat indonesia. Dengan tasawuf bentuk islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi memiliki persamaan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan di terima.

4. Jalur pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melaui jalur pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai, dan ulama-ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama, dan kiai mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing kemudian berdakwah ke tempat tertentu mengajarkan islam. Misalnya, pesantren yang didirikan oleh raden rahmat di ampel denta surabaya dan sunan giri di giri. Keluaran pesantren giri ini banyak yang diundang kemaluku untuk mengajarkan islam.
5. Jalur kesenian
Kesenian yang paling dikenal adalah wayang. Dikatakan, sunan kali jaga adalah tokoh yang mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta upah, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya mengucap kalimat syahadat. Kesenian –kesenian lain juga di jadikan sebagai islamisasi seperti sastra, seni bangunan, dan seni ukir.
6.  Jalur politik
Dimaluku dan sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk islam setelah rajanya memeluk islam terlebih dahulu.demi kepentingan politik kerajaan-kerajaan islam memerangi kerajaan-kerajaan non islam. Kemenangankerajaan islamsecara politis menarik penduduk kerajaan bukan islam itu masuk islam. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam ke Indonesia. Sebagai mana diketahui,melalui jalur politik para walisongo melakukan stategidakwa merekadi kalangan parapembesar kerajaan seperti Majapahit,Pajajaran, bahkan para walisongo juga mendirikan Kerajaan Cirebon dan kerajaan Banten.[8]

C.     KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM SEBELUM PENJAJAHAN BELANDA

1.Samudra pasai
Kerajaan islam ini terletak di pesisir timur laut aceh. Kemunculanya sebagai kerajaan islam di perkirakan mulai awal pertengahan abad ke-13 M, sebagai hasil dari proses islamisasi  daerah-daerah pantai yang pernah di singgahi pedagang pedagang muslim  sejak abad ke-7,ke-M, dan seterusnya.[9]                               Malik Al-Saleh, raja pertama itu, merupakan pendiri kerajaan tersebut. Hal itu diketahui melalui tradisi hikayah Raja-raja Pasai,Hikayah Melayu, dan juga hasil penelitian atas beberapa sumber yang dilakukan sarjana-sarjana Barat,Khususnya para sarjana belanda, seperti Snouck Hurgronye,J.P. Molquette,J.L Moens. J.Hushoff poll, G.P. Rouffaer, H.K.J.Cowan, dan lain-lain.                      Dalam hikayah raja raja pasai di sebutkan gelar Al Malik Al-Saleh sebelum menjadi Raja adalah merah sile atau merah silu. Ia masuk islam berkat pertemuanya dengan syekh ismail ,seorang utusan syarif mekah, yang kemudian memberinya gelas sultan Al malik Al-saleh.                                                                                 Merah silu adalah putr merah gajah, nama merah merupakan gelar bangsawan yang lazim di sumatraUtara. Selu kemungkinan berasal dari sungkala yang berasal dari sanskrit Chula.dari hikatar tersebut, terdapat petnjuk bahwa tempat pertama sebagai kerajaan samudra pasai adalah murah sungai peusangan.                  

Pendapat bahwa islam telah berkembang di sana sejak awal abad ke-13 M, di dukung oleh berita Cina dan Pendapat Ibnu Batutah yang pada pertengahan abad ke 14M (tahun 746 H\1345 M) mengunjungi samudra pasai yang ketika itu kerajaan sedang di perintah oleh sultan Malik Al-Zahir, putra Malik As-saleh. dalam perjalananya dari Delhi ke China. Ibnu batutah menyatakan bahwa sanya islam sudah hampir satu abad lamanya di siarkan di samudra pasai. Ia meriwayatkan keshalehan, kerendahan hati, dan semangat keagamaan rajanya yang seperti rakyatnya, mengikuti madzhab syafi’i. Berdasarkan beritanya pula kerajaan samudra pasai itu merupakan tempat berkumpul ulama-ulama dari berbagai negeri islam untuk berdiskusi masalah keagamaan  dan kedunian.[10]                        Kerajaan samudra pasai berakhir tahun 1524 M, ketika direbut oleh kerajaan Aceh Darussalam di bawah pimpinan Sultan Ali Mughayat Syah.[11]

2.Aceh Darussalam
Kerajaan aceh terletak di daerah yang sekarang dikenal dengan nama kabupaten aceh besar. Di sini pula terletak ibu kotanya. Kurang begitu tau pula kapan pertama berdirinya kerajaan ini . Anas mahmud berpendapat, kerajaan aceh berdiri pada abad ke 15 M, di atas puing puing kerajan lamori,oleh Muzaffar Syah(1465-1497 M). Dialah yang membangun kota aceh darussalam[12]                                 Menurut H.J.de Graaf, Aceh menerima islam dari pasai yang kini menjadi bagian wilayah aceh dan pergantian agama di perkirakan mendekati pertengahan abad ke 14. Ali mughayat syah meluaskan wilayah kekuasaan ke daerah pidie, kemudian ke pasai 1524 M.dengan kemenanganya terhadap dua kerajaan tersebut, aceh dengan mudah melebar senyapkan kekuasaanya ke sumatra timur.puncak kekuasaan kerajaan aceh terletak pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1608-1637). Pada masa aceh menguasai seluruh pelabuhan di pesisir timur dan barat sumatra Dari aceh, Tanah gayo yang berbatasan di islamkan, juga Minang Kabau, Hanya Orang-Orang Kafir batak yang menangkis kekuatan islam yang datang , bahkan mereka meminta bantuan portugis . sultan iskandar tidak terlalu bergantung pada bantuan turki usmani yang jaraknya jauh. Untuk mengalahkan Portugis Sultan kemudian bekerja sama dengan musuh portugis, yaitu blanda dan inggris.                                                                                                                                  Tidak seperti iskandar muda  yang memerintah dengan tangan besi, Penggantinya, Iskandar Tsani,bersikap lebih liberal, Lembut,dan Adil Pada Masanya, Aceh terus berkembang untuk masa beberapa tahun. pengetahuan agamanya maju dengan pesat. Akan tetapi kematianya di ikuti oleh masa-masa bencana. Tetkala sultan-sultan perempuan menduduki singgasana pada tahun  1641-1699. hingga menjelang abad ke-18 M kesultanan Aceh merupakan bayangan Belaka dari Masa Silam dirinya, tanpa kepemimpinan dan kacau balau.

D.     TUMBUH N BERKEMBANGNYA KERAJAAN –KERAJAAN ISLAM DI JAWA

1.      Demak
Perkembangan islam di jawa bersamaan waktunya dengan melemahnya posisi Raja Maja pahit. Hal itu memberi peluang kepada penguasa islam di pesisir untuk membangun pusat-pusat kekuasaan yang Independen. Di bawah pimpinan Sunan Ampel Denta. Wali songo bersepakat mengangkat Raden Fatah menjadi raja pertama kerajaan Demak. Kerajaan islam pertama di jawa  dengan gelar senopati jimbun Ngabdurrahman Panembangan Sayidin Panatagama. Rden fatah dalam menjalankan pemerintahanya di bantu oleh para Ulama, Wali songo. Sebelumnya Demak bernama Bintoro merupakan daerah visual majapahit  yang di berikan raja majapahit kepada Raden fattah. Lambat laun daerah ini menjadi pusat perkembangan agama islam yang di nslenggarakan oleh Para wali.                                             Pemerintahan raden fattah berlangsung kira kira  di akhir abad ke 15mhingga awal abad ke 16. Dikatakan bahwa ia anak raja majapahit  dari seorang ibu muslim keturunan cempa. Ia di gantikan oleh anaknya Sambarang Lor, di kenal juga dengan nama Pati unus. Pati unus baru berumul 17 thn  ketika menggantikan ayahnya  sekitar tahun 1507. Tidak lama setelah naik tahta ia merencanakan serangan terhadap malaka. Semangat perangnya semakin memuncak ketika malaka di kalahkan oleh portugis pada tahun 1511. Akan tetapi, sekitar pergantian tahun 1512-1513 tentaranya mengalami kekalahan besar.Pada masa ketiga ini lah islam di kembangkan ke seluruh tanah jawa sampain ke sumatra selatan. Dan demak menaklukan madiun,Blora,Surabaya,pasuruan,lamongan,blitar, wirasaba, dan kediri. Palembang dan banjar masin mengikuti kekuasaan demak.[13]

2.      Kerajaan Panjang
 Kerajaan islam panjang merupakan kelanjutan dari kerajaan demak, kerajaan demak di dirikan oleh jaka tingkir yang berasal dari penging. Ia adalah menantu dari sultan trenggono yang di beri kekuasaan di panjang. Setelah ia mengambil alih kekuasaan dari tangan aria panangsangan pada tahun 1564 M, seluruh kebesaran kerajaan di pindahkan ke panjang, dan ia bergelar Sultan Hadiwijaya. Pada masa pemerintahan Sultan Hadawijaya, ia berusaha memperluas wilayah kekuasaanya ke pedalaman ke arah timur sampai ke madiun. Setelah itu ia menaklukan blora pada tahum 1554 M,  dan kediri pada tahun 1577 M. Pada btahun 1581 M  ia mendapat pengakuan ndari raja jawa sebagai raja islam.                 Sepeninggal Sultan Hadiwijaya pada tahum 1587 M kedudukan di gantikan oleh aria penggiri, Anak sunan Prawoto,Sementara anak Sultan Brawijaya, yaitu pangeran Benowo di beri kekuasaan di jipang. Akan tetapi ia melakukan pemberontakan kepada aria penggiri dan mendapatkan bantuan dari senopati mataram. Usahanya itu berhasil dan ia mendapatkan bantuan dari senopati mataram berupa atas hak waris ayahnya. Akan tetapi,  iya menolak tawaran tersebut dan hanya meminta pusaka kerajaan panjang untuk di pindahkan ke mataram. Dengan demikian, kerajaan panjang berada di bawah perlindungan mataram, Yang kemudian menjadi daerah kekuasaan mataram.

3.      Kerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islam di dirikan oleh panembahan senopati. Setelah permohonan senopati mataram atas penguasa panjang berupa pusaka kerajaan di kabulkan, keinginanya sebagai raja sbenarnya sudah terpnuhi. Sebab dalaqm tradisi jawa, penyerahan seperti itu berarti penyerahan kekuasaan.  Senopati berkuasa sampai tahun 1601 M, sepeninggalanya, ia di gantikan oleh putranya yang bernama Mas jolang yang terkenal dengan sultan Seda ing krapyak yang memerintah sampai tahun 1613 M. Sultan seda kemudian di gantikan oleh sultan agung yang bergelar Sultan Agung  Hanyokrokusumo Sayidin panataagama Khalifatullah ing tanah jawi (1613-1646 M).                                                                    

4.      Kerajaan Cirebon
Kerajaan cirebon merupakan kerajaan islam pertama di daerah jawa barat. Kerajaan ini di dirikan oleh sunan gunung jati. Sunan gunung jati di perkirakan lahir pada tahun 1448 M dan wafat pada tahun 1568 M dalam usia 120 tahun. Karena kedudukanya sebagai wali songo ia mendapat penghormatan dari raja-raja di jawa seperti demak dan panjang.                                                                                      Setelah sunan gunung jati wafat ia di Gantikan oleh cicitnya yang bergelar pangeran ratu atau panembahan ratu. Panembahan ratu wafat pada tahun 1650 M dan di gantikan oleh anaknya yaitu panembahan Griliya. Sepeninggalanya kesultanan cirebon di diperintahkan oleh kedua putranya, yaitu martawijaya atau panembahan sepuh yang memerintah kesultanan kesepuhan dengan gelar syamsuddin, dan Kartawijaya atau panembahan  anom yang memerintah kesultanan kaniman dengan gelar Bahrudin.

5.      Kerajaan Banten
Kerajaan islam banten didirikan oleh sunan gunung jati. Setelah Sunan gunung jati  menaklukan banten pada tahun 1525 M, ia ia kembali ke cirebon dan kekuasaanya, di serahkan kepada anaknya yaitu sultan hasanuddin. Hasanuddin kemudian menikahi putri demak dan di resmikan menjadi panembahan banten pada tahun 1552 M. Ia melanjutkan usaha ayahnya meluaskan wilayah-wilayah islam, yaitu ke lampung dan daerah sekitarnya di sumatra selatan. Setelah sebelumnya tahun 1527 menaklukan sunda kelapa.                                                              Pada tahun 1568 M, ketika kekuasaan demak beralih ke panjang, sultan hasanuddin memerdekakan Banten. Oleh karena itu, ia di anggap sebagai raja islam pertama di banten. Ketika ia meninggal pada tahun 1570 M,  kedudukanya di gantikan oleh putranya yakni pangeran yusuf meninggal pada tahun 1580 M, ia digantukan oleh putranya yakni maulana muhammad bergelar kanjeng ratu banten. Maulana muhammad meninggal pada tahun 1596 M dalam usianya 25 tahun.  Setelah itu kekuasaanya di gantikan oleh anaknya yang masih kecil bernama Abdul Mufakhir mahmus Bdul Qadir ia memerintah secara resmi pada tahun 1638 M.            [14]                                                                                                                                                                                             





















BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
  Ada 2 pendapat mengenai masuknya islam di indonesia.  Pertama, Pendapat lama, yang mengatakan bahwa islam masuk ke indonesia pada abad ke-13 M. Pendapat ini di kemukakan oleh parah sarjana, antara lain N.H. Krom dan Van Den Berg. Kemudian ternyata pendapat lama tersebut mendapat sanggahan  dan bantahan. Kedua, pendapat baru yang mengatakan bahwa islam masuk ke indonesia pada abad ke-7 M atau abad 1Hijriyah. Pendapat baru ini di kemukakan oleh  H. Agus Salim, M. Zainal Arifin Abbas, Hamka, Sayed Alwi bin Tahir alhadad, A. Hasjmy, dan Thomas W. Arnold.
 Menurut uka tjandrasasmita, saluran atau jalur islamisasi yang berkembang ada enam, yaitu :Jalur perdagangan, Jalur perkawinan, Jalur tasawuf, Jalur pendidikan, Jalur kesenian, Jalur politik.                                                           Dan dian tara kerajaan-kerajaan islam sebelum penjajahan belanda yang bisa pemakalah bahas di antaranya adalah: Samudra pasai, Aceh Darussalam, Demak, Kerajaan Panjang, Kerajaan mataram islam, Kerajaan Cirebon, Kerajaan Banten











DAFTAR PUSTAKA

Uka Tjandrasasmita (ED),1984,Sejarah Nasional Indonesia III,Jakarta:PN Balai Pustaka.
Badri Yatim,2013,Sejarah Peradaban Islam,Jakarta:pt rajagrafindo persada.
Samsul Munir,2013. Sejarah Peradaban Islam,Jakarta:AMZAH.






[1]. Endang saifuddin  Anshari, Wawasan Islam, Jakarta: Rajawali Press, 1990, h.253.
[2]. Samsul Munir Amin, Sejarah Masuknya Islam di Indonesia, dalam manarul Qur’an, Jurnal ilmiyah Studi islam universitas sains Al-qur’an (UNSIQ) Wonosobo, Edisi  juli 2002, h.14; Endang Saifudin  Anshari, h.253.
[3].KH. Saifuddin Zuhri, Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di indonesia, Bandung: Al-Maarif, 1981,h. 176. Lihat juga Prof.A. Hasjmy,SejarahMasuk dn Berkembangnya Islam di Indonesia, Bandung: Al-Maarif, 1989.
[4]. Thomas W. Arnold, Sejarah Dakwah Islam, Jakarta: Widjaya, 1981, h.317.
[5]. Rz. Era Muslim, Sejarah Islam Nusantara, dalam Galeri Suara Muslim, Kompilasi:WWW.pakdenono.com.Juni.2007
[6]. Untuk melacak kebenaran dan validitas ini di perlukan  penelitian lebih lanjut.
[7] Uka Tjandrasasmita (ed). Sejarah Nasional Indonesia Iii.(Jakarta: Pn Balai Pustaka, 1984), hlm.188-195

[8] Badri Yatim, Sejarah peradaban Islam, h.203.
[9] Uka Tjandrasasmita (ED),Sejarah Nasional Indonesia III,(jakarta:PN Balai Pustaka, 1984),hlm.3
[10] Badri Yatim,Sejarah Peradaban Islam,(jakarta:pt rajagrafindo persada,2013).hal.205-207
[11]Samsul Munir,Sejarah Peradaban Islam.(Jakarta:AMZAH.2013).Hlmn.333
[12]Anas Machmud,”Turun Naiknya Peranan Kerajaan Aceh Darussalam di pesisir timur Pulau Sumatra”.dalam Ahmad Hasyam.hlmn.286.
[13] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,(Jakarta:Rajawali Perss,2013)Hlmn.205-211.
[14] Samsul Munir,Sejarah Peradaban Islam,(Jakarta:AMZAH,2015).hlmn.335-338

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Umat islam akan menyesal jika tidak memperhatikan hal ini

Perhatikanlah hadis nabi yang di kutip dari kitab  berikut ini. سَيَأْتِيْ زَمَانٌ عَلَى اُمَّتِيْ يَفِرُّوْنَ مِنَ الْعُلَمَاءِ وَ...