ISLAM PADA AWAL MASUKNYA DI INDONESIA
(Sejarah Peradaban Islam)
Dosen :
Bpk. M.Indra Syahputra.M.Pd.I
Di susun Oleh:
M.Mahfudz Nasir : 1511010297
M.Asrori :1511010299
Tugas Kelompok 10 Kelas F Semester 1
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG TAHUN
AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Islam Pada Awal Masuknya Islam Ke
Indonesia” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada Bpk. M.Indra Syahputra.M.Pd.I Dosen Mata
Kuliah Sejarah peradaban Islam Islam yang telah memberikan tugas ini kepada
kami .
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Islam pada Masa awal masuknya islam ke
indonesia, Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Bandar Lampung, 12
Desember 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................
A.
Latar Belakang..................................................................................
B.
Rumusan Masalah..............................................................................
C.
Tujuan
Penyusunan............................................................................
BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................
A.
Kedatangan
Islam Di Indonesia .........................................................
B.
Jalur Dan Cara
Islamisasi Di Indonesia ..............................................
C.
Kerajaan-Kerajaan
Islam Sebelum Penjajahan Belanda .....................
BAB III
PENUTUP...................................................................................................
A.
Kesimpulan........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejak
Zaman Pra sejarah, penduduk kepulauan indonesia di kenal sebagai
pelayar-pelayar yang sanggup mengarungi lautan lepas. Sejak awal masehi sudah
ada rute-rute pelayaran dan perdagangan antara kepulauan indonesia dengan
berbagai daerah asia Tenggara. Pedagang-pedagang muslim asal
arab,persia, india, juga sudah ada yang sampai ke kepulauan indonesia intuk
berdagang. Ketika islam pertamakali berkembang di timur tengah. Hubungan
perdagangan ini juga menjadi hubungan penyebaran agama yang lama semakin
insentif. Dan di indonesia penyebaran islam sangat di terima dengan mudah oleh
masyarakat indonesia kala itu karena beberapa faktor. Dan di indonesia kala
penyebaran agama islam banyak sekali jalur-jalur yang di gunakan, dan banyak
sekali kerajaan-kerajaan islam kala itu. Dan
di sini pemakalah akan mencoba menjelaskan tentang masuknya islam di indonesia
, proses penyebaranya, dan kerajaan-kerajaan islam di indonesia kala sebelum
era penjajahan belanda.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagai mana
Proses masuknya Islam di Indonesia?
2.
Bagai mana
Jalur islamisasi di indonesia?
3.
Apa saja
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia sebelum penjajahan belanda?
C.
Tujuan
1.
Agar mengetahui
Proses masuknya Islam di Indonesia.
2.
Agar memahami
Jalur Islamisasi di Indonesia.
3.
Agar mengetahui
Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia sebelum penjajahan Belanda.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
MASUKNYA ISLAM
DI INDONESIA
Ada 2 pendapat mengenai masuknya
islam di indonesia.Pertama, Pendapat
lama, yang mengatakan bahwa islam masuk ke indonesia pada abad ke-13 M.
Pendapat ini di kemukakan oleh parah sarjana, antara lain N.H. Krom dan Van Den
Berg. Kemudian ternyata pendapat lama tersebut mendapat sanggahan dan bantahan.[1]Kedua, pendapat baru yang mengatakan
bahwa islam masuk ke indonesia pada abad ke-7 M atau abad 1Hijriyah. Pendapat
baru ini di kemukakan oleh H. Agus
Salim, M. Zainal Arifin Abbas, Hamka, Sayed Alwi bin Tahir alhadad, A. Hasjmy,
dan Thomas W. Arnold.[2]
Menurut kesimpulan “Seminar Masuknya Islam di indonesia” di
Medan tahun 1963, Islam masuk ke Indonesia sudah semenjak abad pertama Hijriyah
atau abad ke-7 M.
“Seminar Masuknya Islam di
Indonesia” tersebut menghasilkan keputusan sebagai berikut.
1.
Menurut sumber-sumber
yang kita ketahui, Islam untuk pertama kalinya telah masuk ke Indonesia pada
abad pertama Hijriyah (abad ke-7 Masehi) dan langsung dari Arab.
2.
Daerah
yang pertama di datangi oleh Islam ialah
pesisir Sumatra, dan bahwa setelah terbentuknya masyarakat Islam, maka raja
Islam yang pertama berada di Aceh.
3
Dalam proses
pengislaman selanjutnya, orang-orang Indonesia ikut aktif mengambil bagian.
3.
Mubaligh-mubaligh
Islam yang pertama-tama itu selain sebagai penyiar Islam juga sebagai saudagar.
4.
Penyiaran Islam
di Indonesia dilakukan dengan cara damai.
5.
Kedatangan
Islam ke Indonesia, membawa kecerdasan dan peradaban yang tinggi dalam membentuk kepeeribadian bangsa
Indonesia.[3]
Orang Islam yang pertama
mengunjungi Indonesia Kemungkinan besar
adalalah saudagar Arab pada abad ke-7 yang singgah di Sumatra dalam perjalanan
menuju ke Cina. Menyusul mereka adalah saudagar dari Gujarat yang berdagang
lada dan yang telah membangun sejak tahun 1100 percampuran yang unik antara
perdagangan dengan usaha mengembangkan
Islam di Indonesia. Bahkan di
ceritakan bahwa ketika Islam berkembang
pada abad pertama, 1H (7 Masehi), rasulullah telah mengutus Sa’ad bin abi
Waqqash berziarah pada Kaisar Cina dan memperkenalkan Islam di negri Cina.
Diketahui pada abad pertama Hijriyah
sudah ada pemukiman masyarakat muslim di kanton. Bahkan Syed Naguib Al-attas,
dalam karangannya Prelimary Statement on
the Malay-Indonesia Archipelago, menyebutkan bahwa orang-orang muslim yang
berpindah dari kanton pada abad pertama Hijriyah (abad ke-7 M), Kemudian
bermukim di Palimbang dan Kedah. Mereka yangg bermukiim di sana telah
menjalankan ibadah dan Adat –istiadat Islam dengan sangat baik. Pendapat sanada mengenai masuknya Islam di
abad pertama hijriyah, dikemukakan pula oleh Thomas W. Mengatakan, “mungkin
agama ini telah di bawa kemari oleh pedagang-pedagang Arab sejak abad-abad
pertamaa hijriyah, lama sebelom kita memiliki catatan sejarah di mana
sebenarnya pengaruh mereka telah mulai terasa”.[4]
Menurut Arnold meskipun baru abad
ke-9, para ahli ilmu bumi arab menyebut-nyebut kepulauan Indonesia di dalam
tulisan-tulisan mereka. Namun, dalam tarikh Cina pada tahun 674 M, tersebut
suatu catatan tentang seorang pemimpin Arab yang menetap di pantai barat
Sumatra.
Menurut hemat penulis, pendapat yang
mengataakan bahwa Islam masuk ke Indonesia
sejak abad pertama hijriyah (abad ke-7 M), dan langsung daari arab, itu
lebih kuat, mengingat beberapa alasan yang telah di kemukakan diatas. Bahkan
dimungkinkan bahwa sejak masa hidup Nabi Muhammad SAW, agama Islam telah masuk
kedaerah Nusantara. Menurut literatur kuno Tiongkok, sekitar tahun 625 M telah
ada sebuah perkampungan Arab Islam di pesisir Sumatra (Barus).[5] Jadi hanya 9 tahun sejak Rasulullah SAW,
memproklamirkan dakwa Islam secara terbuka, di pesisir Sumatra suda
terdapat perkampungan Islam.[6]
Menengok catatan sejarah,pada seperempat abad ke-7 M, kerajaan Budha Sriwijaya
tengah berkuasa atas Sumatra. Untuk bisa mendirikan sebua perkampungan yang
berbeda dari agama resmi kerajaan perkampungan Arab Islam tentu membutuhkan
waktu bertahun-tahun sebelom di izinkan penguasa atau raja,
Harus
bersosialisasi dengan baik terlebih dahulu kepada penguasa hingga akrab dan di
percaya oleh kalangan kerajaan Buddha Sriwijayah oleh kalangan kerajaan maupun
rakyat sekitar. Di samping itu, menambah populasi muslim di wilayah yang sama,
yang berarti para pedagang Arab ini melakukan pembauran dengan jalan menikahi
perempuan-perempuan pribumi dan memiliki
anak, setelah semua itu terpenuhi baru mereka para pedagang Arab Islam ini bisa
mendirikan sebuah kampung di mana nilai-nilai Islam bisa hidup di bawah
kekuasaan kerajaan Buddha Sriwijaya.
Akan tetapi, pada periode ini Islam
belom berkembang secara menyeluruh dan
hanya beberapa wilayah yang sudah memeluk Islam, yang di samping menyebarkan
Islam, misalnya sebagian Sumatra dan sebagian pantai utara Jawa.
Adapun perkembangan selanjutnya, Islam
berkembang secara lebih besar pada abad
ke-12 M yang di bawa oleh para mubaligh islam,
Mereka juga sebagai saudagar. Adapun dari periode ini, Islam di
kembangkan oleh saudagar dari Arab dan mungkin saudagar dari Gujarat serta
penduduk pribumi sendiri.
Sejak islam di kenal di indonesia itulah,
islam terus berkembang pesat. Menurut para sejarawan, Islam masuk ke Indonesia
melalui beberapa jalur , sehingga dengan cepat dapat di terima oleh masyarakat
indonesia yang waktu itu masih kuat menganut paham lama, yaitu menganut agama
Hindu, Buddha, bahkan Animisme dan dinamisme.
B.
JALUR DAN CARA
ISLAMISASI DI INDONESIA
Menurut
uka tjandrasasmita, saluran atau jalur islamisasi yang berkembang ada enam[7],
yaitu :
1. Jalur perdagangan
Uka Tjandrasasmita menyebutkan bahwa para pedagang muslim banyak
yang bermukim di pesisir pulau jawa yang penduduknya ketika itu masih kafir.
Mereka berhasil mendirikan masjid-masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari
luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan karenanya anak-anak orang
muslim itu menjadi orang jawa dan kaya-kaya. Di beberapa tempat,
pengusa-penguasa jawa yang, yang menjabat sebagai bupati-bupati majapahit yang
di tempatkan dipesisir utara jawa banyak yang masuk islam, bukan hanya faktor
politik dalam negeri yang sedang goyah, tetapi terutama karena faktor hubungan
ekonomi perdagangan-perdagangan muslim. Dalam perkembangan selanjutnya mereka
mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya.
2. Jalur perkawinan
Dari sudut ekonomi pedagang muslim memiliki setatus ekonomi yang
lebih baik, sehingga banyak puteri bangsawan tertarik untuk menjadi istri
saudagar-saudagar itu. Sebelum kawin mereka di islamkan terlebih dahulu.
Setelah merekan memiliki keturunan, lingkungan mereka makin luas. Akibatnya
timbul kampung-kampung, daerah-daerah, dan kerajaan-kerajaan muslim. Jalur
perkawinan ini lebih menguntungkan apabila terjadi antar saudagar muslim dengan
anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati, karena raja, adipati, atau
bangsawan itu kemudian turut mempercepat proses islamisasi.
3. Jalur tasawuf
Pengajaran tasawuf atau para sufi,
Mereka mahir dalam hal magis dan memiliki kekuatan-kekuatan
menyembuhkan, mengajarkan teosofi yang bercampur dengan ajaran yang sudah
dikenal luas oleh masyarakat indonesia. Dengan tasawuf bentuk islam yang
diajarkan kepada penduduk pribumi memiliki persamaan alam pikiran mereka yang
sebelumnya menganut agama hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan
di terima.
4. Jalur pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melaui jalur pendidikan, baik pesantren
maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai, dan
ulama-ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama, dan kiai
mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke
kampung masing-masing kemudian berdakwah ke tempat tertentu mengajarkan islam.
Misalnya, pesantren yang didirikan oleh raden rahmat di ampel denta surabaya
dan sunan giri di giri. Keluaran pesantren giri ini banyak yang diundang
kemaluku untuk mengajarkan islam.
5. Jalur kesenian
Kesenian yang paling dikenal adalah wayang. Dikatakan, sunan kali
jaga adalah tokoh yang mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta
upah, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya mengucap kalimat
syahadat. Kesenian –kesenian lain juga di jadikan sebagai islamisasi seperti
sastra, seni bangunan, dan seni ukir.
6. Jalur politik
Dimaluku dan sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk islam
setelah rajanya memeluk islam terlebih dahulu.demi kepentingan politik
kerajaan-kerajaan islam memerangi kerajaan-kerajaan non islam. Kemenangankerajaan
islamsecara politis menarik penduduk kerajaan bukan islam itu masuk islam.
Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam ke Indonesia. Sebagai
mana diketahui,melalui jalur politik para walisongo melakukan stategidakwa
merekadi kalangan parapembesar kerajaan seperti Majapahit,Pajajaran, bahkan
para walisongo juga mendirikan Kerajaan Cirebon dan kerajaan Banten.[8]
C.
KERAJAAN-KERAJAAN
ISLAM SEBELUM PENJAJAHAN BELANDA
1.Samudra
pasai
Kerajaan islam ini terletak di pesisir timur laut aceh.
Kemunculanya sebagai kerajaan islam di perkirakan mulai awal pertengahan abad
ke-13 M, sebagai hasil dari proses islamisasi
daerah-daerah pantai yang pernah di singgahi pedagang pedagang
muslim sejak abad ke-7,ke-M, dan
seterusnya.[9] Malik Al-Saleh,
raja pertama itu, merupakan pendiri kerajaan tersebut. Hal itu diketahui
melalui tradisi hikayah Raja-raja Pasai,Hikayah Melayu, dan juga hasil
penelitian atas beberapa sumber yang dilakukan sarjana-sarjana Barat,Khususnya
para sarjana belanda, seperti Snouck Hurgronye,J.P. Molquette,J.L Moens.
J.Hushoff poll, G.P. Rouffaer, H.K.J.Cowan, dan lain-lain. Dalam hikayah raja raja
pasai di sebutkan gelar Al Malik Al-Saleh sebelum menjadi Raja adalah merah
sile atau merah silu. Ia masuk islam berkat pertemuanya dengan syekh ismail
,seorang utusan syarif mekah, yang kemudian memberinya gelas sultan Al malik
Al-saleh. Merah
silu adalah putr merah gajah, nama merah merupakan gelar bangsawan yang lazim
di sumatraUtara. Selu kemungkinan berasal dari sungkala yang berasal dari
sanskrit Chula.dari hikatar tersebut, terdapat petnjuk bahwa tempat pertama
sebagai kerajaan samudra pasai adalah murah sungai peusangan.
Pendapat
bahwa islam telah berkembang di sana sejak awal abad ke-13 M, di dukung oleh
berita Cina dan Pendapat Ibnu Batutah yang pada pertengahan abad ke 14M (tahun
746 H\1345 M) mengunjungi samudra pasai yang ketika itu kerajaan sedang di
perintah oleh sultan Malik Al-Zahir, putra Malik As-saleh. dalam perjalananya
dari Delhi ke China. Ibnu batutah menyatakan bahwa sanya islam sudah hampir
satu abad lamanya di siarkan di samudra pasai. Ia meriwayatkan keshalehan,
kerendahan hati, dan semangat keagamaan rajanya yang seperti rakyatnya,
mengikuti madzhab syafi’i. Berdasarkan beritanya pula kerajaan samudra pasai
itu merupakan tempat berkumpul ulama-ulama dari berbagai negeri islam untuk
berdiskusi masalah keagamaan dan
kedunian.[10] Kerajaan samudra pasai
berakhir tahun 1524 M, ketika direbut oleh kerajaan Aceh Darussalam di bawah
pimpinan Sultan Ali Mughayat Syah.[11]
2.Aceh
Darussalam
Kerajaan aceh terletak di daerah yang sekarang dikenal dengan nama
kabupaten aceh besar. Di sini pula terletak ibu kotanya. Kurang begitu tau pula
kapan pertama berdirinya kerajaan ini . Anas mahmud berpendapat, kerajaan aceh
berdiri pada abad ke 15 M, di atas puing puing kerajan lamori,oleh Muzaffar
Syah(1465-1497 M). Dialah yang membangun kota aceh darussalam[12] Menurut H.J.de
Graaf, Aceh menerima islam dari pasai yang kini menjadi bagian wilayah aceh dan
pergantian agama di perkirakan mendekati pertengahan abad ke 14. Ali mughayat
syah meluaskan wilayah kekuasaan ke daerah pidie, kemudian ke pasai 1524
M.dengan kemenanganya terhadap dua kerajaan tersebut, aceh dengan mudah melebar
senyapkan kekuasaanya ke sumatra timur.puncak kekuasaan kerajaan aceh terletak
pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1608-1637). Pada masa aceh
menguasai seluruh pelabuhan di pesisir timur dan barat sumatra Dari aceh, Tanah
gayo yang berbatasan di islamkan, juga Minang Kabau, Hanya Orang-Orang Kafir
batak yang menangkis kekuatan islam yang datang , bahkan mereka meminta bantuan
portugis . sultan iskandar tidak terlalu bergantung pada bantuan turki usmani
yang jaraknya jauh. Untuk mengalahkan Portugis Sultan kemudian bekerja sama
dengan musuh portugis, yaitu blanda dan inggris. Tidak seperti iskandar muda yang memerintah dengan tangan besi,
Penggantinya, Iskandar Tsani,bersikap lebih liberal, Lembut,dan Adil Pada
Masanya, Aceh terus berkembang untuk masa beberapa tahun. pengetahuan agamanya
maju dengan pesat. Akan tetapi kematianya di ikuti oleh masa-masa bencana.
Tetkala sultan-sultan perempuan menduduki singgasana pada tahun 1641-1699. hingga menjelang abad ke-18 M
kesultanan Aceh merupakan bayangan Belaka dari Masa Silam dirinya, tanpa
kepemimpinan dan kacau balau.
D.
TUMBUH N
BERKEMBANGNYA KERAJAAN –KERAJAAN ISLAM DI JAWA
1.
Demak
Perkembangan islam di jawa bersamaan waktunya dengan melemahnya
posisi Raja Maja pahit. Hal itu memberi peluang kepada penguasa islam di
pesisir untuk membangun pusat-pusat kekuasaan yang Independen. Di bawah
pimpinan Sunan Ampel Denta. Wali songo bersepakat mengangkat Raden Fatah
menjadi raja pertama kerajaan Demak. Kerajaan islam pertama di jawa dengan gelar senopati jimbun Ngabdurrahman
Panembangan Sayidin Panatagama. Rden fatah dalam menjalankan pemerintahanya di
bantu oleh para Ulama, Wali songo. Sebelumnya Demak bernama Bintoro merupakan
daerah visual majapahit yang di berikan
raja majapahit kepada Raden fattah. Lambat laun daerah ini menjadi pusat
perkembangan agama islam yang di nslenggarakan oleh Para wali. Pemerintahan
raden fattah berlangsung kira kira di
akhir abad ke 15mhingga awal abad ke 16. Dikatakan bahwa ia anak raja
majapahit dari seorang ibu muslim
keturunan cempa. Ia di gantikan oleh anaknya Sambarang Lor, di kenal juga
dengan nama Pati unus. Pati unus baru berumul 17 thn ketika menggantikan ayahnya sekitar tahun 1507. Tidak lama setelah naik
tahta ia merencanakan serangan terhadap malaka. Semangat perangnya semakin
memuncak ketika malaka di kalahkan oleh portugis pada tahun 1511. Akan tetapi,
sekitar pergantian tahun 1512-1513 tentaranya mengalami kekalahan besar.Pada
masa ketiga ini lah islam di kembangkan ke seluruh tanah jawa sampain ke
sumatra selatan. Dan demak menaklukan madiun,Blora,Surabaya,pasuruan,lamongan,blitar,
wirasaba, dan kediri. Palembang dan banjar masin mengikuti kekuasaan demak.[13]
2.
Kerajaan
Panjang
Kerajaan islam panjang
merupakan kelanjutan dari kerajaan demak, kerajaan demak di dirikan oleh jaka
tingkir yang berasal dari penging. Ia adalah menantu dari sultan trenggono yang
di beri kekuasaan di panjang. Setelah ia mengambil alih kekuasaan dari tangan
aria panangsangan pada tahun 1564 M, seluruh kebesaran kerajaan di pindahkan ke
panjang, dan ia bergelar Sultan Hadiwijaya. Pada masa pemerintahan Sultan
Hadawijaya, ia berusaha memperluas wilayah kekuasaanya ke pedalaman ke arah
timur sampai ke madiun. Setelah itu ia menaklukan blora pada tahum 1554 M, dan kediri pada tahun 1577 M. Pada btahun 1581
M ia mendapat pengakuan ndari raja jawa
sebagai raja islam. Sepeninggal Sultan Hadiwijaya pada
tahum 1587 M kedudukan di gantikan oleh aria penggiri, Anak sunan
Prawoto,Sementara anak Sultan Brawijaya, yaitu pangeran Benowo di beri
kekuasaan di jipang. Akan tetapi ia melakukan pemberontakan kepada aria
penggiri dan mendapatkan bantuan dari senopati mataram. Usahanya itu berhasil
dan ia mendapatkan bantuan dari senopati mataram berupa atas hak waris ayahnya.
Akan tetapi, iya menolak tawaran
tersebut dan hanya meminta pusaka kerajaan panjang untuk di pindahkan ke
mataram. Dengan demikian, kerajaan panjang berada di bawah perlindungan
mataram, Yang kemudian menjadi daerah kekuasaan mataram.
3.
Kerajaan
mataram islam
Kerajaan mataram islam di dirikan oleh panembahan senopati. Setelah
permohonan senopati mataram atas penguasa panjang berupa pusaka kerajaan di
kabulkan, keinginanya sebagai raja sbenarnya sudah terpnuhi. Sebab dalaqm
tradisi jawa, penyerahan seperti itu berarti penyerahan kekuasaan. Senopati berkuasa sampai tahun 1601 M,
sepeninggalanya, ia di gantikan oleh putranya yang bernama Mas jolang yang
terkenal dengan sultan Seda ing krapyak yang memerintah sampai tahun 1613 M.
Sultan seda kemudian di gantikan oleh sultan agung yang bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo Sayidin panataagama
Khalifatullah ing tanah jawi (1613-1646 M).
4.
Kerajaan
Cirebon
Kerajaan cirebon merupakan kerajaan islam pertama di daerah jawa
barat. Kerajaan ini di dirikan oleh sunan gunung jati. Sunan gunung jati di
perkirakan lahir pada tahun 1448 M dan wafat pada tahun 1568 M dalam usia 120
tahun. Karena kedudukanya sebagai wali songo ia mendapat penghormatan dari
raja-raja di jawa seperti demak dan panjang. Setelah
sunan gunung jati wafat ia di Gantikan oleh cicitnya yang bergelar pangeran
ratu atau panembahan ratu. Panembahan ratu wafat pada tahun 1650 M dan di
gantikan oleh anaknya yaitu panembahan Griliya. Sepeninggalanya kesultanan
cirebon di diperintahkan oleh kedua putranya, yaitu martawijaya atau panembahan
sepuh yang memerintah kesultanan kesepuhan dengan gelar syamsuddin, dan
Kartawijaya atau panembahan anom yang
memerintah kesultanan kaniman dengan gelar Bahrudin.
5.
Kerajaan Banten
Kerajaan islam banten didirikan oleh sunan gunung jati. Setelah
Sunan gunung jati menaklukan banten pada
tahun 1525 M, ia ia kembali ke cirebon dan kekuasaanya, di serahkan kepada
anaknya yaitu sultan hasanuddin. Hasanuddin kemudian menikahi putri demak dan
di resmikan menjadi panembahan banten pada tahun 1552 M. Ia melanjutkan usaha
ayahnya meluaskan wilayah-wilayah islam, yaitu ke lampung dan daerah sekitarnya
di sumatra selatan. Setelah sebelumnya tahun 1527 menaklukan sunda kelapa.
Pada tahun 1568 M, ketika kekuasaan demak beralih ke panjang, sultan hasanuddin
memerdekakan Banten. Oleh karena itu, ia di anggap sebagai raja islam pertama
di banten. Ketika ia meninggal pada tahun 1570 M, kedudukanya di gantikan oleh putranya yakni
pangeran yusuf meninggal pada tahun 1580 M, ia digantukan oleh putranya yakni
maulana muhammad bergelar kanjeng ratu banten. Maulana muhammad meninggal pada
tahun 1596 M dalam usianya 25 tahun. Setelah itu kekuasaanya di gantikan oleh
anaknya yang masih kecil bernama Abdul Mufakhir mahmus Bdul Qadir ia memerintah
secara resmi pada tahun 1638 M. [14]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ada 2 pendapat mengenai
masuknya islam di indonesia. Pertama, Pendapat lama, yang mengatakan
bahwa islam masuk ke indonesia pada abad ke-13 M. Pendapat ini di kemukakan
oleh parah sarjana, antara lain N.H. Krom dan Van Den Berg. Kemudian ternyata
pendapat lama tersebut mendapat sanggahan
dan bantahan. Kedua, pendapat
baru yang mengatakan bahwa islam masuk ke indonesia pada abad ke-7 M atau abad
1Hijriyah. Pendapat baru ini di kemukakan oleh
H. Agus Salim, M. Zainal Arifin Abbas, Hamka, Sayed Alwi bin Tahir
alhadad, A. Hasjmy, dan Thomas W. Arnold.
Menurut uka tjandrasasmita, saluran atau jalur islamisasi
yang berkembang ada enam, yaitu :Jalur perdagangan, Jalur
perkawinan, Jalur tasawuf, Jalur pendidikan, Jalur kesenian, Jalur
politik. Dan
dian tara kerajaan-kerajaan islam sebelum penjajahan belanda yang bisa pemakalah
bahas di antaranya adalah: Samudra pasai, Aceh Darussalam, Demak, Kerajaan
Panjang, Kerajaan mataram islam, Kerajaan Cirebon, Kerajaan Banten
DAFTAR PUSTAKA
Uka Tjandrasasmita (ED),1984,Sejarah
Nasional Indonesia III,Jakarta:PN Balai Pustaka.
Badri Yatim,2013,Sejarah
Peradaban Islam,Jakarta:pt rajagrafindo persada.
Samsul Munir,2013. Sejarah
Peradaban Islam,Jakarta:AMZAH.
[1]. Endang
saifuddin Anshari, Wawasan Islam, Jakarta: Rajawali Press, 1990, h.253.
[2]. Samsul Munir
Amin, Sejarah Masuknya Islam di Indonesia,
dalam manarul Qur’an, Jurnal ilmiyah Studi islam universitas sains Al-qur’an
(UNSIQ) Wonosobo, Edisi juli 2002, h.14;
Endang Saifudin Anshari, h.253.
[3].KH. Saifuddin
Zuhri, Sejarah Kebangkitan Islam dan
Perkembangannya di indonesia, Bandung: Al-Maarif, 1981,h. 176. Lihat juga
Prof.A. Hasjmy,SejarahMasuk dn
Berkembangnya Islam di Indonesia, Bandung: Al-Maarif, 1989.
[4]. Thomas W.
Arnold, Sejarah Dakwah Islam,
Jakarta: Widjaya, 1981, h.317.
[5]. Rz. Era
Muslim, Sejarah Islam Nusantara,
dalam Galeri Suara Muslim, Kompilasi:WWW.pakdenono.com.Juni.2007
[6]. Untuk melacak
kebenaran dan validitas ini di perlukan
penelitian lebih lanjut.
[7] Uka Tjandrasasmita (ed). Sejarah Nasional Indonesia Iii.(Jakarta:
Pn Balai Pustaka, 1984), hlm.188-195
[8] Badri Yatim, Sejarah peradaban Islam, h.203.
[9] Uka
Tjandrasasmita (ED),Sejarah Nasional Indonesia III,(jakarta:PN Balai
Pustaka, 1984),hlm.3
[10] Badri Yatim,Sejarah
Peradaban Islam,(jakarta:pt rajagrafindo persada,2013).hal.205-207
[11]Samsul Munir,Sejarah
Peradaban Islam.(Jakarta:AMZAH.2013).Hlmn.333
[12]Anas Machmud,”Turun
Naiknya Peranan Kerajaan Aceh Darussalam di pesisir timur Pulau Sumatra”.dalam
Ahmad Hasyam.hlmn.286.
[13] Badri Yatim,
Sejarah Peradaban Islam,(Jakarta:Rajawali Perss,2013)Hlmn.205-211.
[14] Samsul Munir,Sejarah
Peradaban Islam,(Jakarta:AMZAH,2015).hlmn.335-338
Tidak ada komentar:
Posting Komentar