Sabtu, 25 Maret 2017

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM



STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Kelas : F
Kelompok : 2

Dosen Pembimbing
Dr. Agus Pahrudin,M.Pd

Disusun Oleh :

Joni Iskandar                           1511010288
Kiki Alfiansyah                       1511010291
M. Mahfudz Nasir                 1511010297




                                   

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
            Puji dan syukur kehadiran Allah Swt. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya. Solawat serta salam semoga senantiasa tercurah selalu untuk junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw.  Beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman, dengan iringan upaya meneladani akhlaknya yang mulia. Alhamdulillah kami dapat menyelsaikan makalah tentang “Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam” sebagai materi Strategi Pembelajaran PAI ini dengan lancar, penulis makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah  satu tugas dengan matakuliah Strategi Pembelajaran PAI. Makalah ini ditulis dari hasil yang diperoleh dari buku dan media masa yang berhubungan dengan judul makalah ini.  Dan tak lupa kami ucapkan terimakasih trakepada Dosen pembimbing yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk belajar menulis dalam bentuk karya ilmiah ini, tidak lupa pula kepada rekan-rekan yang telah memberi dukungan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami sangat menyadari bahwa makalah  kami masih terdapat kekurangan, maka kami harapkan kritik dan saran yang sangat membangun untuk kedepannya. Dan mudah-mudahan upaya ini senantiasa mendapat bimbingan dan ridha Allah Swt. Aamiin Yaa Rabbal alamin.
           




Bandar Lampung, 19 Oktober 2016


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB   I   PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1  Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah.................................................................................. 1
1.3  Tujuan..................................................................................................... 1

BAB   II PEMBAHASAN............................................................................. ....... 2
                         2.1  Konsep strategi belajar mengajar.......................................................... 2
                         2.2  Strategi belajar mengajar dikelas........................................................... 4
                         2.3 Strategi belajar mengajar dalam kelompok............................................ 6
                         2.4 Strategi Belajar Mengajar Individual..................................................... 8

BAB   III PENUTUP........................................................................................... 10
                         3.1       Kesimpulan....................................................................................... 10
                         3.2       Rekomendasi..................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA













BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik.interaksi bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan , diarahkan untuk mencapai tujuan yang tertentu yang telah di rumuskan sebelum pembelajaran dilakukan. Guru Dengan sadar merencanakan kegiatan pengajaranya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatu guna mencapai tujuan pendidikan.
 Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagai mana pembelajaran yang di sampaikan guru dapat dikuasa oleh peserta didik secara tuntas. Ini merupakan sesuatu yang cukup sulit dilakukan oleh seorang guru. Oleh karena ini maka pendidikan atau suatu proses pembelajaran dibutuhkan setrategi pembelajaran yang di jadikan rumusan atau manhaj atau jalan untuk pencapaian pembelajaran secara efisien dan objektif.
Maka dalam makalah ini kami menjelaskan beberapa metode yang dapat di gunakan dalam metode pembelajaran di kelas, individu maupun kelompok.

1.2 Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud Konsep Strategi Melajar Mengajar ?
2. Bagaimana Strategi Belajar Mengajar di kelas ?
3. Bagaimana Strategi Belajar Mengajar Kelompok ?
4. Bagaimana Strategi Beajar Mengajar Individual ?

1.3 Tujuan Masalah
1. Memahami Konsep SBM.
2. Memahami Strategi BM di kelas.
3. Memahami Strategi BM Kelompok.
4. Memahami Strategi BM Individual.


BAB II
PEMBAHSAN

2.1       KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Strategi belajar mengajar adalah pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan
A.    Kualifikasi Strategi Belajar Mengajar
Menurut Tabrani Rusyan dkk., terdapat berbagai masalah sehubungan dengan strategi belajar mengajar yang secara keseluruhan diklasifikasikan menjadi 9 , antara lain :
1.      Konsep dasar strategi belajar mengajar
2.      Sasaran kegiatan belajar mengajar
Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran dan tujuan. Tujuan ini bertahap dan berjenjang mulai dari yang sangat operasional dan konkret , yaitu tujuan instruksional khusus dan tujuan instruksional umum, tujuan kurikulum, tujuan nasional, tujuan yang bersifat universal.
3.      Belajar mengajar sebagai suatu sistem
Belajar mengajar selaku suatu sistem instruksional mengacuu pada penertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.
4.      Hakikat proses belajar mengajar
Belajar adalah perubahan tingkah laku atau perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuam kegiatan adalah perubahan tigkah llaku, baik yang menyangkut pngetahuan , ketrampilan maupun sikap , bahkan segenap aspek organisme atau pribadi. Hakikat belajar adalah perubahan.
5.      Entering beahavior siswa
Entering behavior adalah kepastian tingkat prestasi yang dicapai siswa tersebut apakah benar merupakan hasil kegiatan belajar mengajar yang bersangkutan. Untuk kepastian tsb seharusnya guru mengetahui tentang karakteristik perilaku anak didik saat mereka mau masuk sekolahPola-pola belajar siswa
Menurut Robert M. Gagne membedakan pola-pola belajar siswa ke dalam 8 tipe belajar, antara lain :
a.       Signal Learning ( belajar isyarat )
b.      Stimulus Response learning ( Belajar Stimulus-Respons)
c.       Chaining ( rantai atau rangkaian )
d.      Verbal association ( asosiasi verbal)
e.       Discrimination learning ( Belajar diskriminasi )
f.       Concept Learning ( Belajar konsep )
g.       Rule Learning (belajar aturan )
h.      Problem Solving ( memecahakan masalah )

6.      Memilih sistem belajar mengajar
Berbagai pendekatan atau sistem pengajaran yang menarik perhatian akhir – akhir ini adalah :
a.       Enquiry – Discovery Learning
Adalah belajar mencari dan menemukan sendiri. Guru menyajikan bahan pelajaran tiak dalam entuk final, tetapi anak didik diberikan peluang untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan mempergunakan teknik pendekatan pemecahan masalah.
7.      Pengorganisasian kelompok belajar mengajar
8.      Pengelolaan atau implementasi proses belajar mengajar.

B.     Implementasi Belajarr Mengajar
Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisasi. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Tahap – tahap pengelolaan dann pelaksanaan proses belajar mengajar dapat diprinci sebagai berikut :
1. Perencanaan
a. Menetapkan apa yang mau dilakukan, kapann dan bagaimana cara melakukannya.
b.  Mengembangkan alternatif-alternatif
c.  Mengumpulkan dan mengannalisis informmasi
2.  Pengorganisasian
a. Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi
b. Merumuskan, menetapkan metode, prosedur.
c. Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja serta mencari sumber lain yang diperlukan.
3. Pengarahan
a. Menyusun kerangka waktu dan biaya terperici
b. Mengeluarkan instruksi-instruksi yang spesifik
c. Membimbing, memotivasi dan melakukan supervisi.
4. Pengawasan
a.  Mengevaluasi pelaksanaan keigiatan, dibandingkan dengan rencana
b.  Melaporkan penyimpanan untuk tindakan koreksi dan merumuskan tindakan koreksi, menyusun standar-standar dan saran-saran
c.  Menilai pekerjaan dan melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan .[1]

2.2    Strategi Belajar Mengajar dikelas
1.      Meode Ceramah
Metode ceramah adalah cara penyampaian informasi melalui penuturan secara lisan oleh pendidik kepada peserta didik. Prinsip dasar metode ini terdapat di dalam Al Qur’an : “Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, Sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”(Q.S. Yunus : 23)[2]



2.      Metode Demonstrasi dan Eksperimen
Metode demonstrasi dan eksperimen dapat dilaksanaan dalam situsai berikut :
a.       Kegiatan pembelajaran bersifat normal, magang, atau latihan bekerja;
b.      Materi pembelajaran berbentuk keterampilan gerak;
c.       Guru bermaksud menyederhanakan penyelesaian kegiatan yang panjang;
d.      Guru bermaksud menunjukan suatu strandar penampilan;
e.       Untuk menimbulkan motivasi siswa tentang latihan atau praktis yang di laksanakan
f.       Untuk mengurangi kesalahan-kesalahan;
g.      Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada siswa dapat dijawab lebih teliti saat proses demontrasi atau eksperimen.
3.      Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab dapat dinilai sebagai metode yang tepat, apabila pelaksanaannya di tunjukan untuk :
a.       Meninjau ulang pembelajaran atau ceramah yang lalu, agar siswa memusatkan lagi perhatian;
b.      Menyelingi pembicaraan agar tepat mendapatkan perhatian siswa;
c.       Mengarahkan pengamatan dan pemikiran mereka.[3]
4.      Metode latihan (drill) 
Metode latihan adalah suatu teknik mengajar yang mendorong siswa untuk melaksanakan  kegiatan  latihan  agar  memiliki  ketangkasan  atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. 
a.  Kelebihan metode latihan
1.         Untuk memperoleh kecakapan motoris.
2.         Untuk memperoleh kecakapan mental
3.         Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat.
5.      Metode Pemberian Tugas (Resitasi) 
Metode resitasi adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. 
a. Kelebihan metode resitasi 
1.      Merangsang  siswa  dalam  melaksanakan  aktivitas  belajar  baik individual maupun kelompok.
2.      Dapat mengembangkan kemandirian.
3.      Membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
4.      Mengembangkan kreatifitas siswa.

2.3 Strategi belajar mengajar dalam kelompok
Mayor polak mengatakan bahwa kelompok adalah suatu group, yaitu sejumlah orang yang ada hubu ngan antara satu dengan yang lainya dan hubungan itu memiliki struktur[4]. Jadi dapat di simpulkan bahwa kelompok dalam pembelajaran adalah suatu interaksi umpan balik yang tejadi antara dua orang bahkan lebih dalam rangka edukatif. Diantara metode-metode yang dapat dipakai antara lain:
1.   Metode diskusi
Kata diskusi berasal dari bahasa latin yaitu :”Discussus” yang berarti memeriksa ,menyelidik.dalam pengertian umum, diskusi ialah suatu proses yang melibatkan dua atau lebih individu yang saling tukar pengalaman, pendapat, informasi dan memecahkan masalah, dapat terjadi semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.
Dalam teknik diskusi ini berarti:
a. Rasa sosial mereka dapat dikembangkan, karena bisa saling membantu dalam  memecahkan soal, mendorong rasa kesatuan.
b. memberi  kemungkinan untuk saling memberikan pendapat.
c. merupakan pendekatan yang demokratis.
d. memperluas pandang.
e. menghayati kepemimpinan bersama-sama.
2. Simulasi
Simulasi  adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih mendalam tentang bagai mana orang itu merasa dan berbuat sesuatu. Jadi siswa itu berlatih memegang peranan sebagai orang lain.[5]
Jenis jenis simulasi
1. sosiodrama
2. psikodrama
3. Role Playing (bermain Peran)[6]
3. Penelitian exsperimen kelompok
yang dimaksud dalam metode ini adalah apabila seorangf peserta didik melakukan percobaan , setiap proses dan hasil percobaan di amati dan diteliti oleh setiap peserta didik. Metode ini banyak dipakai oleh orang zaman dahulu, bahkan metode ini juga yang dipakai oleh Nabi Muhammad SAW dalam mengajarkan masalah sholat.jadi dengan metode ini peserta didik dapat membuktikan sendiri hukum-hukum dan teori yang berlaku.dan peserta didik dapat pula dengan usahanya sendiri dapat memenuhi hukjum hukum baru, terutama yang berhubungan dengan hukum-hukum Alam.[7]
4.      Metode Curah Pendapat (Brainstorming)
Metode Brainstorming adalah suatu teknik atau mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Ialah dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai satiu cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang singkat.
5.      Metode Diskusi Kelompok Kecil (Buzz Group)
Metode Buzz Group Yaitu cara pembahasannya suatu masalah yang pelaksanaannya warga belajar dibagi beberapa kelompok antara tiga sampai enam orang membahas suatu maslah yang diakhiri dengan penyampaian hasil pembahasannya oleh setiap juru bicara pada kelompok besar.
6.      Metode Panel
Metode Panel yaitu cara pembahasan suatu masalah melalui suatu kegiatan diskusi yang dilakukan oleh beberapa ahli dari berbagai keahlian dihadapi oleh warga belajar.
7.      Metode Forum Debat
Metode Forum Panel atau Forum Debat merupakan pengembangan dari metode panel.
8.      Metode Seminar
Metode seminar adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh beberapa orang dalam suatu sidang yang berusaha membahas / mengupas masalah-masalah atau hal-hal tertentu dalam rangka mencari jalan memecahkannya atau mencari pedoman pelaksanaanya.[8]
9.      Unit Teaching
            Unit Teaching sebagai teknik mengajar mempunyai pengertian yang khusus ialah teknik ini member kesempatan siswa belajar secara aktif dan guru dapat mengenal dan menguasai cara belajar secara unik.
Pengajaran ini ada 3 pase :
a.       Pase perencanaan atau permulaan.
b.      Pase pengerjaan unit.
c.       Pase Kulminasi.[9]

2.4 Strategi Belajar Mengajar Individual
Strategi belajar individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat di tentukan oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan.[10]
1.      Penemuan (Dicovery)
Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund discovery adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau perinci. Dengan menggunakan discovery learning iyalah uatu cara belajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan metal melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri agar anak dapat belajar sendiri.
Menggunakan teknik penemua ini guru berusaha men ingkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Maka teknik ini memiliki keunggulan sebagai berikut.
a.       Mampu membantu siswa untuk mengembangkan;
b.      Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi atau individual sehingga dapat tokoh atau/mendalam tertinggal didalam  jiwa siswa tersebut
c.       Dapat membangkitkan gariah belajar para siswa[11]
Strategi discover adalah suatu metode yang unik dan dapat disusun oleh guru dalam berbagai cara yang meliputi pengjaran, ketrampilan, inquiri, dan pemecahan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikan[12] 
2.      Pengajaran Berprogama
Ada 2 macam pengajaran berprogama yaitu (1) program linier (Skinner). Yang mengharuskan murid melalui semua langkah dari awal sampai akhir, (2) Program bercabang, yang memberi kemungkinan kepada siswa untuk melampaui bagian-bagian yang telah di kuasainya mereka dan membimbing mereka yang mengalami kesukaran tertentu untuk melakukan latihan tertentu. Kebanyakan pelajaran Berprogama dituangkan dalam bentu cetakan, akan tetapi dapat juga disajikan dengan alat audio-visual, atau computer.[13]
3. Pembelajaran Mandiri
Dalam belajar mandiri menurut Wedemer 1983, Peserta didik yang belajar secara mandiri mempunyai kebebasan untuk belajar tanpa harus menghadiri pembelajaran yang diberikan guru atau pendidikan di kelas. Peserta didik dapat mempelajari pokok materi tertentu dengan membaca modul atau melihat dan mengakses program tanpa bantuan atau dengan bantuan terbatas dari orang lain.[14]

BAB III
PENUTUP
3.1 Keimpulan
Strategi belajar mengajar adalah pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisasi. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Tahap – tahap pengelolaan dann pelaksanaan proses belajar mengajar dapat diprinci sebagai berikut :
1. Perencanaan
a. Menetapkan apa yang mau dilakukan, kapann dan bagaimana cara melakukannya.
b.  Mengembangkan alternatif-alternatif
c.  Mengumpulkan dan mengannalisis informmasi

3.2  Rekomendasi
     Dari kesimpulan diatas maka dapat di nyatakan strategi pembelajaran pai sangatlah urgen dalam pendidikan karena kedudukanya yang menjadi Manhaj Agar tercapainya Suatu pendidikan yang Optimal.











DAFTAR PUSTAKA

Abdulah idi, 2014, sosiologi pendidikan individu,Masyarakat, dan kelompok, Jakarta: Rajawali Pers.
Hamdani, 2011,Strategi Belajar Mengajar, Bandung:Pustaka Setia.
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kopetens, Jakarta : PT bumi Aksara.
Prof.Dr.S. Nasution, 2005,Berbagai Pendekatan dalam proses belajar dan mengajar, Jakarta : PT Bumi Aksara.
Ramayulis, 2014,Metodelogi Pendidikan Agama Islam, Jakarta:Kalam Mulia,
Roestiyah, 1991, Strategi Belajar Mengajar, Jakrta:Rineka Cipta.
Roestiyah, 2012,Strategi belajar Mengajar,Jakarta:PT Rineka Cipta.
Rusman, 2014,Model-model pembelajaran mengambangkan profeionalisme guru, Jakarta :  PT Rajagrafindo Persada.
Syaiful bahri Djarmarah,Aswan ( 12.05,1Zain, 2013,Strategi BelajarMengajar,Jakarta:Rineka Cipta.
Wina Sanjaya, 2006 ,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Jakarta:Kencana Premedia Group.
Wina Sanjaya, 2013 , Strategi Pembelajaran, Jakarta : Kencan Pernadamedia.




[1] Drs.Syaiful bahri Djarmarah, ,Dr.Aswan Zain,Strategi BelajarMengajar,(Jakarta:Rineka Cipta,2013),hlmn.5-29
[2] Prof.Dr.H. Ramayulis, Metodelogi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:Kalam Mulia, 2014) hlm. 445-446
[3] Dr. Hamdani, M.A, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung:Pustaka Setia,2011) hl. 157-158
[4] Abdulah idi,” sosiologi pendidikan individu,Masyarakat, dan kelompok,(Jakarta: Rajawali Pers,2014),hlmn117.
[5] Dra.Roestiyah N,K, Strategi belajar Mengajar,(Jakarta:PT Rineka Cipta,2012)hlmn.5-22.
[6] Prof.Dr.H.Wina Sanjaya, ,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,(Jakarta:Kencana Premedia Group,2006)hlmn.160-161.
[7] Ramayulis,Metodologi Pengajaran Pendidikan Islam,(Jakarta:Kalam Mulia,1990),h.168.
[9] Dra. Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Op.Cit., hlm 23.
[10] Prof.Dr.H. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Kencan Pernadamedia, 2013) hlm. 128
[11] Dra. Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakrta:Rineka Cipta, 1991) hlm. 20-21
[12] Prof.Dr Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kopetens, (Jakarta : PT bumi Aksara, 2009) hlm.134-135
[13] Prof.Dr.S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam proses belajar dan mengajar, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005) hlm. 58-59.
[14] Dr. Rusman, Model-model pembelajaran mengambangkan profeionalisme guru, (Jakarta :  PT Rajagrafindo Persada, 2014) hlm. 353

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Umat islam akan menyesal jika tidak memperhatikan hal ini

Perhatikanlah hadis nabi yang di kutip dari kitab  berikut ini. سَيَأْتِيْ زَمَانٌ عَلَى اُمَّتِيْ يَفِرُّوْنَ مِنَ الْعُلَمَاءِ وَ...