Jumat, 10 Juni 2016

posisi agama islam diantara agama-agama lain

Kelompok 6 kelas F                                  
METODE STUDI ISLAM
( Posisi islam di antara agama-agama lain )
Dosen pembimbing:
Fachrin cholil, M.Pd.I
Di Susun Oleh :
 M.Mahfudz nasir :15 11010297            Lailatul Hikmah:1511010292
  Luthfi Al-Hadi    : 1511010295          Mei Astuti          :
 M.Nur Ghozali    : 1511010298              Indri Satrianti   :

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM  FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT.yang telah melimpahkan rahmat, taufik,serta hidayahnya,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “posisi islam di antara agama-agama lain”. Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Metode studi islam“.
Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan,dimana penulis pun sadar bahwasanya penulis hanyalah seorang manusia yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanyalam milik Allah SWT. Sehingga dalam penulisan dan penyusunan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif  dan senantiasa penulis terima dalam upaya evaluasi diri
Akhirnya penulis hanya bias berharap  bahwa dibalik tidak kesempurnaan penulisan dan penyusunan makalah ini dapat di temukan sesuatu yang bisa memberikan  manfaat dan hikmah  bagi penulis,pembaca dan bagi seluruh mahasiswa mahasiswi  institute agama islam negeri raden itan lampung
Amiin amiin amiin ya mujibassailiin



Bandar lampung,  02 Oktober 2015

                                                                        Penulis



DAFTAR ISI                                                                                            HAL

KATA PENGANTAR..............................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................ii

BABI
PENDAHULUAN  ...........`.....................................................................1
A.     Latar Belakang  ............................................................................1
B.     Rumusan Masalah  .......................................................................1

BAB II 
PEMBAHASAN

1.      POSISI ISLAM DI ANTARA  AGAMA­AGAMA  LAIN........2

BAB III
 PENUTUP............................................................................... ................9
A.kesimpulan.............................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................10
                                                             BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar belakang

Sebelum islam datang ke dunia ini, telah terdapat sejumlah agama yang di anut oleh manusia
Para ahli ilmu perbandingan agama membagi agama secara garis besar kedalam dua bagian:

1.      kelompok agama yang di turunkan oleh tuhan melalui wahyu-Nya sebagai mana termaktub dalam kitab suci al qur’an dan agama ini biasanya di sebut dengan samawi (agama langit) karena berasal dari langit.yang termasuk kedalam kelompok ini antara lain yahudi,nasrani dan islam.

2.      Kelompok agama yang di dasarkan pada hasil renungan mendalam dari tokoh yang membawanya sebagaimana terdokumentasikan dalam kitab suci yanh di susunya dan agama ini biasanya di sebut dengan agama ardli(agama bumi) karna berasal dari bumi. Yang termasuk kedalam kelompok agama ini antara lain hindu, budha,majusi,kong hucu dan lain sebagainya[1]
Agama-agama tersebut hingga saat ini masih dianut oleh umat manusia didunia dan disampaikan secara turun temurun oleh penganutnya.



B.     Rumusan masalah
1.      Bagaimana posisi islam di antara agama-agama lain ?
2.      Apa peran islam terhadap agama-agama lain ?
3.      Apakah islam menjadi unsur pembaruan terhadap agama-agama lain ?
BAB II
PEMBAHASAN

1.      Posisi Islam di antara agama-agama lain
            Islam adalah agama yang terakhir diantara sekalian agama besar di dunia yang semuanya merupakan kekuatan raksasa yang menggerakkan revolusi dunia, dan mengubah nasib sekalian bangsa.Selain itu, Islam bukan saja agama yang terakhir, melainkan agama yang melingkupi segalanya dan mencakup sekalian agama yang datang sebelumnya.Untuk menjaga kesucian nafs ini maka manusia harus selalu dekat dengan Tuhan dengan bimbingan agama[2]
            Mengenai posisi Islam terhadap agama-agama yang datang sebelumnya dapat dikemukakan sebagai berikut, yakni:
            Pertama, dapat dilihat dari ciri khas agama Islam yang paling menonjol, yaitu bahwa Islam menyuruh para pemeluknya agar beriman dan mempercayai bahwa agama besar di dunia yang datang sebelumnya diturunkan dan diwahyukan oleh Allah Ta’ala. Salah satu rukun Iman ialah bahwa seseorang harus beriman kepada sekalian Nabi yang di utus sebelum Nabi Muhammad SAW.
            Di dalam Al-Qur’an dijumpai ayat-ayat yang menyuruh umat Islam mengakui agama-agama yang diturunkan sebelumnya sebagai bagian dari rukun Iman. Dalam surat Al-Baqarah ayat 136:

قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

Artinya:
Katakanlah (hai orang-orang mukmin”. : “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isnail, Ishaq, Ya’qub dan anak-cucunya serta apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada para Nabi dari Tuhan mereka, dan kami tak membeda-bedakan salah satu di antara mereka.”(qs surat Al-baqoroh ayat 136)

Qs Al baqoroh ayat 4
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (4)
Artinya:
dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. ( al-Baqarah : 4)
قَالَ اِبْن عَبَّاس وَاَلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْك وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلك أَيْ يُصَدِّقُونَ بِمَا جِئْت بِهِ مِنْ اللَّه وَمَا جَاءَ بِهِ مِنْ قَبْلك مِنْ الْمُرْسَلِينَ لَا يُفَرِّقُونَ بَيْنهمْ وَلَا يَجْحَدُونَ مَا جَاءُوهُمْ بِهِ مِنْ رَبّهمْ
Mengenai Firman Allah “dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu,”, Ibnu ‘Abbas berkata : mereka membenarkan apa yang engkau (Muhammad) bawa dari Allah dan apa yang dibawa olehpara Rasul sebelum dirimu. Mereka sama sekali tidak membedakan antara para Rasul tersebut serta tidak ingkar terhadap apa yang mereka bawa dari Rabb mereka.
{ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ},
وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ أَيْ بِالْبَعْثِ وَالْقِيَامَة وَالْجَنَّة وَالنَّار وَالْحِسَاب وَالْمِيزَان وَإِنَّمَا سَمَّيْت الْآخِرَة لِأَنَّهَا بَعْد الدُّنْيَا
yaitu mereka yakin akan adanya hari kebangkitan, kiamat, surga, neraka, perhitungan dan timbangan. Dan disebut akhirat karena ia setelah kehidupan dunia.
            Berdasarkan ayat tersebut terlihat jelas bahwa posisi Islam di antara agama-agama lainnya dari sudut keyakinan adalah agama yang meyakini dan mempercayai agama yang di bawa oleh para Rasul sebelumnya.
Dengan demikian orang Islam bukan saja beriman kepada Nabi Muhammad SAW, melainkan beriman pula kepada semua Nabi.
            Kedua, posisi Islam di antara agama-agama di dunia dapat pula dilihat dari ciri khas agama Islam yang memberinya kedudukan istimewa di antara sekalian agama.Selain menjadi agama yang terakhir, dan yang meliputi semuanya, Islam adalah pernyataan kehendak Ilahi yang sempurna. Dalam Al-Qur’an dinyatakan dalam surat Al-Maidah ayat 3 yang berbunyi :

حُرِّمَتْ    عَلَيْكُمُ    الْمَيْتَةُ    وَالدَّمُ    وَلَحْمُ    الْخِنزِيرِ    وَمَآ    أُهِلَّ    لِغَيْرِ    اللّٰـهِ    بِهِۦ    وَالْمُنْخَنِقَةُ    وَالْمَوْقُوذَةُ    وَالْمُتَرَدِّيَةُ    وَالنَّطِيحَةُ    وَمَآ    أَكَلَ    السَّبُعُ    إِلَّا    مَا    ذَكَّيْتُمْ    وَمَا    ذُبِحَ    عَلَى   النُّصُبِ    وَأَن    تَسْتَقْسِمُوا۟    بِالْأَزْلٰمِ    ۚ    ذٰلِكُمْ    فِسْقٌ    ۗ    الْيَوْمَ    يَئِسَ    الَّذِينَ    كَفَرُوا۟    مِن    دِينِكُمْ    فَلَا    تَخْشَوْهُمْ    وَاخْشَوْنِ    ۚ    الْيَوْمَ    أَكْمَلْتُ    لَكُمْ    دِينَكُمْ    وَأَتْمَمْتُ    عَلَيْكُمْ    نِعْمَتِى    وَرَضِيتُ    لَكُمُ    الْإِسْلٰمَ    دِينًا    ۚ    فَمَنِ    اضْطُرَّ    فِى    مَخْمَصَةٍ    غَيْرَ    مُتَجَانِفٍ    لِّإِثْمٍ    ۙ    فَإِنَّ    اللّٰـهَ    غَفُورٌ    رَّحِيمٌ    ﴿المائدة:٣﴾
Artinya:
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan.Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku.Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

            Sebagaimana halnya bentuk-bentuk kesadaran yang lain, kesadaran beragama bagi manusia sedikit demi sedikit dan berangsur-angsur dari abad ke abad mengalami kemajuan. Demikian pula wahyu tentang Kebenaran agung yang diturunkan dari langit juga mengalami kemajuan, dan ini mencapai titik kesempurnaan dalam Islam. Kebenaran agung inilah yang diisyaratkan oleh Yesus dalam sabdanya: Banyak lagi perkara yang aku hendak katakan kepadamu, tetapi sekarang ini tiada kamu dapat menanggung dia. Akan tetapi Ia sudah datang, yaitu Roh Kebenaran, maka Ia pun akan membawamu kepada segala kebenaran[3]
            Ketiga, posisi Islam diantara agama-agama lainnya dapat dilihat dari peran yang dimainkannya. Dalam hubungan ini agama Islam memiliki tugas besar, yaitu:
1.      Mendatangkan perdamaian dunia dengan membentuk persaudaraan di antara sekalian agama-agama di dunia[4]
2.      Menghimpun segala kebenaran yang termuat dalam agama yang telah ada sebelumnya[5]
3.      Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang diperbuat oleh para penganut agama sebelumnya yang kemudian dimasukkan kedalam agamanya itu[6]
4.      Mengajarkan kebenaran abadi yang sebelumnya tak pernah diajarkan, berhubung keadaan bangsa atau umat pada waktu itu masih dalam taraf permulaan dari tingkat perkembangan mereka, dan yang terakhir adalah memenuhi segala kebutuhan moral dan rohani bagi umat manusia yang selal bergerak maju
        Keempat, posisi Islam di antara agama-agama lain dapat pula dilihat dari adanya unsur pembaruan didalamnya,.Dengan datangnya Islam, agama memperoleh arti yang baru. Ada dua hal mengenai hal ini, yaitu:
1.      Agama tak boleh dianggap sebagai digma yang orang harus menerimanya, jika ia ingin selamat dari siksaan yang kekal.
2.      Ruang lingkup agama itu tak terbatas pada kehidupan akhirat saja melainkan juga mencakup kehidupan dunia. Dengan kehidupan dunia yang baik, manusia dapat mencapai kesadaran akan adanya kehidupan yang lebih tinggi.
      Kelima, posisi agama terhadap agama-agama lain dapat dilihat dari dua sifat yang dimiliki ajaran Islam, yaitu akomodatif dan persuasif. Islam berupaya mengakomodir ajaran-ajaran agama masa lalu dengan memberikan makna dan semangat baru didalamnya. Dan Islam terhadap agama lainnya adalah bersikap persuasif, yaitu dari satu segi Islam melihat adanya hal-hal yang tidak disetujui dan harus dihilangkan, namun dari segi lain Islam mengupayakan agar proses menghilangkan tradisi yang demikian itu tidak menimbulkan gejolak sosial yang merugikan. Proses tersebut dilakukan secara bertahap sambil menjelaskan makna larangan tersebut yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan intelektualmereka, hingga akhirnya perbuatan tersebut benar-benar ditinggalkan oleh masyarakat.
      Keenam, hubungan Islam dengan agama lain dapat dilihat pada ajaran moral atau akhlak yang mulia yang ada didalamnya. Contoh ajaran moral dalam agama yaitu ajaran tentang pengendalian diri dari memperturutkan hawa nafsu yang berakibat pada terjadinya tindakan kejahatan.Ajaran tentang pengendalian diri dapat pula dijumpai dalam ajaran Yahudi yang di bawa oleh Nabi Musa. Dalam agama Yahudi terdapat perintah Tuhan yang meliputi :
1.      Pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2.      Larangan menyekutukan Tuhan dengan apa saja dan dimana saja
3.      Larangan menyebut nama Tuhan dengan kata-kata yang dapat menyia-nyiakan-Nya
4.      Memuliakan hari pemberhentian Tuhan dan menciptakan yaitu hari Sabbat
5.      Menghormati ayah dan ibu
6.      Larangan membunuh sesama manusia
7.      Larangan berbuat zina
8.      Larangan mencuri
9.      Larangan menjadi saksi palsu, dan
10.  Menahan dorongan hawa nafsu/keinginan untuk memiliki sesuatu yang bukan menjadi miliknya.
      Ajaran tentang pengendalian hawa nafsu keduniaan (hedonisme) yang diikuti oleh keharusan melakukan perbuatan yang baik bagi kemanusiaan dalam makhluk lainnya dapat dijumpai pula dalam ajaran Islam yang bersumberkan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
      Al-Qur’an mengingatkan kepada penganutnya agar jangan memperturutkan hawa nafsu, karena mereka yang mengikuti hawa nafsunya akan mudah terjerumus kedalam kehidupan yang menyengsarakan.
      Ajaran sepuluh firman Tuhan sebagaimana yang terdapat dalam agama Yahudi yang di bawa oleh Nabi Musa juga dapat dijumpai dalam ajaran Islam sebagaimana termuat dalam surat Al-Isra’ (17) ayat 23-37, yaitu :
1.      Diperintahkan agar beribadah hanya kepada Allah semata.
2.      Diperintahkan agar menghormati kedua orangtua dengan cara mengasihaninya pada saat kedua orangtua tersebut sudah lanjut usia, merendahkan hati,  tidak mengeluarkan kata-kata yang menyakitinya melainkan dengan ucapan yang mulia dan menyenangkan, serta senantiasa memanjatkan doa untuk keduanya.
3.      Memberikan bantuan kepada karib-kerabat, orang miskin dan ibnu sabil.
4.      Dilarang menghambur-hamburkan harta benda tanpa tujuan (mubadzir).
5.      Dilarang bersikap bakhil dan tidak pula bersikap boros.
6.      Dilarang membunuh anak kandung sendiri yang disebabkan karena takut miskin.
7.      Dilarang membunuh orang lain kecuali ada alasan yang membolehkannya.
8.      Dilarang memakan harta anak yatim kecuali dengan cara yang dianggap baik dan menyerahkan harta tersebut kepada mereka menjelang dewasa.
9.      Diperintahkan agar menyempurnakaan timbangan dan takaran.
10.  Tidak menjadi saksi palsu, karena pendengaran, penglihatan dan hati sanubari kan dimintakan pertanggungjawabannya.
11.  Dilarang bersikap sombong, congkak dan tinggi hati.

      Berdasarkan ayat-ayat tersebut, terlihat dengan jelas bahwa posisi ajaran Islam diantara agama-agama lain selain mengoreksi dan membenarkan juga melanjutkan sambil memberikan makna-makna baru dan tambahan-tambahan yang sesuai dengan kebutuhan zaman.














BAB III
PENUTUP

     A.     Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, terlihat dengan jelas bahwa posisi Islam di antara agama-agama lain tampak bersifat adil, objektif dan proporsional.Dengan sifatnya yang adil ajaran Islam mengakui eksistensi dan peran yang dimainkan agama-agama yang pernah ada di dunia. Sebagai yang bersifat objektif, ajaran islam memberikan penilaian apa adanya terhadap agama-agama lain. Agama lain yang membenarkan akan dibenarkan oleh Islam, dan apabila agama lain menyesatkan maka akan diperbaiki oleh ajaran Islam. Dan terhadap ajaran agama yang tidak seimbang dalam memberikan perhatian, diberikan perhatian yang proporsional. Dengan pandangan yang demikian itu, Islam bukanlah agama yang eksklusif akan tetapi Islam tidak mau berkompromi dan berdialog dengan agama lain, melainkan agama yang terbuka, rasional, objektif dan demokratis. Islam adalah untuk orang-orang yang dapat menggunakan pemikirannya.Dengan sifatnya yang demikian itu, maka Islam telah tampil sebagai penyempurna, korektor, pembenar dan sekaligus sebagai pembaru.
     Posisi Islam yang demikian itu membawa penganut Islam sebagai umat yang ideal, menjadi pemersatu dan perekat di antara agama-agama yang ada di dunia.
     Namun demikian, diketahui bahwa di antara agama-agama tersebut terdapat segi-segi perbedaan yang secara spesifik dimiliki oleh masing-masing.Segi-segi perbedaan yang spesifik tersebut terdapat pada ajaran yang bersifat teologis-normatif.Yaitu ajaran yang diyakini benar, tanpa memerlukan dalil-dalil yang harus memperkuatnya.Ajaran tersebut dianggap sebagai yang ideal dan harus dilaksanakan.Ajaran-ajaran yang demikian itu berkaitan dengan keyakinan (teologis) dan ritualistik yakni peribadatan.Terhadap ajaran-ajaran yang demikian itu, masing-masing agama dianjurkan untuk saling menghargai dan menghormati.

DAFTAR PUSTAKA


 Abuddin Nata, MA, Prof. Dr. H. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta 
2004

 Jumlah Muslim di Dunia Melonjak Tajam, Republika Online 08 
Oktober 2009
Abuddin Nata, Metodologi studi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 119
Muhsin Qiraati, Lesson From Alqur’an, edisi terjemah oleh MJ. Bafaqih dan Dede Aswar Nurhamsyah, (Bogor: Cahaya, 2004), hal. 28







[1]Abuddin Nata, Metodologi studi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 119

[2]Muhsin Qiraati, Lesson From Alqur’an, edisi terjemah oleh MJ. Bafaqih dan Dede Aswar Nurhamsyah, (Bogor: Cahaya, 2004),

[3]Abudin nata, metodologi Studi islam(jakarta:2004)

[4]di ndalam al Qur’an QS Al kafirun:6

[5].     H.M quraisshihab,membumikan Al-Qur’an,(bandung Mizan,1998)
[6]Al qur’an Surat Al maidah Ayat:72-74

1 komentar:

  1. Las Vegas Casino: Review for 2021 - JTM Hub
    Wynn is an all-in-one resort located in Las Vegas 충청북도 출장안마 Strip, 동해 출장마사지 of Wynn Resort King room and suites 부산광역 출장안마 all 경상남도 출장마사지 in one bedroom bedroom, a hotel with a living room, and  Rating: 4 · ‎Review by JRM 시흥 출장마사지

    BalasHapus

Umat islam akan menyesal jika tidak memperhatikan hal ini

Perhatikanlah hadis nabi yang di kutip dari kitab  berikut ini. سَيَأْتِيْ زَمَانٌ عَلَى اُمَّتِيْ يَفِرُّوْنَ مِنَ الْعُلَمَاءِ وَ...