STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Kelas : F
Kelompok : 2
Dosen Pembimbing
Dr. Agus
Pahrudin,M.Pd
Disusun Oleh :
Joni Iskandar 1511010288
Kiki Alfiansyah 1511010291
M. Mahfudz Nasir 1511010297
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2016-2017
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur kehadiran Allah Swt. Karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya. Solawat serta salam semoga senantiasa tercurah selalu untuk
junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw.
Beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman, dengan iringan upaya
meneladani akhlaknya yang mulia. Alhamdulillah kami dapat menyelsaikan makalah
tentang “Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Agama
Islam” sebagai materi Strategi
Pembelajaran PAI ini dengan
lancar, penulis makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dengan matakuliah Strategi Pembelajaran PAI. Makalah
ini ditulis dari hasil yang diperoleh dari buku dan media masa yang berhubungan
dengan judul makalah ini. Dan tak lupa
kami ucapkan terimakasih trakepada Dosen pembimbing yang telah memberi
kesempatan kepada kami untuk belajar menulis dalam bentuk karya ilmiah ini,
tidak lupa pula kepada rekan-rekan yang telah memberi dukungan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami sangat menyadari bahwa makalah kami masih terdapat kekurangan, maka kami
harapkan kritik dan saran yang sangat membangun untuk kedepannya. Dan
mudah-mudahan upaya ini senantiasa mendapat bimbingan dan ridha Allah Swt.
Aamiin Yaa Rabbal alamin.
Bandar Lampung, 19 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 1
1.3 Tujuan..................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................. ....... 2
2.1 Konsep strategi belajar mengajar.......................................................... 2
2.2 Strategi
belajar mengajar dikelas........................................................... 4
2.3 Strategi belajar mengajar dalam kelompok............................................ 6
2.4 Strategi Belajar Mengajar Individual..................................................... 8
BAB III PENUTUP........................................................................................... 10
3.1
Kesimpulan....................................................................................... 10
3.2
Rekomendasi..................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang bernilai edukatif.
Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak
didik.interaksi bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan , diarahkan untuk mencapai tujuan yang tertentu yang telah di
rumuskan sebelum pembelajaran dilakukan. Guru Dengan sadar merencanakan
kegiatan pengajaranya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatu guna
mencapai tujuan pendidikan.
Harapan yang tidak pernah
sirna dan selalu guru tuntut adalah bagai mana pembelajaran yang di sampaikan
guru dapat dikuasa oleh peserta didik secara tuntas. Ini merupakan sesuatu yang
cukup sulit dilakukan oleh seorang guru. Oleh karena ini maka pendidikan atau
suatu proses pembelajaran dibutuhkan setrategi pembelajaran yang di jadikan
rumusan atau manhaj atau jalan untuk pencapaian pembelajaran secara efisien dan
objektif.
Maka dalam makalah ini kami menjelaskan beberapa metode yang dapat
di gunakan dalam metode pembelajaran di kelas, individu maupun kelompok.
1.2 Rumusan Masalah
1.Apa
yang dimaksud Konsep Strategi Melajar Mengajar ?
2.
Bagaimana Strategi Belajar Mengajar di kelas ?
3.
Bagaimana Strategi Belajar Mengajar Kelompok ?
4.
Bagaimana Strategi Beajar Mengajar Individual ?
1.3 Tujuan Masalah
1.
Memahami Konsep SBM.
2.
Memahami Strategi BM di kelas.
3.
Memahami Strategi BM Kelompok.
4.
Memahami Strategi BM Individual.
BAB II
PEMBAHSAN
2.1 KONSEP
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Strategi belajar mengajar adalah pola-pola umum
kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah digariskan
A.
Kualifikasi
Strategi Belajar Mengajar
Menurut Tabrani Rusyan dkk., terdapat berbagai
masalah sehubungan dengan strategi belajar mengajar yang secara keseluruhan
diklasifikasikan menjadi 9 , antara lain :
1.
Konsep dasar strategi belajar mengajar
2.
Sasaran kegiatan belajar mengajar
Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai
sasaran dan tujuan. Tujuan ini bertahap dan berjenjang mulai dari yang sangat
operasional dan konkret , yaitu tujuan instruksional khusus dan tujuan
instruksional umum, tujuan kurikulum, tujuan nasional, tujuan yang bersifat
universal.
3.
Belajar mengajar sebagai suatu sistem
Belajar mengajar selaku suatu sistem
instruksional mengacuu pada penertian sebagai seperangkat komponen yang saling
bergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.
4.
Hakikat proses belajar mengajar
Belajar adalah perubahan tingkah laku atau
perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuam kegiatan adalah
perubahan tigkah llaku, baik yang menyangkut pngetahuan , ketrampilan maupun
sikap , bahkan segenap aspek organisme atau pribadi. Hakikat belajar adalah
perubahan.
5.
Entering beahavior siswa
Entering behavior adalah kepastian tingkat
prestasi yang dicapai siswa tersebut apakah benar merupakan hasil kegiatan
belajar mengajar yang bersangkutan. Untuk kepastian tsb seharusnya guru
mengetahui tentang karakteristik perilaku anak didik saat mereka mau masuk sekolahPola-pola
belajar siswa
Menurut Robert M. Gagne membedakan pola-pola
belajar siswa ke dalam 8 tipe belajar, antara lain :
a.
Signal Learning ( belajar isyarat )
b.
Stimulus Response learning ( Belajar
Stimulus-Respons)
c.
Chaining ( rantai atau rangkaian )
d.
Verbal association ( asosiasi verbal)
e.
Discrimination learning ( Belajar diskriminasi
)
f.
Concept Learning ( Belajar konsep )
g.
Rule
Learning (belajar aturan )
h.
Problem Solving ( memecahakan masalah )
6.
Memilih sistem belajar mengajar
Berbagai pendekatan atau sistem pengajaran yang
menarik perhatian akhir – akhir ini adalah :
a.
Enquiry – Discovery Learning
Adalah belajar mencari dan menemukan sendiri.
Guru menyajikan bahan pelajaran tiak dalam entuk final, tetapi anak didik
diberikan peluang untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan mempergunakan
teknik pendekatan pemecahan masalah.
7.
Pengorganisasian kelompok belajar mengajar
8.
Pengelolaan atau implementasi proses belajar
mengajar.
B.
Implementasi
Belajarr Mengajar
Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari
lingkungan sekolah yang diorganisasi. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar
kegiatan belajar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Tahap – tahap
pengelolaan dann pelaksanaan proses belajar mengajar dapat diprinci sebagai
berikut :
1. Perencanaan
a. Menetapkan apa
yang mau dilakukan, kapann dan bagaimana cara melakukannya.
b. Mengembangkan alternatif-alternatif
c. Mengumpulkan
dan mengannalisis informmasi
2. Pengorganisasian
a. Membentuk struktur wewenang dan
mekanisme koordinasi
b. Merumuskan, menetapkan metode,
prosedur.
c. Memilih, mengadakan latihan dan
pendidikan tenaga kerja serta mencari sumber lain yang diperlukan.
3. Pengarahan
a. Menyusun
kerangka waktu dan biaya terperici
b. Mengeluarkan
instruksi-instruksi yang spesifik
c. Membimbing,
memotivasi dan melakukan supervisi.
4. Pengawasan
a. Mengevaluasi pelaksanaan
keigiatan, dibandingkan dengan rencana
b. Melaporkan penyimpanan untuk
tindakan koreksi dan merumuskan tindakan koreksi, menyusun standar-standar dan
saran-saran
c. Menilai pekerjaan dan melakukan
tindakan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan .[1]
2.2
Strategi Belajar Mengajar dikelas
1.
Meode Ceramah
Metode ceramah adalah cara penyampaian informasi melalui penuturan
secara lisan oleh pendidik kepada peserta didik. Prinsip dasar metode ini
terdapat di dalam Al Qur’an : “Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba
mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia,
Sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri (hasil
kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah
kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”(Q.S.
Yunus : 23)[2]
2.
Metode Demonstrasi dan Eksperimen
Metode demonstrasi dan eksperimen dapat dilaksanaan dalam situsai
berikut :
a.
Kegiatan
pembelajaran bersifat normal, magang, atau latihan bekerja;
b.
Materi
pembelajaran berbentuk keterampilan gerak;
c.
Guru
bermaksud menyederhanakan penyelesaian kegiatan yang panjang;
d.
Guru
bermaksud menunjukan suatu strandar penampilan;
e.
Untuk
menimbulkan motivasi siswa tentang latihan atau praktis yang di laksanakan
f.
Untuk
mengurangi kesalahan-kesalahan;
g.
Beberapa
masalah yang menimbulkan pertanyaan pada siswa dapat dijawab lebih teliti saat
proses demontrasi atau eksperimen.
3.
Metode Tanya jawab
Metode Tanya
jawab dapat dinilai sebagai metode yang tepat, apabila pelaksanaannya di tunjukan
untuk :
a.
Meninjau
ulang pembelajaran atau ceramah yang lalu, agar siswa memusatkan lagi
perhatian;
b.
Menyelingi
pembicaraan agar tepat mendapatkan perhatian siswa;
c.
Mengarahkan
pengamatan dan pemikiran mereka.[3]
4.
Metode latihan
(drill)
Metode latihan adalah suatu teknik mengajar
yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan
agar memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi
dari apa yang dipelajari.
a. Kelebihan metode latihan
1.
Untuk memperoleh kecakapan motoris.
2.
Untuk memperoleh kecakapan mental
3.
Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk
asosiasi yang dibuat.
5.
Metode
Pemberian Tugas (Resitasi)
Metode resitasi adalah metode penyajian bahan
di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan
belajar.
a. Kelebihan
metode resitasi
1.
Merangsang siswa dalam
melaksanakan aktivitas belajar baik individual maupun
kelompok.
2.
Dapat mengembangkan kemandirian.
3.
Membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
4.
Mengembangkan kreatifitas siswa.
2.3 Strategi belajar mengajar dalam kelompok
Mayor polak mengatakan bahwa kelompok adalah suatu group, yaitu
sejumlah orang yang ada hubu ngan antara satu dengan yang lainya dan hubungan
itu memiliki struktur[4].
Jadi dapat di simpulkan bahwa kelompok dalam pembelajaran adalah suatu interaksi
umpan balik yang tejadi antara dua orang bahkan lebih dalam rangka edukatif.
Diantara metode-metode yang dapat dipakai antara lain:
1.
Metode diskusi
Kata diskusi berasal dari bahasa latin yaitu :”Discussus” yang
berarti memeriksa ,menyelidik.dalam pengertian umum, diskusi ialah suatu proses
yang melibatkan dua atau lebih individu yang saling tukar pengalaman, pendapat,
informasi dan memecahkan masalah, dapat terjadi semuanya aktif tidak ada yang
pasif sebagai pendengar saja.
Dalam teknik diskusi ini berarti:
a. Rasa sosial
mereka dapat dikembangkan, karena bisa saling membantu dalam memecahkan soal, mendorong rasa kesatuan.
b. memberi kemungkinan untuk
saling memberikan pendapat.
c. merupakan pendekatan yang demokratis.
d. memperluas pandang.
e. menghayati kepemimpinan bersama-sama.
2. Simulasi
Simulasi adalah
tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan, dengan
tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih mendalam tentang bagai mana orang
itu merasa dan berbuat sesuatu. Jadi siswa itu berlatih memegang peranan
sebagai orang lain.[5]
Jenis jenis simulasi
1. sosiodrama
2. psikodrama
3. Role Playing (bermain Peran)[6]
3. Penelitian
exsperimen kelompok
yang dimaksud dalam metode ini adalah apabila seorangf peserta
didik melakukan percobaan , setiap proses dan hasil percobaan di amati dan
diteliti oleh setiap peserta didik. Metode ini banyak dipakai oleh orang zaman
dahulu, bahkan metode ini juga yang dipakai oleh Nabi Muhammad SAW dalam
mengajarkan masalah sholat.jadi dengan metode ini peserta didik dapat
membuktikan sendiri hukum-hukum dan teori yang berlaku.dan peserta didik dapat
pula dengan usahanya sendiri dapat memenuhi hukjum hukum baru, terutama yang
berhubungan dengan hukum-hukum Alam.[7]
4.
Metode Curah Pendapat
(Brainstorming)
Metode Brainstorming adalah suatu teknik atau
mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Ialah dengan melontarkan
suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan
pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi
masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai satiu cara untuk mendapatkan
banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang singkat.
5.
Metode Diskusi Kelompok Kecil
(Buzz Group)
Metode Buzz Group Yaitu cara pembahasannya
suatu masalah yang pelaksanaannya warga belajar dibagi beberapa kelompok antara
tiga sampai enam orang membahas suatu maslah yang diakhiri dengan penyampaian
hasil pembahasannya oleh setiap juru bicara pada kelompok besar.
6.
Metode Panel
Metode Panel yaitu cara pembahasan suatu
masalah melalui suatu kegiatan diskusi yang dilakukan oleh beberapa ahli dari
berbagai keahlian dihadapi oleh warga belajar.
7.
Metode Forum Debat
Metode Forum Panel atau Forum Debat merupakan
pengembangan dari metode panel.
8.
Metode Seminar
Metode seminar adalah suatu kegiatan ilmiah
yang dilakukan oleh beberapa orang dalam suatu sidang yang berusaha membahas /
mengupas masalah-masalah atau hal-hal tertentu dalam rangka mencari jalan
memecahkannya atau mencari pedoman pelaksanaanya.[8]
9. Unit Teaching
Unit
Teaching sebagai teknik mengajar mempunyai pengertian yang khusus ialah teknik
ini member kesempatan siswa belajar secara aktif dan guru dapat mengenal dan
menguasai cara belajar secara unik.
Pengajaran ini ada 3 pase :
a. Pase perencanaan atau permulaan.
b. Pase pengerjaan unit.
c. Pase Kulminasi.[9]
2.4 Strategi Belajar Mengajar Individual
Strategi belajar individual dilakukan oleh siswa secara mandiri.
Kecepatan, kelambatan dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat di tentukan
oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan.[10]
1.
Penemuan (Dicovery)
Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund
discovery adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep
atau perinci. Dengan menggunakan discovery learning iyalah uatu cara belajar
yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan metal melalui tukar pendapat,
dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri agar anak dapat
belajar sendiri.
Menggunakan teknik penemua ini guru berusaha men ingkatkan
aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Maka teknik ini memiliki
keunggulan sebagai berikut.
a.
Mampu
membantu siswa untuk mengembangkan;
b.
Siswa
memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi atau individual sehingga
dapat tokoh atau/mendalam tertinggal didalam
jiwa siswa tersebut
c.
Dapat
membangkitkan gariah belajar para siswa[11]
Strategi discover adalah suatu metode yang unik dan dapat disusun
oleh guru dalam berbagai cara yang meliputi pengjaran, ketrampilan, inquiri,
dan pemecahan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikan[12]
2.
Pengajaran Berprogama
Ada 2 macam pengajaran berprogama yaitu (1) program linier
(Skinner). Yang mengharuskan murid melalui semua langkah dari awal sampai
akhir, (2) Program bercabang, yang memberi kemungkinan kepada siswa untuk
melampaui bagian-bagian yang telah di kuasainya mereka dan membimbing mereka
yang mengalami kesukaran tertentu untuk melakukan latihan tertentu. Kebanyakan
pelajaran Berprogama dituangkan dalam bentu cetakan, akan tetapi dapat juga disajikan
dengan alat audio-visual, atau computer.[13]
3. Pembelajaran Mandiri
Dalam belajar mandiri menurut Wedemer 1983, Peserta didik yang belajar
secara mandiri mempunyai kebebasan untuk belajar tanpa harus menghadiri
pembelajaran yang diberikan guru atau pendidikan di kelas. Peserta didik dapat
mempelajari pokok materi tertentu dengan membaca modul atau melihat dan
mengakses program tanpa bantuan atau dengan bantuan terbatas dari orang lain.[14]
BAB III
PENUTUP
3.1 Keimpulan
Strategi belajar mengajar adalah pola-pola umum
kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah digariskan.
Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari
lingkungan sekolah yang diorganisasi. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar
kegiatan belajar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Tahap – tahap
pengelolaan dann pelaksanaan proses belajar mengajar dapat diprinci sebagai
berikut :
1. Perencanaan
a. Menetapkan apa
yang mau dilakukan, kapann dan bagaimana cara melakukannya.
b. Mengembangkan
alternatif-alternatif
c. Mengumpulkan
dan mengannalisis informmasi
3.2 Rekomendasi
Dari kesimpulan diatas maka dapat di nyatakan strategi pembelajaran pai
sangatlah urgen dalam pendidikan karena kedudukanya yang menjadi Manhaj Agar tercapainya
Suatu pendidikan yang Optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulah idi, 2014,
sosiologi pendidikan individu,Masyarakat, dan kelompok, Jakarta:
Rajawali Pers.
Hamdani, 2011,Strategi
Belajar Mengajar, Bandung:Pustaka
Setia.
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kopetens,
Jakarta : PT bumi Aksara.
Prof.Dr.S. Nasution, 2005,Berbagai
Pendekatan dalam proses belajar dan mengajar,
Jakarta : PT Bumi Aksara.
Ramayulis, 2014,Metodelogi
Pendidikan Agama Islam, Jakarta:Kalam
Mulia,
Roestiyah, 1991, Strategi Belajar Mengajar,
Jakrta:Rineka Cipta.
Roestiyah, 2012,Strategi
belajar Mengajar,Jakarta:PT
Rineka Cipta.
Rusman, 2014,Model-model pembelajaran mengambangkan profeionalisme
guru, Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Syaiful bahri Djarmarah,Aswan (
12.05,1Zain, 2013,Strategi BelajarMengajar,Jakarta:Rineka Cipta.
Wina Sanjaya, 2006 ,Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Jakarta:Kencana
Premedia Group.
Wina Sanjaya, 2013 ,
Strategi Pembelajaran, Jakarta :
Kencan Pernadamedia.
[1] Drs.Syaiful
bahri Djarmarah, ,Dr.Aswan Zain,Strategi BelajarMengajar,(Jakarta:Rineka
Cipta,2013),hlmn.5-29
[2] Prof.Dr.H.
Ramayulis, Metodelogi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:Kalam Mulia,
2014) hlm. 445-446
[3] Dr. Hamdani,
M.A, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung:Pustaka Setia,2011) hl. 157-158
[4] Abdulah idi,”
sosiologi pendidikan individu,Masyarakat, dan kelompok,(Jakarta: Rajawali
Pers,2014),hlmn117.
[5] Dra.Roestiyah
N,K, Strategi belajar Mengajar,(Jakarta:PT Rineka Cipta,2012)hlmn.5-22.
[6] Prof.Dr.H.Wina
Sanjaya, ,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,(Jakarta:Kencana
Premedia Group,2006)hlmn.160-161.
[7] Ramayulis,Metodologi
Pengajaran Pendidikan Islam,(Jakarta:Kalam Mulia,1990),h.168.
[10] Prof.Dr.H.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Kencan Pernadamedia,
2013) hlm. 128
[11] Dra.
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakrta:Rineka Cipta, 1991) hlm.
20-21
[12] Prof.Dr Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan
Pendekatan Kopetens, (Jakarta : PT bumi Aksara, 2009) hlm.134-135
[13] Prof.Dr.S.
Nasution, Berbagai Pendekatan dalam proses belajar dan mengajar,
(Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005) hlm. 58-59.
[14] Dr. Rusman, Model-model pembelajaran mengambangkan
profeionalisme guru, (Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada, 2014) hlm. 353
Tidak ada komentar:
Posting Komentar